Benarkah Konsumsi Vitamin D Berlebih Sebabkan Gangguan Ginjal dan Imunitas? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengonsumsi vitamin D secara berlebihan bakal menyebabkan gangguan ginjal dan gangguan imunitas . Benarkah demikian?
Masyarakat dibuat bingung dengan banyaknya informasi yang beredar, termasuk soal konsumsi vitamin D berlebihan. Beberapa dari informasi itu menjelaskan bahwa mengonsumsi vitamin D secara berlebihan bakal menyebabkan gangguan ginjal dan gangguan imunitas.
Apakah hal ini benar?
Dokter Imelda Audry Chandra di akun TikToknya menjelaskan, berdasarkan hasil studi, salah satu penyebab terjadinya pandemi adalah rendahnya vitamin D di dalam tubuh manusia.
"Jika Anda ingin sehat, termasuk terhindar dari kanker, maka vitamin D Anda harus optimal," saran dr Imelda di TikToknya.
Lantas, mengapa vitamin D penting sekali dalam perlindungan tubuh terhadap virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19?
"Karena vitamin D dapat menghancurkan 'spike' protein pada virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19, sehingga virus tersebut menjadi cacat dan tidak dapat berkembang," katanya di video yang sudah disukai 1.715 netizen itu.
Pertanyaan selanjutnya, apakah vitamin D hanya didapat dari matahari?
"Sinar matahari yang optimal dalam menghasilkan vitamin D adalah saat bayangan lebih pendek dari tinggi tubuh," terang dr Imelda.
Ia pun menjelaskan kembali hasil temuan studi yang pernah dilakukan, di mana menyatakan 4 dari 5 orang memiliki vitamin D rendah dalam tubuhnya secara genetik. "Sehingga, berjemur saja tidak cukup," tegasnya.
Kalau begitu, berapa dosis vitamin D yang tepat untuk tubuh?
Dokter Imelda menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter atau melakukan tes untuk melihat kadar vitamin D dalam tubuh.
"Vitamin D tak hanya membantu kita di masa pandemi ini, namun mempunyai banyak manfaat kesehatan lain," katanya.
Dokter Imelda lantas memberi gambaran apa saja penyakit yang bisa terjadi jika kadar vitamin D dalam tubuh rendah. Berikut penyakitnya:
1. Depresi Skizofrenia
2. Infeksi (Tuberkulosis, Influenza, ISPA)
3. Penyakit Paru dan Jantung
4. Penyakit Autoimun (Diabetes tipe 1, Multiple Sclerosis, Penyakit Chron)
5. Kanker Payudara, Usus Besar, Prostat, Pankreas.
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Osteoporosis
9. Osteomalacia
10. Pseudofractures
11. Diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik
12. Obesitas
13. Malabsorbsi (Penyakit Whipple, Fibrosis kistik, Penyakit hati)
14. Nephrotic syndrome
15. Muscle weakness dan muscle aches
16. Osteoarthritis
17. Rickets
Masyarakat dibuat bingung dengan banyaknya informasi yang beredar, termasuk soal konsumsi vitamin D berlebihan. Beberapa dari informasi itu menjelaskan bahwa mengonsumsi vitamin D secara berlebihan bakal menyebabkan gangguan ginjal dan gangguan imunitas.
Apakah hal ini benar?
Dokter Imelda Audry Chandra di akun TikToknya menjelaskan, berdasarkan hasil studi, salah satu penyebab terjadinya pandemi adalah rendahnya vitamin D di dalam tubuh manusia.
"Jika Anda ingin sehat, termasuk terhindar dari kanker, maka vitamin D Anda harus optimal," saran dr Imelda di TikToknya.
Lantas, mengapa vitamin D penting sekali dalam perlindungan tubuh terhadap virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19?
"Karena vitamin D dapat menghancurkan 'spike' protein pada virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19, sehingga virus tersebut menjadi cacat dan tidak dapat berkembang," katanya di video yang sudah disukai 1.715 netizen itu.
Pertanyaan selanjutnya, apakah vitamin D hanya didapat dari matahari?
"Sinar matahari yang optimal dalam menghasilkan vitamin D adalah saat bayangan lebih pendek dari tinggi tubuh," terang dr Imelda.
Ia pun menjelaskan kembali hasil temuan studi yang pernah dilakukan, di mana menyatakan 4 dari 5 orang memiliki vitamin D rendah dalam tubuhnya secara genetik. "Sehingga, berjemur saja tidak cukup," tegasnya.
Kalau begitu, berapa dosis vitamin D yang tepat untuk tubuh?
Dokter Imelda menyarankan agar berkonsultasi dengan dokter atau melakukan tes untuk melihat kadar vitamin D dalam tubuh.
"Vitamin D tak hanya membantu kita di masa pandemi ini, namun mempunyai banyak manfaat kesehatan lain," katanya.
Dokter Imelda lantas memberi gambaran apa saja penyakit yang bisa terjadi jika kadar vitamin D dalam tubuh rendah. Berikut penyakitnya:
1. Depresi Skizofrenia
2. Infeksi (Tuberkulosis, Influenza, ISPA)
3. Penyakit Paru dan Jantung
4. Penyakit Autoimun (Diabetes tipe 1, Multiple Sclerosis, Penyakit Chron)
5. Kanker Payudara, Usus Besar, Prostat, Pankreas.
6. Gagal hati
7. Gagal ginjal
8. Osteoporosis
9. Osteomalacia
10. Pseudofractures
11. Diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik
12. Obesitas
13. Malabsorbsi (Penyakit Whipple, Fibrosis kistik, Penyakit hati)
14. Nephrotic syndrome
15. Muscle weakness dan muscle aches
16. Osteoarthritis
17. Rickets
(tsa)