Body Positivity Kian Marak, Kosmetik Segmen Berukuran Plus Turut Terangkat

Rabu, 28 Juli 2021 - 01:32 WIB
loading...
Body Positivity Kian...
Masih ada masyarakat yang berpegang pada stigma dan anggapan bahwa kecantikan itu identik dengan putih, mulus, tinggi, dan langsing. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Standar kecantikan terus menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Masih ada masyarakat yang berpegang pada stigma dan anggapan bahwa kecantikan itu identik dengan putih, mulus, tinggi, dan langsing. Akibatnya, banyak pihak membanding-mandingkan bentuk fisik seseorang, memarginalkan perempuan dengan ukuran tertentu dan paling parah melalukan bullying.

Baca juga: Varian Delta Plus Dikabarkan Sudah Ada di Indonesia, Masyarakat Diminta Jangan Terlalu Khawatir

Hal ini membuat kampanye body positivity semakin marak, dan kali pertama berkembang pada 1960-an di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, telah berkembang sejak 2012. Tujuannya untuk memberdayakan wanita agar menerima tubuh dan fisik mereka sehingga dapat melepaskan diri dari rasa malu yang terkait dengan stereotip obesitas . Sebagai gerakan sosial, kampanye ini berusaha membantu orang memahami bagaimana media sosial dan pesan-pesannya memengaruhi cara kita memandang tubuh kita. Harapannya, semua orang dapat memiliki hubungan yang lebih sehat dengan dirinya sendiri.

Body positivity, atau singkatnya merupakan penerimaan setiap perubahan tubuh mulai dari bentuk, ukuran, hingga kemampuan tubuh seiring bertambahnya usia. Yang perlu digaris bawahi, body positivity bukanlah legitimasi untuk tidak peduli dan merawat diri agar menjadi lebih baik, namun lebih kepada mengetahui kapasitas dan kebutuhan diri sendiri.

Berkat kampanye body positivity yang digalakan baik oleh artis, selebgram, hingga penyanyi ternama beberapa tahun belakangan, baru-baru ini terdapat sesuatu yang unik yang membentuk persepsi masyarakat tentang standar kecantikan tubuh perempuan. Bahkan saat ini terdapat brand skincare lokal yang menawarkan solusi pilihan khusus untuk perempuan berukuran plus di Indonesia, atau bisa dibilang satu-satunya merek skincare yang memposisikan diri di segmen ini, namanya Fat Panda.

Fat Panda percaya bahwa produk mereka bisa meningkatkan kepercayaan diri wanita terutama bagi mereka yang istimewa dan memiliki keunikannya masing-masing. Mereka ingin menunjukkan kepada industri kecantikan bahwa keindahan wanita bukan dilihat dari standar kecantikan melainkan bagaimana dia sebagai wanita merawat kulitnya.

"Masih ada pandangan atau keyakinan yang terkadang penuh mental 'blocking' wanita pluz size, yang menurunkan kepercayaan diri mereka dan memenjarakan diri mereka kepada satu stigma negatif. Pada dasarnya Setiap wanita plus size adalah wanita autentik atau seseorang yang penuh kepercayaan diri, bahagia dan penuh kebebasan, serta bersosialisasi tinggi," ungkap founder Fat Panda, Hengky Budiman dalam siaran persnya, Selasa (27/7).

"Jadi brand kami ingin menghapus stigma negatif terhadap pandangan fisik dan melekatkan prespective positive kepada seluruh wanita pluz size. Cantik tidak selalu berkorelasi dengan tubuh atau fisik yang ramping, dan sesunguhnya cantik merupakan suatu innerbeauty menarik dengan penuh kepercayaan diri untuk dapat bebas berekspresi," tuturnya.

Fat Panda sendiri hadir dengan serangkaian produk skincare rutin yang dapat menjadi solusi permasalahan kulit wajah wanita Indonesia. Fat Panda ingin mengajak wanita plus size untuk mengucapkan 'Selamat Tinggal' stereotip 'ideal' yang sering kita lihat dan dengar.

Menurut Hengky, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat sekitar 25,8% dari jumlah penduduk perempuan di Indonesia dalam katagorie plus size, atau sekitar 19 juta penduduk. Bisa dikatakan, potensi pasar plus size sebenarnya masih sangat besar.

"Saat industri kecantikan global maupun nasional ramai-ramai membicarakan tentang revolusi inklusif, setiap wajah harus memiliki tempat. Bagi perempuan berukuran plus, sama dengan perempuan berukuran lainnya, riasan sangat memungkinkan mereka untuk menceritakan kisah mereka sendiri dengan cara mereka sendiri," jelas Hengky.

Baca juga: Dukung Program Pemerintah, Rising Star Indonesia Dangdut Kembali Tayang

"Kosmetik bisa dan telah membantu mengenalkan diri mereka, mengekspresikan diri lewat kreativitas warna dan kilau. Dengan mewakili mereka dengan lebih baik, industri kosmetik bisa menegaskan bahwa mereka ada untuk siapa saja yang ingin berpartisipasi," tuntasnya.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1233 seconds (0.1#10.140)