Orang yang Terinfeksi Varian Delta Menularkan 2 Hari Sebelum Gejala Muncul

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 13:25 WIB
loading...
Orang yang Terinfeksi...
Orang yang Terinfeksi Varian Delta Menularkan 2 Hari Sebelum Gejala Muncul. Foto/ist.
A A A
JAKARTA - Orang yang terinfeksi varian Delta dapat menularkan virus selama hampir dua hari sebelum gejala muncul. Berdasarkan studi baru dalam jurnal Nature, perubahan ini bisa menjadi fitur utama yang mendorong lonjakan terbaru dalam kasus Covid-19 .

Penularan presimptomatik adalah fitur dari varian virus corona sebelumnya, tetapi penelitian menunjukkan kesenjangan antara menerima tes positif dengan sistem perasaan hanya 0,8 hari. Dengan varian Delta, itu 1,8 hari.

Dilansir dari Healthline, Sabtu (28/8) akibatnya, hampir tiga perempat infeksi varian Delta terjadi selama fase presimptomatik, menurut penelitian tersebut.

“Varian Delta lebih menular, sebagian karena individu yang terinfeksi membawa dan menyebarkan lebih banyak virus daripada versi sebelumnya,” kata Dr. Stefen Ammon selaku direktur medis Gugus Tugas Covid-19 untuk DispatchHealth.

“Sementara versi Covid-19 sebelumnya sama menularnya dengan flu biasa, varian Delta lebih menular daripada influenza musiman, polio , cacar , Ebola , dan flu burung , dan sama menularnya dengan cacar air ,” tambahnya.


Karena peningkatan transmisibilitas ini, varian Delta telah menjadi varian dominan di seluruh dunia. Varian ini menyumbang lebih dari 90% kasus Covid-19 di Amerika Serikat.

Sementara vaksin masih sangat efektif untuk mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19, penelitian menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi yang tertular virus corona, yang disebut infeksi terobosan, memiliki viral load setinggi orang-orang yang tidak divaksinasi dan dapat menularkan infeksi.

"Ketika vaksin Covid-19 pertama kali tersedia menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mencegah penerima tertular segala bentuk Covid-19, yang sebagian besar menghilangkan paparan asimtomatik dan presimptomatik yang divaksinasi dari persamaan,” jelas Ammon.

“Namun, varian Delta telah mengembangkan kemampuan dalam beberapa kasus untuk sebagian menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksinasi, yang berarti ada lebih banyak terobosan infeksi pada individu yang divaksinasi dari varian Delta daripada yang terlihat dari versi virus sebelumnya,” lanjutnya.

Tapi itu tidak semua berita buruk. Studi terbaru menunjukkan pentingnya mendapatkan vaksin Covid-19 baik untuk kesehatan pribadi maupun penularan terbatas.


“Dua penelitian sekarang menunjukkan bahwa RNA virus menurun lebih cepat pada orang yang divaksinasi daripada orang yang tidak divaksinasi, menunjukkan bahwa mereka cenderung tidak menularkan virus ke orang lain," ujar Dr. Jason Gallagher, ahli penyakit menular dan spesialis farmasi klinis penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Temple di Philadelphia.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2438 seconds (0.1#10.140)