; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ibunda Meninggal Dunia, Nunung Srimulat Datang Melayat
loading...
Komedian Nunung Srimulat saat menghadiri pemakaman ibundanya, Djuwarti, di Solo pada Senin (20/4). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A
A
A
SOLO - Komedian Nunung Srimulat tak kuasa menahan tangis saat prosesi pemakaman ibundanya, Djuwarti, 83, Senin (20/4).
Komedian bernama asli Tri Retno Prayudati itu tampak sedih ketika sang ibu dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Bonoloyo, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo.
Prosesi pemakaman ibunda Nunung dimajukan dari semula pukul 13.00 WIB menjadi 10.30 WIB. Djuwarti tutup usia dengan meninggalkan tujuh anak, 17 cucu, dan 19 cicit. Nunung sendiri merupakan anak ketiga.
“Ibu saya sakit kanker lidah selama satu tahun. Awalnya hanya sariawan, tetapi tidak sembuh,” kata Yuliati Pramastuti, anak kelima almarhumah Djuwarti di rumah duka RT 03 RW XI Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Dua pekan sebelum meninggal, Djuwarti sempat meminta ketujuh anaknya berkumpul semua. Setelah itu, kondisi kesehatannya drop dan meninggal dunia di rumah sakit pada Minggu (19/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika dalam kondisi sakit sebelum meninggal Djuwarti, kisah Yuliati, juga sering memangil nama Nunung yang kini masih menjalani rehabilitasi narkotika di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta.
Nunung sendiri mendapatkan izin pulang ke Solo bersama suaminya, Iyan Sambiran, yang juga direhabilitasi di RSKO. Nunung tiba di Solo pada Senin (20/4) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB dengan dikawal petugas RSKO. Saat pemakaman, Nunung tampak didampingi dua saudaranya untuk mengantisipasi jika pingsan. Prosesi pemakaman berakhir sekitar pukul 11.45 WIB.
Komedian bernama asli Tri Retno Prayudati itu tampak sedih ketika sang ibu dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Bonoloyo, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo.
Prosesi pemakaman ibunda Nunung dimajukan dari semula pukul 13.00 WIB menjadi 10.30 WIB. Djuwarti tutup usia dengan meninggalkan tujuh anak, 17 cucu, dan 19 cicit. Nunung sendiri merupakan anak ketiga.
“Ibu saya sakit kanker lidah selama satu tahun. Awalnya hanya sariawan, tetapi tidak sembuh,” kata Yuliati Pramastuti, anak kelima almarhumah Djuwarti di rumah duka RT 03 RW XI Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Dua pekan sebelum meninggal, Djuwarti sempat meminta ketujuh anaknya berkumpul semua. Setelah itu, kondisi kesehatannya drop dan meninggal dunia di rumah sakit pada Minggu (19/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika dalam kondisi sakit sebelum meninggal Djuwarti, kisah Yuliati, juga sering memangil nama Nunung yang kini masih menjalani rehabilitasi narkotika di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta.
Nunung sendiri mendapatkan izin pulang ke Solo bersama suaminya, Iyan Sambiran, yang juga direhabilitasi di RSKO. Nunung tiba di Solo pada Senin (20/4) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB dengan dikawal petugas RSKO. Saat pemakaman, Nunung tampak didampingi dua saudaranya untuk mengantisipasi jika pingsan. Prosesi pemakaman berakhir sekitar pukul 11.45 WIB.
(tsa)
Explore More