Tips Cegah Pelecehan Seksual, Penting untuk Diketahui!
loading...
Tips Cegah Pelecehan Seksual, Penting untuk Diketahui! Foto/HR in Asia.
A
A
A
JAKARTA - Maraknya pelecehan seksual yang melibatkan artis Tanah Air , membuat masyarakat semakin khawatir. Karenanya penting untuk mengetahui tips mencegah pelecehan seksual.
Dari ramainya kasus pelecehan seksual ini, sejatinya masyarakat dapat memahami bahwa korban pelecehan sekarang tidak hanya memilih diam, melainkan berbicara karena itu adalah perlawanan yang terbaik dari perilaku keji tersebut.
Berkaca dari kejadian pelecehan seksual yang banyak terjadi, MNC Portal merangkum beberapa upaya atau tips cegah pelecehan seksual. Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/6).
1. Tahu mana bagian tubuh yang boleh dipegang dan tidak
Ajaran semacam ini sudah harus dibekali sedari dini. Artinya, saat anak kecil tahu mana batasan dari tubuhnya yang boleh dan tidak boleh disentuh sehingga dapat meminimalisir tindak pelecehan seksual yang bisa menimpanya kapan saja.
Yenny Wahid pun diketahui melakukan praktik ini ke anaknya. "Saya ajarkan tidak ada yang boleh memegang badannya dari leher ke bawah. Itu tidak boleh dipegang oleh siapa pun kecuali mama, mbaknya, sama bapaknya. Jadi, kalau ada orang lain yang mau memegang, kamu harus berteriak," ucap Yenny beberapa waktu lalu.
Saat buang air kecil juga, sambung Yenny, anaknya sudah diberikan pemahaman bahwa tidak boleh dan tolak jika yang menemani adalah staf pria. "Kalau pipis juga nggak boleh dibantu sama staf saya yang laki-laki. Kalau pipis harus dibantu mbaknya yang perempuan," tutur putri Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Penting juga kata Yenny agar anak-anak atau siapapun Anda untuk berani menolak jika diajak orang tak dikenal. Ini penting dilakukan agar Anda dapat meminimalisir risiko terburuk yang bisa saja terjadi.
"Kita ajari dia supaya nggak mau pergi dengan orang yang tak dikenal, walaupun ngaku sebagai teman ibu atau bapak. Setelah itu, langsung pergi ke orang tua," sarannya.
Sementara itu, di era digital seperti sekarang, Anda pun harus membuat perisai dari serangan pelecehan seksual yang mungkin diterima lewat media sosial. Ini juga penting diajarkan pada anak-anak yang sekarang sudah sangat melek digital.
Dari ramainya kasus pelecehan seksual ini, sejatinya masyarakat dapat memahami bahwa korban pelecehan sekarang tidak hanya memilih diam, melainkan berbicara karena itu adalah perlawanan yang terbaik dari perilaku keji tersebut.
Berkaca dari kejadian pelecehan seksual yang banyak terjadi, MNC Portal merangkum beberapa upaya atau tips cegah pelecehan seksual. Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/6).
1. Tahu mana bagian tubuh yang boleh dipegang dan tidak
Ajaran semacam ini sudah harus dibekali sedari dini. Artinya, saat anak kecil tahu mana batasan dari tubuhnya yang boleh dan tidak boleh disentuh sehingga dapat meminimalisir tindak pelecehan seksual yang bisa menimpanya kapan saja.
Yenny Wahid pun diketahui melakukan praktik ini ke anaknya. "Saya ajarkan tidak ada yang boleh memegang badannya dari leher ke bawah. Itu tidak boleh dipegang oleh siapa pun kecuali mama, mbaknya, sama bapaknya. Jadi, kalau ada orang lain yang mau memegang, kamu harus berteriak," ucap Yenny beberapa waktu lalu.
Saat buang air kecil juga, sambung Yenny, anaknya sudah diberikan pemahaman bahwa tidak boleh dan tolak jika yang menemani adalah staf pria. "Kalau pipis juga nggak boleh dibantu sama staf saya yang laki-laki. Kalau pipis harus dibantu mbaknya yang perempuan," tutur putri Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Penting juga kata Yenny agar anak-anak atau siapapun Anda untuk berani menolak jika diajak orang tak dikenal. Ini penting dilakukan agar Anda dapat meminimalisir risiko terburuk yang bisa saja terjadi.
"Kita ajari dia supaya nggak mau pergi dengan orang yang tak dikenal, walaupun ngaku sebagai teman ibu atau bapak. Setelah itu, langsung pergi ke orang tua," sarannya.
Sementara itu, di era digital seperti sekarang, Anda pun harus membuat perisai dari serangan pelecehan seksual yang mungkin diterima lewat media sosial. Ini juga penting diajarkan pada anak-anak yang sekarang sudah sangat melek digital.
Lihat Juga :
