Nyeri Trigeminal Neuralgia Dapat Ditangani dengan Operasi Bedah Mikro

Kamis, 07 Oktober 2021 - 21:02 WIB
loading...
Nyeri Trigeminal Neuralgia...
Trigeminal neuralgia merupakan kelainan saraf yang menyebabkan nyeri wajah sebelah yang tidak tertahankan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Trigeminal neuralgia merupakan kelainan saraf yang menyebabkan nyeri wajah sebelah yang tidak tertahankan. Selain itu, nyeri ini seringkali muncul dan membuat dorongan untuk bunuh diri pada para penderitanya. Tak heran, penyakit ini dijuluki sebagai suicide disease (penyakit bunuh diri).

Tidak sedikit para penderitanya, yang merasa seperti tertusuk jarum pada wajahnya. Banyak juga yang merasakan sengatan listrik, dan ada pula yang merasakan kesemutan yang tak tertahankan pada satu sisi wajahnya.

"Nyeri ini memiliki tanda khas yakni hanya terjadi pada salah satu sisi wajah saja dan area yang terserang nyeri sesuai dengan satu atau lebih cabang saraf trigeminal," ungkap Dokter Spesialis Bedah Saraf, dr. Mustaqim Prasetya, SpBS dalam webinar yang bertepatan dengan momen 'International Trigeminal Neuralgia Awareness Day', Kamis (7/10/2021).

Dia menuturkan, nyeri biasanya hanya muncul pada salah satu bagian wajah, kiri atau kanan dan bisa muncul dalam hitungan detik sampai menit. Akan tetapi, pada beberapa kasus nyeri dapat berlangsung hingga lebih dari 15 menit, bahkan dirasakan terus menerus.

Baca juga: BPOM Bocorkan Calon Vaksin Covid-19 yang Aman Bagi Anak

"Rasa nyerinya hilang timbul. Bagian pipi, rahang, gigi, gusi, dan bibir paling sering kena serangan. Hal inilah yang kemudian membuat penderita trigeminal neuralgia menyangka mereka mengalami sakit gigi dan tak jarang berobat ke dokter gigi," terang dr Mustaqim.

Pengobatan atau penanganan trigeminal neuralgia biasanya dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah dengan pemberian obat antiepilepsi. Bila nyeri masih ada dan tidak ada perbaikan, maka akan dipertimbangkan untuk meningkatkan dosis atau mengombinasikan obat.

"Bila hal-hal tersebut tak kunjung meringankan nyeri, maka dokter akan menganjurkan tindakan bedah mikro, yang dinamakan MVD (MicroVascular Decompression)," ucap dr Mustaqim.

Menurutnya, untuk meminimalkan risiko komplikasi, maka selama tindakan MVD berlangsung akan dilakukan monitoring ketat fungsi saraf dengan menggunakan alat IOM (intraoperative monitoring) untuk memantau saraf-saraf lain yang berdekatan dengan lokasi operasi.

"Jadi tindakan operasi MVD sejauh ini risiko sangat minimal dengan hasil yang memuaskan. Data internal kami menunjukkan angka bebas nyerinya bisa mencapai 90%," paparnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)