Indonesia Potensi Alami Hiperendemi, Ini Bedanya dengan Epidemi

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 15:25 WIB
loading...
Indonesia Potensi Alami...
Indonesia Potensi Alami Hiperendemi, Ini Bedanya dengan Epidemi. Foto/Faisal Rahman.
A A A
JAKARTA - Indonesia berpotensi mengalami hiperendemi . Ini disebabkan karena kasus Covid-19 yang mulai terkendali di Tanah Air. Meski demikian, saat ini masih banyak masyarakat yang bingung dengan istilah hiperendemi dan tidak bisa membedakannya dengan epidemi .

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan masalah hiperendemi di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, menurutnya ini adalah waktu yang tepat untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi kepada publik terkait hal tersebut.

Sebab pada situasi pandemi Covid-19 , kesehatan menjadi masalah bersama yang penting untuk diketahui dan dicegah potensinya. Lebih lanjut, Dicky mengatakan salah satu dasarnya adalah memahami definisi atau istilah hiperendemi.

“Pertama epidemi adalah satu istilah yang digunakan secara umum untuk mendeskripsikan atau menggambarkan setiap masalah yang berkembang atau tumbuh di luar kendali atau tak terkendali. Kenapa disebut masalah? Karena epidemi ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, sebab hal di luar kesehatan juga disebut dengan epidemi,” kata Dicky kepada MNC Portal, Sabtu (28/8).


Ia pun memberikan contoh sederhana dari epidemi. Misalnya epidemi diabetes, atau obesitas di negara maju, atau epidemi kurang gizi di negara berkembang, kedua kondisi tersebut masuk ke dalam epidemi. Selain itu, epidemi dalam kaitan kesehatan seringkali didefinisikan sebagai outbreak atau wabah penyakit yang terjadi di wilayah yang luas.

“Misalkan di kawasan Asean, atau subtropis yang memberikan dampak tak terkecuali pada semua populasi. Kejadian epidemi mengartikan bahwa secara aktif penyakit tersebut menyebar. Kalau pandemi dikaitkan dengan penyebarannya secara transnasional (tidak dibatasi oleh negara) jadi seluruh dunia bisa terinfeksi. Inilah yang harus dijadikan dasar pengetahuan,” jelas Dicky.

Berbeda halnya dengan hiperendemi, atau endemi. Ini adalah suatu istilah yang dikeluarkan oleh epidemiolog untuk melihat bagaimana atau menggambarkan kejadian seperti penyakit. Endemi itu merujuk kepada keberadaan yang terus menerus dari satu penyakit di suatu wilayah. Misalnya di Indonesia terdapat malaria, dan contoh-contoh lainnya.

“Sementara hiperendemi itu merujuk pada persisten. Persisten itu artinya terus ada (kontinyu), kasusnya banyak pada suatu penyakit dan bisa sangat mudah dideteksi di populasi. Ada yang juga mengistilahkan sebagai suatu penyakit yang bisa hampir sama di setiap populasi usia. Inilah pengertian hiperendemi,” ungkap Dicky.


Secara lebih sederhana, bahasa lainnya untuk hiperendemi sama dengan endemi atau penyakit yang ada di suatu lokasi atau wilayah secara terus menerus setiap waktu. Namun pada hiperendemi, kejadiannya di semua grup usia mulai bayi sampai lanjut usia bisa terinfeksi atau ditemukan.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2191 seconds (0.1#10.140)