Jadikan Hari Batik Nasional 2021 sebagai Momentum Mencintai Produk Fashion Nasional

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 13:41 WIB
loading...
Jadikan Hari Batik Nasional 2021 sebagai Momentum Mencintai Produk Fashion Nasional
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo mengapresiasi upaya generasi muda dalam memodernisasi batik tanpa meninggalkan filosofi dan makna di belakangnya. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Banyak cara mengapresiasi batik sebagai warisan bangsa, salah satunya memodernisasi batik tanpa meninggalkan filosofi dan makna di belakangnya. Hal tersebut disorot Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo sebagai sesuatu yang bernilai positif.

"Batik telah menjadi life culture kekinian. Generasi muda dengan sentuhan desain kreatif atau kolaborasi, menjadikan batik mengena pula di hati mereka," kata Angela Tanoesoedibjo dalam keterangan resminya, Sabtu (2/10/2021).

Busana atau fashion batik sudah begitu melekat sebagai identitas masyarakat dan bangsa Indonesia. Dan makin ke sini, generasi muda semakin membawa arah positif batik di komunitasnya.

"Kesan busana formal dan adat yang semula melekat kuat pada batik, telah membaur dan melebur dengan ekonomi kreatif sehingga pasarnya lebih luas dan beragam usia serta kalangan," ungkap Angela.

Baca juga: Keluarga Raffi Ahmad Kompak Pakai Batik, Kecantikan Nagita Banjir Pujian

Menurutnya, Hari Batik Nasional 2021 ini menjadi momentum yang tepat untuk lebih memperkental rasa cinta produk fashion nasional. Sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 8 September 2021.

Penelitian yang dilakukan oleh Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya pada 2015 mencatat, setidaknya ada 5.849 motif batik Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Keragaman motif dan kuatnya nilai filosofi yang menyertai batik Indonesia, menjadi bukti bagi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi menetapkan batik pada 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (The Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Baca juga: Cegah Penyakit Jantung di Masa Pandemi dengan 6 Langkah Berikut Ini

Batik tidak lagi hanya dilirik oleh mancanegara, namun menjadi bagian dari koleksi rumah mode global yang mengangkat batik khas Bali.

"Ayo seluruh insan kreatif dan sahabat-sahabat muda kenakan busana batik dalam berbagai kesempatan. Mari jadikan batik sebagai wujud kecintaan kita terhadap tanah air sekaligus akselerasi ekonomi kreatif," ungkap Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1347 seconds (0.1#10.140)