; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Diabetes Tipe 2, Jus Delima Turunkan Gula Darah Tinggi dalam 15 Menit
loading...
Manajemen diabetes tipe 2 melibatkan menjaga kadar gula darah. Menurut penelitian, jus delima bisa menurunkan gula darah tinggi dalam waktu 15 menit. Foto/Express.
A
A
A
JAKARTA - Manajemen diabetes tipe 2 melibatkan menjaga kadar gula darah di bawah kontrol. Menurut penelitian, jus delima bisa menurunkan gula darah tinggi dalam waktu 15 menit setelah dikonsumsi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Developments in Nutrition meneliti dampak mengonsumsi satu dosis jus delima 8 ons pada kadar gula darah. 21 orang sehat dengan berat badan normal direkrut.
Responden secara acak ditugaskan untuk mengambil satu dosis air, jus delima, atau air dengan 18,6 gram glukosa dan 18,3 gram fruktosa untuk mencocokkan kadar gula jus delima.
Gula darah puasa dikumpulkan sebelum, dan pada 15, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit setelah minum. Tes gula darah puasa bertujuan mengukur gula darah setelah puasa semalaman (tidak makan).
Pada semua responden, asupan air tidak mengubah kadar gula darah. Namun, pada responden sehat dengan kadar insulin rendah, glukosa "signifikan" lebih rendah pada 15 menit dan 30 menit setelah jus delima dibandingkan dengan asupan air gula.
Terlebih lagi, kadar insulin yang lebih tinggi secara signifikan pada 15 dan 30 menit setelah minum jus delima dibandingkan dengan air gula. Penelitian lainnya telah mengkonfirmasi manfaat minum jus delima.
Dilansir dari Express, Selasa (5/10/2021) sebuah penelitian yang dilakukan di Israel mengungkapkan bahwa jus buah delima dapat memberikan manfaat tambahan bagi penderita diabetes.
Jus tersebut diujicobakan pada kelompok studi manusia kecil di Institut Penelitian Keluarga Rappaport dalam Ilmu Kedokteran, bersama dengan Pusat Medis Ramban di Haifa, Israel.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gula yang ditemukan dalam jus delima, meskipun memiliki sifat yang mirip dengan gula jus buah lainnya, tidak mempengaruhi parameter diabetes secara negatif.
Selain itu, jus delima bahkan terbukti menurunkan risiko aterosklerosis yakni suatu kondisi yang berpotensi serius. Di mana arteri menjadi tersumbat dengan zat lemak yang disebut plak, atau ateroma.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Developments in Nutrition meneliti dampak mengonsumsi satu dosis jus delima 8 ons pada kadar gula darah. 21 orang sehat dengan berat badan normal direkrut.
Responden secara acak ditugaskan untuk mengambil satu dosis air, jus delima, atau air dengan 18,6 gram glukosa dan 18,3 gram fruktosa untuk mencocokkan kadar gula jus delima.
Gula darah puasa dikumpulkan sebelum, dan pada 15, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 menit setelah minum. Tes gula darah puasa bertujuan mengukur gula darah setelah puasa semalaman (tidak makan).
Pada semua responden, asupan air tidak mengubah kadar gula darah. Namun, pada responden sehat dengan kadar insulin rendah, glukosa "signifikan" lebih rendah pada 15 menit dan 30 menit setelah jus delima dibandingkan dengan asupan air gula.
Terlebih lagi, kadar insulin yang lebih tinggi secara signifikan pada 15 dan 30 menit setelah minum jus delima dibandingkan dengan air gula. Penelitian lainnya telah mengkonfirmasi manfaat minum jus delima.
Dilansir dari Express, Selasa (5/10/2021) sebuah penelitian yang dilakukan di Israel mengungkapkan bahwa jus buah delima dapat memberikan manfaat tambahan bagi penderita diabetes.
Jus tersebut diujicobakan pada kelompok studi manusia kecil di Institut Penelitian Keluarga Rappaport dalam Ilmu Kedokteran, bersama dengan Pusat Medis Ramban di Haifa, Israel.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa gula yang ditemukan dalam jus delima, meskipun memiliki sifat yang mirip dengan gula jus buah lainnya, tidak mempengaruhi parameter diabetes secara negatif.
Selain itu, jus delima bahkan terbukti menurunkan risiko aterosklerosis yakni suatu kondisi yang berpotensi serius. Di mana arteri menjadi tersumbat dengan zat lemak yang disebut plak, atau ateroma.
(dra)
Explore More