Ini Alasan Stovia Akhirnya Harus Dibentuk Oleh Belanda

Jum'at, 23 Juli 2021 - 14:17 WIB
loading...
Ini Alasan Stovia Akhirnya Harus Dibentuk Oleh Belanda
Podcast Jajan Sejarah. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Kamu sedang mencari yang menghibur dan bisa mengobati kebosanan selama di rumah aja? Pas banget nih! Podcast Jajan Sejarah kembali lagi untuk mengajak kamu jalan-jalan ke tempat bersejarah, sekaligus mencari tempat makan enak di sekitar Jakarta. Tujuan kali ini adalah tempat yang berperan sangat besar dalam perkembangan kedokteran di Indonesia, yaitu Gedung Stovia! Mau tahu gimana keseruannya? Langsung simak di RCTI+ yuk!

Sekolah kedokteran di Indonesia kini memang sudah banyak tersebar di berbagai daerah. Tapi jauh sebelum itu, cikal bakal sekolah dokter di tanah air berawal dari sini, Stovia (Embed “Stovia”) (School tot Opleiding van Indische Artsen) yang berada di daerah Senen. Sebagai sekolah dokter untuk pribumi pertama pada waktu itu, ternyata pemerintah Hindia Belanda punya alasan khusus kenapa mereka mendirikan tempat ini loh!

Baca Juga : Wamenparekraf Angela: Vaksinasi Upaya Bersama Tangani Pandemi Covid-19

Kalau bukan karena banyaknya wabah penyakit yang menyebar di Indonesia pada waktu itu, mungkin Stovia tidak akan pernah ada. “Katanya penyakit tropis itu banyak yang tidak ada di Eropa, jadi banyak dokter Eropa yang masih nggak tau gitu, kayak cacar dan penyakit tropis lainnya,” ungkap Farid. Makanya kemudian Stovia didirikan, dan orang pribumi pun bisa sekolah di sini.

Gedung Stovia dibangun pada tahun 1899. “Tadinya, gedung ini sebenarnya menyatu dengan RSPAD Gatot Subroto, tapi masih kecil, kemudian karena lebih banyak lagi orang yang pengen sekolah, akhirnya gedung itu dibangun,” ucap Farid. Gedung yang kini menjadi Museum Kebangkitan Nasional itu baru resmi digunakan sebagai sekolah pada 1902.

Penasaran dengan kelanjutan pembahasan mereka? Yuk langsung dengarkan selengkapnya di Podcast Jajan Sejarah eksklusif di RCTI+.

Baca Juga : Dinda Hauw Disebut Mirip Nenek-nenek Usai Tampil Tanpa Riasan
(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1573 seconds (0.1#10.140)