Manfaat Musik untuk Kesehatan Mental dan Psikologi di Masa Pandemi

Selasa, 31 Agustus 2021 - 02:16 WIB
loading...
Manfaat Musik untuk Kesehatan Mental dan Psikologi di Masa Pandemi
Lantunan musik tertentu dapat merangsang produksi hormon yang menjaga daya tahan tubuh seseorang. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Di masa pandemi memperhatikan kesehatan mental sangat diperlukan agar imunitas tubuh dan pikiran positif tetap terjaga. Salah satu kegiatan yang bisa kita lakukan di masa ini yaitu mendengarkan musik.

Musik merupakan alat merelaksasikan pikiran serta hiburan yang dapat mengubah suasana hati. Lantunan dan irama musik dapat mengurangi gejala depresi, menurunkan tekanan darah, hingga menurunkan rasa cemas yang berlebihan.



Mengutip www.thewoodsatparkside.com belum lama ini, musik adalah outlet penting untuk penyembuhan, bahkan buat penyakit mental. Sifatnya yang ekspresif dan emosional dapat membantu Anda menjadi lebih sadar diri dan memunculkan emosi yang mungkin Anda tekan. Jika Anda pernah mendengar lagu yang membangkitkan emosi Anda dengan cara apa pun, maka Anda sudah memahami lebih banyak tentang terapi musik daripada yang mungkin Anda pikirkan.

Beberapa manfaat musik bagi kesehatan dan psikologi menurut laman www.verywellmind.com antara lain:

1. Dapat Meningkatkan Mood

Manfaat lain musik yang didukung oleh ilmu pengetahuan adalah bahwa itu mungkin membuat Anda lebih bahagia. Dalam satu pemeriksaan alasan mengapa orang mendengarkan musik, peneliti menemukan bahwa musik memainkan peran penting dalam berhubungan dan suasana hati.

Peserta menilai kemampuan musik untuk membantu mereka mencapai suasana hati yang lebih baik dan menjadi lebih sadar diri sebagai dua fungsi musik yang paling penting.

2. Dapat Kurangi Gejala Depresi

Para peneliti juga menemukan bahwa terapi musik dapat menjadi pengobatan yang aman dan efektif untuk berbagai gangguan, termasuk depresi. Satu studi menemukan bahwa terapi musik adalah cara yang aman dan berisiko rendah untuk mengurangi depresi serta kecemasan pada pasien yang menderita kondisi neurologis seperti demensia, stroke, dan penyakit parkinson.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)