Viral! Kisah Dosen Universitas Cambridge Jadi Mualaf Usai Lihat Orang Sholat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kisah seorang bule menjadi mualaf usai melihat orang sholat viral di media sosial . Bule bernama Timothy Jhon Winter ini merupakan seorang dosen studi Islam Universitas Cambridge yang memutuskan masuk Islam karena kesadaran sendiri.
Dikutip dari kanal YouTube Penduduk Langit, Sabtu (9/10/2021) Timothy yang kini dikenal sebagai Syekh Abdal Hakim Murad melihat peradaban dan kebiasaan orang-orang Islam. Menurutnya, peradaban besar Islam menyebar dari Timur Tengah ke berbagai penjuru dunia.
"Lihatlah Alhambra di Spanyol, Taj Mahal di India dan lainnya. Semuanya merupakan salah satu peradaban Islam dalam dunia arsitektur," kata Timothy.
Kemudian Timothy juga melihat, bahwa Islam memiliki beragam tradisi yang berbeda-beda antara satu negara dan negara lainnya. Ia memberikan contoh, misalnya tradisi Islam di Afrika berbeda dengan tradisi Islam di Turki, Uzbekistan, Melayu, Bosnia dan lainnya.
Namun meski demikian, muslim hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah, dan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan seluruh umat Islam.
"Islam bersumber dari satu dan beragam tradisi itu untuk satu tujuan, yakni Allah. Mereka semua menghadapkan diri ke satu tempat yang berdoa dan sujud, yakni ke arah Mekkah yang menjadi kiblat semua umat Islam di seluruh dunia," jelas Timothy.
Hal tersebut menjadi awal mulanya perkenalan Timothy dengan Islam. Dirinya pun mulai berpikir, dan kembali mengamati kebiasaan umat Islam dalam menjalankan keyakinannya.
Saat Timothy di Kairo, Mesir, ia melihat kebiasaan atau rutinitas penduduk tersebut sering mendengarkan radio yang berisikan ceramah atau kajian, serta murotal Alquran.
Selain itu yang paling Timothy amati adalah masyarakat muslim di Kairo tak pernah meninggalkan sholat lima waktunya. Mereka juga rajin mengerjakan sholat sunnah lainnya.
"Dari sinilah saya memahami kebiasaan orang, yang menurut saya itu adalah sesuatu yang logis dan benar," ujar Timothy.
Melihat semua hal yang menakjubkan itu, hati Timothy semakin terketuk dan memutuskan untuk menjadi mualaf. Dirinya menegaskan, masuk Islam bukan karena ajakan atau paksaan, melainkan keinginannya sendiri lantaran telah meyakini bahwa Islam merupakan agama yang benar.
Dikutip dari kanal YouTube Penduduk Langit, Sabtu (9/10/2021) Timothy yang kini dikenal sebagai Syekh Abdal Hakim Murad melihat peradaban dan kebiasaan orang-orang Islam. Menurutnya, peradaban besar Islam menyebar dari Timur Tengah ke berbagai penjuru dunia.
"Lihatlah Alhambra di Spanyol, Taj Mahal di India dan lainnya. Semuanya merupakan salah satu peradaban Islam dalam dunia arsitektur," kata Timothy.
Kemudian Timothy juga melihat, bahwa Islam memiliki beragam tradisi yang berbeda-beda antara satu negara dan negara lainnya. Ia memberikan contoh, misalnya tradisi Islam di Afrika berbeda dengan tradisi Islam di Turki, Uzbekistan, Melayu, Bosnia dan lainnya.
Namun meski demikian, muslim hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah, dan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan seluruh umat Islam.
"Islam bersumber dari satu dan beragam tradisi itu untuk satu tujuan, yakni Allah. Mereka semua menghadapkan diri ke satu tempat yang berdoa dan sujud, yakni ke arah Mekkah yang menjadi kiblat semua umat Islam di seluruh dunia," jelas Timothy.
Hal tersebut menjadi awal mulanya perkenalan Timothy dengan Islam. Dirinya pun mulai berpikir, dan kembali mengamati kebiasaan umat Islam dalam menjalankan keyakinannya.
Saat Timothy di Kairo, Mesir, ia melihat kebiasaan atau rutinitas penduduk tersebut sering mendengarkan radio yang berisikan ceramah atau kajian, serta murotal Alquran.
Selain itu yang paling Timothy amati adalah masyarakat muslim di Kairo tak pernah meninggalkan sholat lima waktunya. Mereka juga rajin mengerjakan sholat sunnah lainnya.
"Dari sinilah saya memahami kebiasaan orang, yang menurut saya itu adalah sesuatu yang logis dan benar," ujar Timothy.
Melihat semua hal yang menakjubkan itu, hati Timothy semakin terketuk dan memutuskan untuk menjadi mualaf. Dirinya menegaskan, masuk Islam bukan karena ajakan atau paksaan, melainkan keinginannya sendiri lantaran telah meyakini bahwa Islam merupakan agama yang benar.
(dra)