Paha Kambing Kesukaan Rasulullah Bagian Paling Baik Dikonsumsi dari Sisi Kesehatan

JAKARTA - Rasulullah Muhammad SAW menyukai daging kambing dan bagian paha menjadi kegemarannya. Dari sisi kesehatan, ternyata paha kambing menjadi bagian paling baik di antara bagian lain daging kambing .

Apa yang dicontohkan Rasulullah adalah sesuatu yang sebaiknya diikuti oleh umatnya. Begitulah sunnah Rasul dan ini berlaku pada apa yang dimakan Nabi Muhammad SAW.



Satu hadist menjelaskan bahwa Rasulullah menyukai daging kambing dan bagian paha menjadi kegemarannya. Menurut Rasulullah, bagian itu sehat dan mudah diolah.

Al-Qadhi Iyadh Rahimahullah mengatakan, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai paha kambing, karena mudah masak dan mudah dicerna, di samping lebih lezat dan lebih steril dari risiko penyakit." (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 3/65).

Dunia kesehatan pun mengakui bahwa bagian paha kambing adalah sesuatu yang menyehatkan dan bisa dikatakan paling baik dibandingkan bagian tubuh kambing lain. Pada bagian tersebut diketahui rendah lemak.

"Menurut hemat saya, kenapa paha kambing rendah lemak dan kolesterol jahat karena bagian itu yang paling aktif bergerak, jadi tidak menumpukkan lemak jahat," kata Pakar Kesehatan Prof. Ari Fahrial Syam, beberapa waktu lalu.

Hal ini bisa dibandingkan dengan bagian perut kambing yang mana bagian tersebut biasanya mengandung banyak lemak. Terlebih bagian jeroan seperti liver, jantung, paru, ati ampela, otak, dan usus, menurut Prof. Ari, itu semua mengandung tinggi purin.



"Jeroan itu mengandung purin yang sangat tinggi yang mana bisa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Jadi saya juga nggak merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi bagian ini terlalu banyak. Bahkan beberapa orang tidak disarankan sama sekali, terlebih mereka yang punya riwayat asam urat," terangnya.

Dengan kata lain, paha yang menjadi bagian daging kambing kesukaan Rasulullah adalah yang paling sehat. Ini pun membuktikan bahwa apa yang dijalankan Rasulullah benar-benar memberi manfaat kebaikan untuk manusia.