Anak Muda Ini Kreasikan Batik khas Nusantara dengan 8 Ikon Negara Sahabat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Batik Nasional setiap tahunnya diperingati setiap 2 Oktober. Batik menjadi salah satu karakter Indonesia yang sudah diakui dunia.
Organisasi pendidikan, sains, dan kebudayaan dunia (UNESCO) bahkan menetapkan batik sebagai karya agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi asli Indonesia atau Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Batik di zaman modern bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih pop. Tapi, filosofi dan makna di balik setiap motif, warna, dan bahan tetap dipertahankan sebagai akar budaya yang tak boleh luntur.
Anak muda saat ini kembali mempopulerkan batik. Tak sedikit yang beraktivitas sehari-hari mengenakan kain batik. Itu salah satu bentuk cinta generasi muda terhadap warisan bangsa.
Baca juga: Hampir 100 Persen Penyandang Disabilitas di Jawa-Bali Sudah Divaksin Dosis Pertama
Namun, cara lain dilakukan anak muda bernama Yos Christian Addyputra, owner Garuda Kencana Batik. Dia bersama tim mencoba menggabungkan batik dengan ikon dunia. Kolaborasi ini bahkan melibatkan duta besar setiap negara yang dipilih.
"Kami berkolaborasi dengan 17 duta besar negara sahabat. Masing-masing mengenakan batik yang sudah kami desain dengan ikon-ikon kultural dan budaya tiap negara representatifnya. Inspirasi saya ini ingin menduniakan batik," kata Yos pada MNC Portal, Jumat (1/10/2021).
Aksi Yos dan timnya ini merupakan bagian dari program bertajuk 'Batik for The World', bekerja sama juga dengan majalah berbasis di Singapura, Tatler. Jadi, Yos coba mengulik keindahan motif batik khas Nusantara dengan ikon-ikon dunia, dari Eropa hingga Afrika.
Berikut 8 contoh koleksi batik yang merupakan hasil kolaborasi antara batik khas nusantara dengan ikon dunia yang dikenakan duta besar setiap negaranya:
1. Batik Gurdo Petra Kembangan (Yordania)
Kemegahan Petra sebagai tempat bersejarah di Yordania dapat dilebur dengan motif batik berbentuk Garuda. Petra yang berarti batu dalam bahasa Yunani merupakan lokasi bersejarah yang dibangun oleh Kerajaan Nabatean di jantung Gunung Shara sekitar 9-40 SM.
Untuk menambah keindahan batik, Yos memberikan sentuhan lain yaitu bunga black iris sebagai bunga nasional Yordania.
2. Batik Totem Mega Mendung (Kanada)
Garuda Kencana Batik mempersembahkan motif batik perpaduan budaya Indonesia dengan Kanada, yang kemudian dikenakan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Cameron Mackay.
Dalam rancangannya, Yos memasukkan motif tiang totem khas bangsa pribumi asli Kanada, dengan tambahan latar bunga maple sebagai simbol Kanada. Sebagai perpaduan, Yos juga memberi motif batik khas Indonesia yang sangat populer yaitu motif megamendung.
3. Batik Sekawan Kembang Boket (Britania Raya)
Untuk kolaborasi motif batik Nusantara dengan Britania Raya, Yos dengan Garuda Kencana Batik memoles empat bunga nasional masing-masing negara anggota Britania Raya yaitu Skotlandia, Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.
"Saya menggabungkan motif bunga daffodil dari Wales dan bunga nasional lainnya, juga ada motif burung robin. Motif tersebut digabung sebagai satu kesatuan Britania Raya, yang kemudian saya kombinasikan dengan motif batik lurik atau garis-garis," terangnya.
4. Batik Angsa Kahuripan (Finlandia)
Untuk Kedutaan Besar Finlandia, Yos mendesain motif batik menyerupai angsa whooper, binatang nasional Finlandia. Dalam mitologi bangsa Finlandia, angsa whooper digambarkan memiliki hubungan dengan kehidupan dunia selanjutnya.
Untuk menambah kesan misterius nan menawan, Yos memberikan sentuhan motif pohon kehidupan bangsa Nordik yaitu Yggdrasil dan motif awan populer khas Cirebon, megamendung.
5. Batik Banji Taeguk (Korea Selatan)
Untuk Kedutaan Besar Korea Selatan, Garuda Kencana Batik mengkombinasikan motif Garuda dengan motif batik hasil asimilasi antara budaya Indonesia dengan bangsa Timur yaitu banji swastika.
Kata Yos, di Korea Selatan, banji swastika memiliki arti lebih religius dibanding sekadar motif. Selain banji swastika, batik ini juga diberi sentuhan motif hewan nasional Korea Selatan yaitu macan, arwana, dan elang Korea dengan gaya lukisan Korea tempo dulu.
6. Batik Tameng Sawunggaling (Mozambik)
Sebagai salah satu negara di benua Afrika, Mozambik dikenal memiliki warna bendera negara yang menarik perhatian yaitu merah, kuning, hijau dan hitam. Ini juga yang menjadi dasar warna batik perpaduan antara Indonesia dan Mozambik.
Selebihnya, Yos menambahkan motif gabungan dari motif perisai suku-suku bangsa Afrika dengan motif batik sawunggaling, yang berbentuk seperti ayam jago.
7. Batik Liman Siaman (Thailand)
Thailand dikenal sebagai Negara Gajah Putih. Itu juga yang menjadi motif dasar perpaduan antara batik Indonesia dengan Thailand. Yos memberikan sentuhan motif parang rusak, dengan padu padan motif ikonik Thailand, yaitu gajah putih itu sendiri.
Baca juga: Spesialis Bedah Syaraf Ungkap Tukul Arwana Kena Stroke
8. Batik Semenan Venus Valdivia (Ekuador)
Untuk Kedutaan Besar Ekuador, Garuda Kencana Batik membuat batik dengan perpaduan motif truntum sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat abadi dan subur, dengan ikon budaya Ekuador yaitu sebuah patung perempuan Venus of Vadilifa. Di Ekuador, patung tersebut sering disimbolkan sebagai lambang kesuburan yang dianggap bisa melengkapi motif batik truntum.
Lihat Juga: Bangga Berbatik, Sektor Manufaktur Hadirkan Layanan Pembuatan Batik Printing Hulu ke Hilir
Organisasi pendidikan, sains, dan kebudayaan dunia (UNESCO) bahkan menetapkan batik sebagai karya agung warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi asli Indonesia atau Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Batik di zaman modern bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih pop. Tapi, filosofi dan makna di balik setiap motif, warna, dan bahan tetap dipertahankan sebagai akar budaya yang tak boleh luntur.
Anak muda saat ini kembali mempopulerkan batik. Tak sedikit yang beraktivitas sehari-hari mengenakan kain batik. Itu salah satu bentuk cinta generasi muda terhadap warisan bangsa.
Baca juga: Hampir 100 Persen Penyandang Disabilitas di Jawa-Bali Sudah Divaksin Dosis Pertama
Namun, cara lain dilakukan anak muda bernama Yos Christian Addyputra, owner Garuda Kencana Batik. Dia bersama tim mencoba menggabungkan batik dengan ikon dunia. Kolaborasi ini bahkan melibatkan duta besar setiap negara yang dipilih.
"Kami berkolaborasi dengan 17 duta besar negara sahabat. Masing-masing mengenakan batik yang sudah kami desain dengan ikon-ikon kultural dan budaya tiap negara representatifnya. Inspirasi saya ini ingin menduniakan batik," kata Yos pada MNC Portal, Jumat (1/10/2021).
Aksi Yos dan timnya ini merupakan bagian dari program bertajuk 'Batik for The World', bekerja sama juga dengan majalah berbasis di Singapura, Tatler. Jadi, Yos coba mengulik keindahan motif batik khas Nusantara dengan ikon-ikon dunia, dari Eropa hingga Afrika.
Berikut 8 contoh koleksi batik yang merupakan hasil kolaborasi antara batik khas nusantara dengan ikon dunia yang dikenakan duta besar setiap negaranya:
1. Batik Gurdo Petra Kembangan (Yordania)
Kemegahan Petra sebagai tempat bersejarah di Yordania dapat dilebur dengan motif batik berbentuk Garuda. Petra yang berarti batu dalam bahasa Yunani merupakan lokasi bersejarah yang dibangun oleh Kerajaan Nabatean di jantung Gunung Shara sekitar 9-40 SM.
Untuk menambah keindahan batik, Yos memberikan sentuhan lain yaitu bunga black iris sebagai bunga nasional Yordania.
2. Batik Totem Mega Mendung (Kanada)
Garuda Kencana Batik mempersembahkan motif batik perpaduan budaya Indonesia dengan Kanada, yang kemudian dikenakan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Cameron Mackay.
Dalam rancangannya, Yos memasukkan motif tiang totem khas bangsa pribumi asli Kanada, dengan tambahan latar bunga maple sebagai simbol Kanada. Sebagai perpaduan, Yos juga memberi motif batik khas Indonesia yang sangat populer yaitu motif megamendung.
3. Batik Sekawan Kembang Boket (Britania Raya)
Untuk kolaborasi motif batik Nusantara dengan Britania Raya, Yos dengan Garuda Kencana Batik memoles empat bunga nasional masing-masing negara anggota Britania Raya yaitu Skotlandia, Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.
"Saya menggabungkan motif bunga daffodil dari Wales dan bunga nasional lainnya, juga ada motif burung robin. Motif tersebut digabung sebagai satu kesatuan Britania Raya, yang kemudian saya kombinasikan dengan motif batik lurik atau garis-garis," terangnya.
4. Batik Angsa Kahuripan (Finlandia)
Untuk Kedutaan Besar Finlandia, Yos mendesain motif batik menyerupai angsa whooper, binatang nasional Finlandia. Dalam mitologi bangsa Finlandia, angsa whooper digambarkan memiliki hubungan dengan kehidupan dunia selanjutnya.
Untuk menambah kesan misterius nan menawan, Yos memberikan sentuhan motif pohon kehidupan bangsa Nordik yaitu Yggdrasil dan motif awan populer khas Cirebon, megamendung.
5. Batik Banji Taeguk (Korea Selatan)
Untuk Kedutaan Besar Korea Selatan, Garuda Kencana Batik mengkombinasikan motif Garuda dengan motif batik hasil asimilasi antara budaya Indonesia dengan bangsa Timur yaitu banji swastika.
Kata Yos, di Korea Selatan, banji swastika memiliki arti lebih religius dibanding sekadar motif. Selain banji swastika, batik ini juga diberi sentuhan motif hewan nasional Korea Selatan yaitu macan, arwana, dan elang Korea dengan gaya lukisan Korea tempo dulu.
6. Batik Tameng Sawunggaling (Mozambik)
Sebagai salah satu negara di benua Afrika, Mozambik dikenal memiliki warna bendera negara yang menarik perhatian yaitu merah, kuning, hijau dan hitam. Ini juga yang menjadi dasar warna batik perpaduan antara Indonesia dan Mozambik.
Selebihnya, Yos menambahkan motif gabungan dari motif perisai suku-suku bangsa Afrika dengan motif batik sawunggaling, yang berbentuk seperti ayam jago.
7. Batik Liman Siaman (Thailand)
Thailand dikenal sebagai Negara Gajah Putih. Itu juga yang menjadi motif dasar perpaduan antara batik Indonesia dengan Thailand. Yos memberikan sentuhan motif parang rusak, dengan padu padan motif ikonik Thailand, yaitu gajah putih itu sendiri.
Baca juga: Spesialis Bedah Syaraf Ungkap Tukul Arwana Kena Stroke
8. Batik Semenan Venus Valdivia (Ekuador)
Untuk Kedutaan Besar Ekuador, Garuda Kencana Batik membuat batik dengan perpaduan motif truntum sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat abadi dan subur, dengan ikon budaya Ekuador yaitu sebuah patung perempuan Venus of Vadilifa. Di Ekuador, patung tersebut sering disimbolkan sebagai lambang kesuburan yang dianggap bisa melengkapi motif batik truntum.
Lihat Juga: Bangga Berbatik, Sektor Manufaktur Hadirkan Layanan Pembuatan Batik Printing Hulu ke Hilir
(nug)