Kemenparekraf Gercep Lakukan Pengembangan Pariwisata Danau Toba

Sabtu, 26 Juni 2021 - 00:21 WIB
loading...
Kemenparekraf Gercep...
Setidaknya ada 34 spot yang telah dipetakan sebagai spot-spot yang akan menjadi bagian dari travel pattern, dari titik ke titik dalam kunjungan ke Danau Toba. / Foto: Instagram
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno terus gerak cepat, geber, dan gaspol dalam pengembangan pariwisata Danau Toba sebagai salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP). Gercep itu diwujudkan dalam pengembangan travel pattern di destinasi wisata Danau Toba .

Baca juga: Bali Bakal Jadi Pilot Project Pengembangan Wisata Berbasis Vaksin

Menparekraf Sandi mengatakan, setidaknya ada 34 spot yang telah dipetakan sebagai spot-spot yang akan menjadi bagian dari travel pattern, dari titik ke titik dalam kunjungan ke Danau Toba.

Berdasarkan titik-titik yang telah dipetakan, ada sebuat spot wisata yang kini sukses dikembangkan yakni Adian Nalambok. Sandi mengungkapkan, spot yang terletak persis di punggungan bukit di antara Parapat menuju Balige itu menyimpan potensi wisata. Menurutnya, dari sini wisatawan dapat menyaksikan titik pemandangan Danau Toba yang sangat indah.

Pada lokasi tersebut, dia dapat melihat hamparan luas perbukitan yang mengelilingi Danau Toba dari atas ketinggian.

Persis dari atas Adian Nalambok, terlihat sebuah desa bernama Meat yang terletak di lembah sisi selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Namun sayang, lokasi strategis yang disebutnya sebagai 'death valley viewing spot' itu belum dikelola dengan baik.

Kawasan itu kini hanya berupa sejumlah warung-warung kecil dengan tempat duduk sederhana. Padahal, pemandangan alam yang menjadi teras warung tersebut dinilainya sangat indah.

"Ini menunjukkan bahwa Toba ini banyak sekali titik-titik wisata destinasi yang bisa dikembangkan dengan pendekatan lewat keindahan alamnya," kata Sandiaga dalam keterangannya, Jumat (25/6).

"Kita juga bisa lihat dari ekonomi kreatifnya seperti membuat warung yang Instagramable, inilah pariwisata yang bisa membuka lapangan pekerjaan di saat pandemi seperti ini dan peluang bagi masyarakat," tambahnya.

Merujuk letak geografis Adian Nalambok, Sandi bakal mengintegrasikan wisata alam mulai dari Bandara Silangit dengan Balige dan Parapat. "Jadi titik ini, titik Adian Aalambok ini mungkin titik yang paling terdekat selain Hutaginjang, yang bisa dikoneksikan dalam perjalanan dari airport Silangit menuju Balige atau ke Parapat," paparnya.

"Nah pengembangannya harus integratif, makanya saya mengajak kolaborasi delapan bupati di delapan kabupaten yang ikut mengelola potensi yang ada di Danau Toba," lanjutnya.

Pengembangan objek wisata Adian Nalambok, diungkapkan Sandi, menambah pilihan destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

Suksesnya revitalisasi Adian Nalambok, lanjutnya, menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat dalam pengembangan sektor parekraf di Sumatera Utara.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini pun berharap agar kerja sama dapat terus terjalin dalam merevitalisasi 33 destinasi penyangga DSP Danau Toba. Sehingga diharapkan dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja yang berujung ketahanan ekonomi rakyat yang terpuruk imbas pandemi Covid-19.

Baca juga: Bersama Ray Prasetya, Goodtimes Siap Lawan Ketakutan di Tengah Pandemi

"Jika pandemi ini mereda, kita harus mempersiapkan sesuai dengan tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," tutupnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1653 seconds (0.1#10.140)