Menparekraf Sandiaga Ajak Pelaku Ekraf DKI Jakarta Gali Potensi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif DKI Jakarta menggali potensi untuk menghadirkan produk-produk ekonomi kreatif unggulan dan berdaya saing.
Baca juga: Selalu Bikin Konten tentang Seks, Nurul Bahrudin Nggak Takut Dihujat Netizen?
Dia mengatakan, DKI Jakarta memiliki deretan usaha kreatif tetapi banyak yang belum dikembangkan. Hal ini penting untuk meningkatkan keterbukaan lapangan kerja di daerah tersebut.
"DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat, memiliki keunikan daya tarik yang dapat menjadi potensi. Sehingga dapat terus dimaksimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," kata Sandi dalam keterangan resminya, Selasa (7/9).
Menparekraf Sandi mencontohkan potensi itu seperti peninggalan kolonial Belanda seperti Batavia Lama (Oud Batavia), Museum Fatahillah atau Chinatown yang menjadi aset penting pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang dapat saling melengkapi satu sama lain.
"Deretan potensi tersebut masih banyak peluang ataupun ide-ide kreatif untuk terus digali. Di subsektor kuliner misalnya, banyak kuliner khas tempo dulu yang kuat akan story telling," katanya.
Menurut Sandi, Jakarta sebagai ibu kota merupakan melting point tempat budaya nusantara dan budaya kosmopolitan berinteraksi satu sama lain.
Dengan demikian, penggabungan kuliner khas tempo dulu dari Eropa, China, maupun Timur Tengah, sangat berpotensi untuk lebih dikembangkan di masa depan.
Sandi mengungkapkan, pentingnya memberikan dukungan dan fasilitasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di 17 subsektor melalui berbagai program dan kegiatan, selain dari pada menggali ide-ide baru.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Susah Tidur
Dia berharap, upaya-upaya tersebut dapat mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif. "Kita lakukan workshop dengan pendekatan pelatihan dan pendampingan, juga memberikan akses terhadap permodalan serta pemasaran dan hal lainnya yang dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM," tukasnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Baca juga: Selalu Bikin Konten tentang Seks, Nurul Bahrudin Nggak Takut Dihujat Netizen?
Dia mengatakan, DKI Jakarta memiliki deretan usaha kreatif tetapi banyak yang belum dikembangkan. Hal ini penting untuk meningkatkan keterbukaan lapangan kerja di daerah tersebut.
"DKI Jakarta, khususnya Jakarta Barat, memiliki keunikan daya tarik yang dapat menjadi potensi. Sehingga dapat terus dimaksimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," kata Sandi dalam keterangan resminya, Selasa (7/9).
Menparekraf Sandi mencontohkan potensi itu seperti peninggalan kolonial Belanda seperti Batavia Lama (Oud Batavia), Museum Fatahillah atau Chinatown yang menjadi aset penting pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif yang dapat saling melengkapi satu sama lain.
"Deretan potensi tersebut masih banyak peluang ataupun ide-ide kreatif untuk terus digali. Di subsektor kuliner misalnya, banyak kuliner khas tempo dulu yang kuat akan story telling," katanya.
Menurut Sandi, Jakarta sebagai ibu kota merupakan melting point tempat budaya nusantara dan budaya kosmopolitan berinteraksi satu sama lain.
Dengan demikian, penggabungan kuliner khas tempo dulu dari Eropa, China, maupun Timur Tengah, sangat berpotensi untuk lebih dikembangkan di masa depan.
Sandi mengungkapkan, pentingnya memberikan dukungan dan fasilitasi bagi para pelaku ekonomi kreatif di 17 subsektor melalui berbagai program dan kegiatan, selain dari pada menggali ide-ide baru.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal yang Harus Diwaspadai, Salah Satunya Susah Tidur
Dia berharap, upaya-upaya tersebut dapat mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif. "Kita lakukan workshop dengan pendekatan pelatihan dan pendampingan, juga memberikan akses terhadap permodalan serta pemasaran dan hal lainnya yang dibutuhkan pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM," tukasnya.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
(nug)