Waspadai Ancaman Gelombang Ketiga, Pemerintah Percepat Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka positif Covid-19 di Indonesia sudah menurun drastis. Tetapi kita tidak boleh lengah dan wajib mewaspadai acaman gelombang ketiga Covid-19. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah terus berupaya untuk memperketat prokes serta percepatan program vaksinasi.
Jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis kedua mencapai 51.113.360 orang atau sekitar 24,54% dari total target sasaran vaksinasi. Jumlah penerima vaksin dosis pertama, 91.079.001 orang atau 43,73% (vaksin.kemenkes.go.id 30/09/2021).
Sejumlah daerah masih berusaha mengejar target jumlah warganya yang divaksinasi. Di DKI Jakarta ada 2,5 juta warga belum vaksinasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar 2,5 juta warga itu segera divaksin.
Ariza mengimbau warganya untuk memiliki kesadaran diri untuk hadir di sentra vaksinasi apabila belum mendapatkan vaksin. Ariza mengapresiasi masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi.
"Namun demikian kita tidak boleh abai, tidak boleh lengah, tidak boleh euforia, tidak boleh kendor, tetap laksanakan protokol kesehahatn secara baik, secara bijak, jangan sampai terjadi seperti tahun sebelumnya, ketika ada penurunan, ada pelonggaran, kemudian kita kendor, kita lupa, kita abai, tidak waspada, akhirnya meningkat lagi," ujar Ariza (30/09/2021).
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, setidaknya ada dua hal untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19, yaitu dengan peningkatan protokol kesehatan (prokes) dan deteksi dini.
"Untuk mencegah kita tertular adalah satu-satunya dengan prokes dan deteksi dini karena 2 kunci itulah yang kemudian, kalau kita cepat prokes dapat menghalangi virus itu masuk ke tubuh kita. Walaupun nanti kita bisa sakit tapi bisa saja sakitnya ringan karena kita sudah punya vaksin yang melawan di dalam tubuh,” ucap Siti dalam Diskusi Interaktif Waspada Gelombang ke-3 Covid-19, Kamis (23/9/2021).
Lalu yang kedua adalah deteksi dini. Jika gejala-gejala Covid-19 dideteksi sedini mungkin, maka akan cepat pula penanganannya. Ia mencontohkan ketika seseorang merasa terindikasi gejala-gejala Covid-19 dan langsung melakukan penanganan, maka akan menimalisir risiko penyakit berat.
"Maka mengapa kemudian deteksi dini menjadi hal penting untuk mencegah kita jatuh ke dalam kondisi yang berat untuk diri kita. Tapi kalau untuk orang lain di sekitar kita adalah kita tidak jadi sumber penularan," jelasnya.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah menerima vaksin? Sudahkah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat? Dengan situasi yang semakin membaik karena kerja sama berbagai pihak, bukan tidak mungkin Anda bisa mulai merencanakan staycation dalam waktu dekat dengan Mister Aladin.
Buatlah rencana staycation Anda dan keluarga tetap hemat dengan promo Hemat Datang Tak Dijemput dan dapatkan diskon hingga Rp450.000 untuk menginap di hotel mana pun di Indonesia. Anda bisa memesan hotel yang Anda inginkan dari sekarang dan dapatkan diskonnya dengan menggunakan kode promo yang tertera di halaman promo di www.misteraladin.com/promotions/hematdatanghotel.
Chief Operating Officer Mister Aladin , Nitha Sudewo, mengatakan, promo ini tepat untuk masyarakat yang ingin merencanakan liburan di waktu yang mereka rasa sesuai dengan situasi dan kondisi.
“Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan kondisi kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh konsumen untuk pergi staycation secara aman dan hemat. Aman dalam artian tidak lengah dalam keadaan apa pun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan lakukan vaksinasi sebelum kita berpergian, serta memilih hotel yang telah memiliki sertifikasi CHSE. Promo ini kami berikan bagi konsumen untuk berhemat dari sekarang untuk periode menginap kapan saja”, sebut Nitha saat ditemui di Jakarta (30/09/2021).
Promo Hemat Datang Tak Dijemput untuk hotel ini berlangsung hingga tanggal 15 Oktober 2021 mendatang dengan kuota terbatas. Pastikan Anda dapatkan diskonnya sekarang sebelum kehabisan.
Baca Juga: Desa Wisata Carangsari Bakal Jadi Ikon dan Daya Tarik Baru di Bali
Jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis kedua mencapai 51.113.360 orang atau sekitar 24,54% dari total target sasaran vaksinasi. Jumlah penerima vaksin dosis pertama, 91.079.001 orang atau 43,73% (vaksin.kemenkes.go.id 30/09/2021).
Sejumlah daerah masih berusaha mengejar target jumlah warganya yang divaksinasi. Di DKI Jakarta ada 2,5 juta warga belum vaksinasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya agar 2,5 juta warga itu segera divaksin.
Ariza mengimbau warganya untuk memiliki kesadaran diri untuk hadir di sentra vaksinasi apabila belum mendapatkan vaksin. Ariza mengapresiasi masyarakat yang telah mengikuti vaksinasi.
"Namun demikian kita tidak boleh abai, tidak boleh lengah, tidak boleh euforia, tidak boleh kendor, tetap laksanakan protokol kesehahatn secara baik, secara bijak, jangan sampai terjadi seperti tahun sebelumnya, ketika ada penurunan, ada pelonggaran, kemudian kita kendor, kita lupa, kita abai, tidak waspada, akhirnya meningkat lagi," ujar Ariza (30/09/2021).
Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, setidaknya ada dua hal untuk mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19, yaitu dengan peningkatan protokol kesehatan (prokes) dan deteksi dini.
"Untuk mencegah kita tertular adalah satu-satunya dengan prokes dan deteksi dini karena 2 kunci itulah yang kemudian, kalau kita cepat prokes dapat menghalangi virus itu masuk ke tubuh kita. Walaupun nanti kita bisa sakit tapi bisa saja sakitnya ringan karena kita sudah punya vaksin yang melawan di dalam tubuh,” ucap Siti dalam Diskusi Interaktif Waspada Gelombang ke-3 Covid-19, Kamis (23/9/2021).
Lalu yang kedua adalah deteksi dini. Jika gejala-gejala Covid-19 dideteksi sedini mungkin, maka akan cepat pula penanganannya. Ia mencontohkan ketika seseorang merasa terindikasi gejala-gejala Covid-19 dan langsung melakukan penanganan, maka akan menimalisir risiko penyakit berat.
"Maka mengapa kemudian deteksi dini menjadi hal penting untuk mencegah kita jatuh ke dalam kondisi yang berat untuk diri kita. Tapi kalau untuk orang lain di sekitar kita adalah kita tidak jadi sumber penularan," jelasnya.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah menerima vaksin? Sudahkah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat? Dengan situasi yang semakin membaik karena kerja sama berbagai pihak, bukan tidak mungkin Anda bisa mulai merencanakan staycation dalam waktu dekat dengan Mister Aladin.
Buatlah rencana staycation Anda dan keluarga tetap hemat dengan promo Hemat Datang Tak Dijemput dan dapatkan diskon hingga Rp450.000 untuk menginap di hotel mana pun di Indonesia. Anda bisa memesan hotel yang Anda inginkan dari sekarang dan dapatkan diskonnya dengan menggunakan kode promo yang tertera di halaman promo di www.misteraladin.com/promotions/hematdatanghotel.
Chief Operating Officer Mister Aladin , Nitha Sudewo, mengatakan, promo ini tepat untuk masyarakat yang ingin merencanakan liburan di waktu yang mereka rasa sesuai dengan situasi dan kondisi.
“Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan kondisi kasus Covid-19 di Indonesia semakin membaik. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh konsumen untuk pergi staycation secara aman dan hemat. Aman dalam artian tidak lengah dalam keadaan apa pun dengan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan lakukan vaksinasi sebelum kita berpergian, serta memilih hotel yang telah memiliki sertifikasi CHSE. Promo ini kami berikan bagi konsumen untuk berhemat dari sekarang untuk periode menginap kapan saja”, sebut Nitha saat ditemui di Jakarta (30/09/2021).
Promo Hemat Datang Tak Dijemput untuk hotel ini berlangsung hingga tanggal 15 Oktober 2021 mendatang dengan kuota terbatas. Pastikan Anda dapatkan diskonnya sekarang sebelum kehabisan.
Baca Juga: Desa Wisata Carangsari Bakal Jadi Ikon dan Daya Tarik Baru di Bali
(dra)