Penelitian: Bayi yang Lahir di Masa Pandemi Covid-19 Miliki IQ Rendah

Senin, 16 Agustus 2021 - 12:17 WIB
loading...
Penelitian: Bayi yang Lahir di Masa Pandemi Covid-19 Miliki IQ Rendah
Foto Ilustrasi/Healthline
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bayi yang lahir di masa pandemi Covid-19 memiliki IQ rendah. Hal ini karena keterbatasan ruang dan gerak yang menghambat secara serius perkembangan kognitif otak anak.

Para ilmuwan menganalisis kinerja kognitif dari 672 anak yang lahir di Rhode Island. Sebanyak 188 di antaranya lahir di tengah pandemi Covid-19 (setelah Juli 2020), 308 bayi lahir sebelum pandemi (sebelum Januari 2019), dan 176 bayi lain lahir di awal pandemi (antara Januari 2019 hingga Maret 2020).



"Anak-anak yang lahir selama pandemi Covid-19 memiliki IQ yang jauh lebih rendah daripada mereka yang lahir di tahun sebelumnya," terang peneliti dalam laporan studinya, dikutip dari New York Post, Senin (16/8).

Penulis utama studi sekaligus profesor penelitian pediatrik Brown University Sean Deoni menyatakan bahwa tanda-tanda yang memperlihatkan IQ rendah itu tidak terlalu terlihat. "Anda tidak bisa melihatnya selain gangguan kognitif utama," katanya.

Salah satu sumber penyebab dari masalah ini, kata Prof Deoni, adalah kondisi pandemi yang mengharuskan orang-orang menghabiskan begitu banyak waktu di dalam rumah dengan orangtua yang kewalahan selama setahun terakhir.

"Tidak terpapar dunia luas membuat mereka memiliki masalah tersebut. Terlebih, anak-anak yang lahir di tengah pandemi menghabiskan masa anak-anak bersama dengan orang dewasa yang stres dan ini meninggalkan bekas yang buruk pada kesehatan mental si anak," terang peneliti.

Bukan hanya itu, Prof Deoni pun melihat bahwa kurangnya stimulasi selama pandemi telah menciptakan kemunduran yang akan sulit diatasi oleh anak-anak. "Kemampuan mereka dalam mengoreksi masalah menjadi masalah serius seiring bertambahnya usia anak," katanya.



Anak-anak dari keluarga yang kurang baik secara finansial paling terkena dampaknya.

"Karena, hal tersebut beresonansi dengan pandemi yang berpengaruh pada masalah keuangan, pekerjaan, dan kesehatan lain," terang Profesor Kesehatan Anak dari University College London Sir Terence Stephenson.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6745 seconds (0.1#10.140)