Hari Batik Nasional, Ini Sejarah Singkat dan Maknanya

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 13:26 WIB
loading...
Hari Batik Nasional, Ini Sejarah Singkat dan Maknanya
Hari Batik Nasional diperingati tanggal 2 Oktober setiap tahunnya. Tanggal 2 Oktobe pada tahun 2009 dipilih oleh SBY sebagai Hari Batik Nasional. Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Hari Batik Nasional diperingati tanggal 2 Oktober setiap tahunnya. Tanggal 2 Oktober, tepatnya pada tahun 2009 adalah tanggal yang dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Hari Batik Nasional melalui Kepres Nomor 33 Tahun 2009.

Pasalnya, tanggal 2 Oktober ini sesuai dengan tanggal ketika UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Momentum ketika UNESCO mengakui bahwa batik Indonesia merupakan salah satu warisan dunia.

Bahkan pemerintah sendiri lewat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diketahui telah menerbitkan surat edaran resmi (SE) tentang pemakaian baju batik dalam rangka Hari Batik Nasional dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 003.3/10132/SJ.


Dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/10/2021) di kancah internasional, disebutkan kala itu Presiden Soeharto memperkenalkan batik ke mata dunia dengan memakai busana batik saat hadir di konferensi PBB pada pertengahan era 80-an.

Identitas penting batik bagi Indonesia semakin besar, ketika Indonesia Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC II 1994. Pemerintah sengaja menyiapkan batik tulis untuk para kepala negara, yang mana batik tulis ini jadi cenderamata spesial karena dibuat dengan corak dan simbol dari negara-negara peserta.

Peranan batik memang tak bisa lepas dari identitas dan kehidupan orang Indonesia, bukan hanya aktivitas sehari-hari. Bahkan di situs laman resminya, UNESCO menyebutkan batik meresapi kehidupan orang Indonesia dari lahir sebagai bayi ketika digendong dengan kain batik sampai akhirnya meninggal dunia dan diselimuti oleh kain batik pula.


Batik sendiri hadir dengan berbagai pola, yang mencerminkan adanya banyak pengaruh di dalamnya. Mulai dari dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa dan burung phoenix Cina hingga bunga sakura Jepang dan burung merak India atau Persia.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2280 seconds (0.1#10.140)