5 Jenis Musik Keroncong Warisan Budaya Asli Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keroncong merupakan musik asli Indonesia. Setidaknya ada lima jenis keroncong yang merupakan warisan budaya Indonesia . Langkah pelestarian musik keroncong pun terus dilakukan. Salah satunya dengan mengompilasikan ratusan lagu keroncong menjadi sebuah buku katalog.
Buku yang disusun oleh Museum Musik Indonesia (MMI) bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui program fasilitas pelestarian budaya tahun 2021.
Tercatat aneka lagu keroncong dari zaman ke zaman dikumpulkan. Kemudian dikompilasikan ke dalam sebuah buku berjudul Keanekaragaman Keroncong Indonesia. Tak ketinggalan lima musik keroncong yang terindentifikasi, serta perkembangannya dikisahkan.
Hal ini agar musik keroncong yang menjadi bagian kebudayaan Indonesia, tak punah di tengah arus derasnya genre musik dari luar negeri yang masuk. Ketua MMI Hengki Herwanto menyatakan, pengumpulan sejarah dan lagu keroncong ke dalam sebuah buku yang bisa diakses masyarakat luas dirasa cukup penting.
Apalagi saat ini gerusan musik berbagai genre telah masuk ke Indonesia, membuat keroncong kian terpinggirkan. “Pengaruh musik lain itu menjadikan keroncong ini agak terpinggirkan, atau jalan di tempat sehingga kami berupaya dengan mendokumentasikan ini,” kata Hengki pada Minggu, 10 Oktober 2021.
Penyusunan buku keroncong disebutnya tak mudah, perlu waktu setidaknya tiga bulan dalam mengumpulkan sejumlah sejarah mengenai perjalanan musik keroncong. Penyusunan di mulai sejak 2021 dengan melibatkan sejumlah akademisi dan peneliti sejarah keroncong dari Kemendikbud dan Ristek, serta MMI.
“Buku ini disusun tahun ini, mungkin butuh tiga bulan. Kemudian membuat narasi, mencetak, dan memakan waktu tiga bulan. Butuh waktu saja, yang kami sayangkan banyak data tahun rilisnya atau pencipta lagunya tidak tertulis di cover lagunya,” terangnya.
Beragam jenis musik keroncong tersusun rapi di buku yang diluncurkan MMI pada Sabtu, 9 Oktober 2021 lalu. Tercatat ada lima jenis musik keroncong yang terindentifikasi di Indonesia, terlampir di buku kompilasi sejarah musik keroncong.
“Yang kami kenal ada lima, yang keluarga keroncong sendiri, atau dikembangkan keroncong, stambul, langgam, keroncong hawaiian, dan gamat dari Sumatera Barat,” tuturnya.
Sementara itu sejarawan sekaligus peneliti musik keroncong Rakai Hino Galeswangi menyatakan, pelestarian budaya musik keroncong begitu penting agar tak diakui atau diklaim oleh negara lain. Mengingat sejauh ini dari beberapa penelitian yang dilakukan genre keroncong memang asli dari Indonesia.
“Genre-nya ini yang kita gandoli, kalau instrumennya kita nggak usah mempermasalahan. Warna lagunya, nadanya, itu orang lain nggak punya, itu turun temuran setiap daerah, kalau genrenya, nadanya, rohnya, iramanya itu lah yang bisa kita klaim sebagai warisan budaya Indonesia,” jelas Hino.
Hal ini membantah bila musik keroncong, adanya sumber keroncong berasal dari Portugis saat mulai memasuki Indonesia. Mengingat beberapa penelitian sejarah disebutkan Hino, musik keroncong ini sudah ada jauh sebelum Portugis tiba.
“Kalau alatnya, kita bisa pakai alat apapun, contoh sekarang kita memainkan lagu Jawa, tidak harus pakai gamelan, bisa pakai biola, pakai keyboard, atau bisa pakai elektrik DJ. kalau alatnya mungkin dari luar negeri campuran kombinasi,” tutup Hino.
Lihat Juga: Kontestan asal Bangka Belitung Ini Dipeluk Rossa usai Dapat Golden Ticket Indonesian Idol XIII
Buku yang disusun oleh Museum Musik Indonesia (MMI) bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), melalui program fasilitas pelestarian budaya tahun 2021.
Tercatat aneka lagu keroncong dari zaman ke zaman dikumpulkan. Kemudian dikompilasikan ke dalam sebuah buku berjudul Keanekaragaman Keroncong Indonesia. Tak ketinggalan lima musik keroncong yang terindentifikasi, serta perkembangannya dikisahkan.
Hal ini agar musik keroncong yang menjadi bagian kebudayaan Indonesia, tak punah di tengah arus derasnya genre musik dari luar negeri yang masuk. Ketua MMI Hengki Herwanto menyatakan, pengumpulan sejarah dan lagu keroncong ke dalam sebuah buku yang bisa diakses masyarakat luas dirasa cukup penting.
Apalagi saat ini gerusan musik berbagai genre telah masuk ke Indonesia, membuat keroncong kian terpinggirkan. “Pengaruh musik lain itu menjadikan keroncong ini agak terpinggirkan, atau jalan di tempat sehingga kami berupaya dengan mendokumentasikan ini,” kata Hengki pada Minggu, 10 Oktober 2021.
Penyusunan buku keroncong disebutnya tak mudah, perlu waktu setidaknya tiga bulan dalam mengumpulkan sejumlah sejarah mengenai perjalanan musik keroncong. Penyusunan di mulai sejak 2021 dengan melibatkan sejumlah akademisi dan peneliti sejarah keroncong dari Kemendikbud dan Ristek, serta MMI.
“Buku ini disusun tahun ini, mungkin butuh tiga bulan. Kemudian membuat narasi, mencetak, dan memakan waktu tiga bulan. Butuh waktu saja, yang kami sayangkan banyak data tahun rilisnya atau pencipta lagunya tidak tertulis di cover lagunya,” terangnya.
Beragam jenis musik keroncong tersusun rapi di buku yang diluncurkan MMI pada Sabtu, 9 Oktober 2021 lalu. Tercatat ada lima jenis musik keroncong yang terindentifikasi di Indonesia, terlampir di buku kompilasi sejarah musik keroncong.
“Yang kami kenal ada lima, yang keluarga keroncong sendiri, atau dikembangkan keroncong, stambul, langgam, keroncong hawaiian, dan gamat dari Sumatera Barat,” tuturnya.
Sementara itu sejarawan sekaligus peneliti musik keroncong Rakai Hino Galeswangi menyatakan, pelestarian budaya musik keroncong begitu penting agar tak diakui atau diklaim oleh negara lain. Mengingat sejauh ini dari beberapa penelitian yang dilakukan genre keroncong memang asli dari Indonesia.
“Genre-nya ini yang kita gandoli, kalau instrumennya kita nggak usah mempermasalahan. Warna lagunya, nadanya, itu orang lain nggak punya, itu turun temuran setiap daerah, kalau genrenya, nadanya, rohnya, iramanya itu lah yang bisa kita klaim sebagai warisan budaya Indonesia,” jelas Hino.
Hal ini membantah bila musik keroncong, adanya sumber keroncong berasal dari Portugis saat mulai memasuki Indonesia. Mengingat beberapa penelitian sejarah disebutkan Hino, musik keroncong ini sudah ada jauh sebelum Portugis tiba.
“Kalau alatnya, kita bisa pakai alat apapun, contoh sekarang kita memainkan lagu Jawa, tidak harus pakai gamelan, bisa pakai biola, pakai keyboard, atau bisa pakai elektrik DJ. kalau alatnya mungkin dari luar negeri campuran kombinasi,” tutup Hino.
Lihat Juga: Kontestan asal Bangka Belitung Ini Dipeluk Rossa usai Dapat Golden Ticket Indonesian Idol XIII
(dra)