Film Animasi Nussa Disebut Promosikan Taliban, sang Kreator Semprot Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film animasi anak-anak Nussa belakangan menjadi sorotan publik di media sosial. Hal tersebut lantaran film yang dibuat oleh Visinema itu dinilai mempromosikan kelompok Taliban.
Kelompok tersebut terkenal dengan kasus pelanggaran HAM terhadap warga Iran dan Afganistan. Tudingan itu datang dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi di Twitter.
Eko membagikan foto dua tokoh dalam animasi tersebut, Nussa dan Rara, mengenakan pakaian yang terlihat islami.
"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan, pakaian lelaki sangat khas Taliban, anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tulis Eko, seperti dikutip Senin (21/6).
"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," imbuhnya di kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, Ryan Adriandhy Halim selaku animator film animasi Nussa angkat bicara. Dia meminta masyarakat untuk bijak menanggapi tudingan tersebut dan membaca sinopsis film. Tak hanya itu, Ryan juga membagikan foto Nussa dan Rara saat mengenakan pakaian astronot.
"Taliban Talibun, nih baca aja sinopsis film kami di website BIFAN Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Noh sekalian gue kasih gambar Nussa pakai baju astronotnya. Biar lo sekalian tau NASA ada cabang di Ciledug. Dipimpin Nassa-R KDI. Dia nyanyi dangdut sebenernya cuma propaganda biar kita semua pindah ke Saturnus," katanya.
Dalam unggahannya itu, Ryan sekaligus membagikan tangkapan layar film tersebut. Dikisahkan Nussa ingin mengesankan ayahnya setelah setahun di luar negeri. Bocah 9 tahun itu pun berpartisipasi dalam kompetisi saus di sekolahnya.
"Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat mengikuti kompetisi, dan pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni dengan cepat menjadi saingannya dalam kompetisi sains sekolah, Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur," tulis sinopsis tersebut.
Film animasi Nussa diketahui menjadi perwakilan Indonesia dan akan tampil di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8 hingga 18 Juli mendatang.
Kelompok tersebut terkenal dengan kasus pelanggaran HAM terhadap warga Iran dan Afganistan. Tudingan itu datang dari pegiat media sosial Eko Kuntadhi di Twitter.
Eko membagikan foto dua tokoh dalam animasi tersebut, Nussa dan Rara, mengenakan pakaian yang terlihat islami.
"Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan, pakaian lelaki sangat khas Taliban, anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yang merusak!" tulis Eko, seperti dikutip Senin (21/6).
"Pakaian anak lelaki lebih sering jadi model pakaian bomber. Ketimbang pakaian anak-anak Indonesia," imbuhnya di kolom komentar.
Menanggapi hal tersebut, Ryan Adriandhy Halim selaku animator film animasi Nussa angkat bicara. Dia meminta masyarakat untuk bijak menanggapi tudingan tersebut dan membaca sinopsis film. Tak hanya itu, Ryan juga membagikan foto Nussa dan Rara saat mengenakan pakaian astronot.
"Taliban Talibun, nih baca aja sinopsis film kami di website BIFAN Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Noh sekalian gue kasih gambar Nussa pakai baju astronotnya. Biar lo sekalian tau NASA ada cabang di Ciledug. Dipimpin Nassa-R KDI. Dia nyanyi dangdut sebenernya cuma propaganda biar kita semua pindah ke Saturnus," katanya.
Dalam unggahannya itu, Ryan sekaligus membagikan tangkapan layar film tersebut. Dikisahkan Nussa ingin mengesankan ayahnya setelah setahun di luar negeri. Bocah 9 tahun itu pun berpartisipasi dalam kompetisi saus di sekolahnya.
"Namun ketika ia menerima kabar bahwa ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat mengikuti kompetisi, dan pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni dengan cepat menjadi saingannya dalam kompetisi sains sekolah, Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur," tulis sinopsis tersebut.
Film animasi Nussa diketahui menjadi perwakilan Indonesia dan akan tampil di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea Selatan pada 8 hingga 18 Juli mendatang.
(tsa)