Tingkatkan Kesadaran Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Melalui Aplikasi Kimo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masih rendahnya kesadaran ibu hamil di Indonesia akan asupan gizi selama masa kehamilan, Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) melalui program kerjasama perbaikan gizi masyarakat Kementerian Kesehatan-GAIN, menggandeng PT Agate International dan Salient untuk membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi gim interaktif bernama Kimo.
Baca juga: Usir Rasa Bosan ketika Masa PPKM Darurat dengan Cara Ini!
Gim ini bertujuan meningkatkan kesadaran sekaligus menstimulasi perubahan perilaku hidup sehat calon ibu agar lebih memperhatikan asupan gizi dan kesehatan selama masa kehamilan .
Nama Kimo sendiri merupakan akronim dari Kids and Mom. Gim ini dikembangkan dengan pendekatan "Self-determination Theory" yang bisa memotivasi ibu hamil untuk melakukan kebiasaan hidup sehat yang baru. Teori ini diadaptasi menjadi modul-modul dalam aplikasi Kimo.
Dengan memainkan gim yang sangat user friendly ini, para calon ibu secara sukarela meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya pola hidup sehat dan memperhatikan asupan gizi demi si buah hati.
Aplikasi Kimo dikemas dalam bahasa yang populer serta ilustrasi visual yang menarik sehingga sangat mudah diikuti oleh para calon ibu dari semua kalangan.
Tidak hanya itu, gim Kimo dilengkapi dengan fitur pengingat dan jurnal untuk mencatat setiap momen berharga ibu dan anak. Para pengguna gim pun diharapkan dapat memberi masukan untuk pengembangan aplikasi ini ke depannya.
Sebagai organisasi nirlaba yang memiliki perhatian untuk membantu program perbaikan gizi masyarakat, GAIN berharap uji coba aplikasi ini dapat bermanfaat untuk membantu memberikan informasi, memicu perubahan perilaku ibu hamil untuk memperhatikan diri sendiri selama kehamilan, serta mengonsumsi makanan bergizi.
Data dari WHO menunjukkan bahwa, di Indonesia, sebanyak 177 orang ibu mengalami risiko kematian dari 100.000 kelahiran pada tahun 2017. Sementara pada tahun 2015, sebanyak 13,2 persen bayi dilahirkan dalam keadaan meninggal pada tiap 1.000 kelahiran.
Data yang sama menyebutkan bahwa pada 2018, 12,7 persen dari 1.000 bayi yang lahir meninggal dalam masa neonatus atau neonatal. Adapun angka kematian balita pada tahun 2018 tercatat sebesar 25 persen per 1.000 kelahiran.
Angka risiko kematian tersebut dapat ditekan jika para calon ibu tidak alpa memperhatikan asupan gizi dan pola hidup sehat selama masa kehamilan. Aplikasi Kimo turut hadir untuk membantu menyukseskan upaya para calon ibu untuk tetap menjaga asupannya melalui petunjuk dari sang pendamping maya: Kimo, yang berada dalam genggaman, siap untuk memberikan informasi terkini tentang gizi. Bahkan, kebiasaan konsultasi atau interaksi tatap muka yang kini terhalang oleh pandemi dapat teratasi lewat gim interaktif Kimo.
Baca juga: Usir Rasa Bosan ketika Masa PPKM Darurat dengan Cara Ini!
Gim ini bertujuan meningkatkan kesadaran sekaligus menstimulasi perubahan perilaku hidup sehat calon ibu agar lebih memperhatikan asupan gizi dan kesehatan selama masa kehamilan .
Nama Kimo sendiri merupakan akronim dari Kids and Mom. Gim ini dikembangkan dengan pendekatan "Self-determination Theory" yang bisa memotivasi ibu hamil untuk melakukan kebiasaan hidup sehat yang baru. Teori ini diadaptasi menjadi modul-modul dalam aplikasi Kimo.
Dengan memainkan gim yang sangat user friendly ini, para calon ibu secara sukarela meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya pola hidup sehat dan memperhatikan asupan gizi demi si buah hati.
Aplikasi Kimo dikemas dalam bahasa yang populer serta ilustrasi visual yang menarik sehingga sangat mudah diikuti oleh para calon ibu dari semua kalangan.
Tidak hanya itu, gim Kimo dilengkapi dengan fitur pengingat dan jurnal untuk mencatat setiap momen berharga ibu dan anak. Para pengguna gim pun diharapkan dapat memberi masukan untuk pengembangan aplikasi ini ke depannya.
Sebagai organisasi nirlaba yang memiliki perhatian untuk membantu program perbaikan gizi masyarakat, GAIN berharap uji coba aplikasi ini dapat bermanfaat untuk membantu memberikan informasi, memicu perubahan perilaku ibu hamil untuk memperhatikan diri sendiri selama kehamilan, serta mengonsumsi makanan bergizi.
Data dari WHO menunjukkan bahwa, di Indonesia, sebanyak 177 orang ibu mengalami risiko kematian dari 100.000 kelahiran pada tahun 2017. Sementara pada tahun 2015, sebanyak 13,2 persen bayi dilahirkan dalam keadaan meninggal pada tiap 1.000 kelahiran.
Data yang sama menyebutkan bahwa pada 2018, 12,7 persen dari 1.000 bayi yang lahir meninggal dalam masa neonatus atau neonatal. Adapun angka kematian balita pada tahun 2018 tercatat sebesar 25 persen per 1.000 kelahiran.
Angka risiko kematian tersebut dapat ditekan jika para calon ibu tidak alpa memperhatikan asupan gizi dan pola hidup sehat selama masa kehamilan. Aplikasi Kimo turut hadir untuk membantu menyukseskan upaya para calon ibu untuk tetap menjaga asupannya melalui petunjuk dari sang pendamping maya: Kimo, yang berada dalam genggaman, siap untuk memberikan informasi terkini tentang gizi. Bahkan, kebiasaan konsultasi atau interaksi tatap muka yang kini terhalang oleh pandemi dapat teratasi lewat gim interaktif Kimo.