Dikenal sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia, Hendra Hidayat Tidak Pelit Berbagi Ilmu

Minggu, 10 Oktober 2021 - 01:31 WIB
loading...
Dikenal sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia, Hendra Hidayat Tidak Pelit Berbagi Ilmu
Dokter gigi Hendra Hidayat mengawali perjalanan akademiknya sebagai mahasiswa kedokteran gigi di Universitas Airlangga pada 1956. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Implan gigi digadang-gadang menjadi metode yang paling berhasil ditemukan di dunia kedokteran gigi . Metode ini dianggap dapat menghasilkan gigi yang paling berkualitas dan melebihi metode lainnya.

Implan gigi sendiri adalah prosedur penanaman akar gigi buatan yang berbentuk seperti sekrup atau baut titanium pada rahang untuk menopang mahkota gigi buatan. Di Indonesia, metode ini kali pertama dikenalkan drg. Hendra Hidayat, Sp.BM, seorang ahli bedah mulut Indonesia, pada 1985.

Dokter gigiHendra Hidayat menjadi pionir yang memperkenalkan, mempraktikkan dan mengajarkan operasi bedah mulut di Indonesia melalui institusi pendidikan. Oleh karena itu, dia kerap dikenal sebagai Bapak Implan Gigi di Indonesia.

Selain itu, dia juga mendirikan sebuah lembaga Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PABMI) pada 1973, yang kemudian disebut dengan Ikatan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial di Indonesia. Melalui lembaga itu, para komunitas profesi spesialis bedah mulut memiliki wadah untuk mengembangkan profesinya.

Baca juga: 5 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicoba, Dijamin Nagih!

Hendra Hidayat mengawali perjalanan akademiknya sebagai mahasiswa kedokteran gigi di Universitas Airlangga pada 1956. Dia menjalani penugasan wajib pertamanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta untuk menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Di samping mengajar, drg. Hendra Hidayat berpraktik di RS Carolus sembari memperdalam kompetensinya hingga berhasil memperoleh beasiswa pendidikan di University of London.

Dari situ, dia mulai mempelajari metode implan gigi yang saat itu belum dilakukan di Indonesia. Berbekal ilmu dan pengalaman dari Eropa, drg. Hendra Hidayat pulang ke Indonesia dengan tujuan mulia yakni membagikan ilmunya kepada rekan sejawat dan generasi muda dokter gigi agar kedokteran gigi di Indonesia maju.

Dia menyadari bahwa perjuangannya untuk memajukan dunia kedokteran gigi harus menggunakan wadah komunitas profesi, sehingga dia turut mendirikan Indonesian Society of Implant Dentistry, perkumpulan implan gigi Indonesia. Pada 2002-2004, drg. Hendra Hidayat terpilih sebagai presiden dari The Asian Oral Implant Academy. drg. Hendra Hidayat juga meraih penghargaan MURI sebagai dokter gigi pertama yang melakukan implan gigi di Indonesia.

Bersama dengan anaknya, Debra Hidayat, mereka mengembangkan klinik dan fasilitas praktikum di bidang kedokteran gigi. Kerja sama ayah dan anak ini dilirik MURI dan diberi penghargaan sebagai klinik yang melakukan dental implant terbanyak di Indonesia.

Kultur pelayanan dan kualitas kinerja terbaik menjadi perhatian utama drg. Hendra Hidayat. Dia mengimpartasikan "HH Tradition" yang dimulai dari kliniknya, dan values itu ditularkan kepada para dokter gigi muridnya. Budaya HH ini diwariskan kepada tim dan dokter gigi generasi penerusnya, baik di klinik maupun di rumah sakit, di manapun mereka berada.

Beberapa hal yang menonjol dari HH Tradition adalah ketekunan, ketelitian, kesetiaan, konsistensi dalam menimba ilmu dan menguasai keahlian. Maka tak heran jika kliniknya bersama putranya mendapat penghargaan customer service oleh whatclinic.com.

Di mata murid-muridnya, drg. Hendra Hidayat dikenal sebagai sosok yang murah hati dalam berbagi ilmu. Seperti yang diungkapkan drg. Irayani Queencyputri, salah seorang muridnya yang kerap mendampinginya berpraktik dan menjadi penerusnya.

"Saya bersyukur bekerja bersama dengan drg. Hendra Hidayat. Beliau adalah salah satu mentor terbaik yang pernah saya kenal. Beberapa prinsip yang ditekankan sangat berperan penting dalam pekerjaan saya sehari-hari sebagai dokter gigi, hingga saat ini," bebernya melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu (9/10/2021).

Hal serupa juga dirasakan drg. Cory Sridjaja, murid sekaligus penerusnya yang berpraktik di klinik HH Implant Center. Menurutnya, satu budaya yang diajarkan drg. Hendra Hidayat adalah memperlakukan pasien dengan penuh kasih dan perhatian.

"Beliau memberi label TLC, Tender Loving Care. Beliau adalah dokter yang sangat teliti dan disiplin. Saya sudah menganggapnya seperti ayah saya sendiri," tuturnya.

Baca juga: Indonesia Diminta Tak Cuek, Belajar dari Ledakan Kasus Covid-19 di Singapura dan Korea

drg. Efindy Gunawan, murid dan juga partner drg. Hendra Hidayat, tampaknya merasakan pengalaman yang lebih dari itu. Seseorang yang dia anggap sebagai sang guru itu telah mengubah kehidupannya.

"Kita sangat bersyukur kepada Tuhan karena berkenan menempatkan seorang breakthrough maker yang telah menjadi berkat bagi banyak orang di bidang kedokteran gigi Indonesia, seseorang yang tulus, berdedikasi genuine, otentik dan konsisten," pungkasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)