Prihatin Dampak Pandemi, Lukman Sardi Gagas Gerakan Satu Hari Satu Kebaikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lukman Sardi prihatin terhadap wabah COVID-19 yang telah memengaruhi semua lini kehidupan masyarakat. Hal itu lantas mendorongnya untuk menginisasi gerakan "Satu Hari Satu Kebaikan".
Gerakan tersebut akan menjadi ajang silaturahmi akbar virtual para pekerja kreatif di Indonesia, yang dapat ditonton secara daring. Lukman berharap, gerakan "Satu Hari Satu Kebaikan" mampu membangkitkan semangat sekaligus kolaborasi antarpekerja kreatif di dunia seni dan film Tanah Air. ( )
“Manusia pada dasarnya terlahir baik, orang-orang yang selalu bersosialisasi, bertanggung jawab, dan saling membutuhkan. Di masa pandemi ini justru kita harus saling menyemangati. Dengan "Satu Hari Satu Kebaikan" kita bisa menebar manfaat untuk semua, termasuk diri sendiri,” ungkap Lukman melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (2/6).
Lukman menambahkan, kegiatan yang bakal diselenggarakan pada 14 Juni 2020 itu berkonsep silaturahmi untuk memberikan semangat pada semua pekerja seni, budaya, dan film. Acara akan diisi dengan nyanyian, puisi, talkshow, serta narasi yang dibawakan dari kediaman para pengisi acara melalui beberapa platform digital demi memperluas jangkauan penonton sekaligus memberi alternatif hiburan di rumah.
“Gerakan ini akan berjalan seperti sebuah rentetan di mana kita saling menanyakan kabar satu sama lain. Berdekatan dengan momen Idul Fitri, silaturahmi terasa semakin penting dan memberikan semangat positif bagi kita semua," kata aktor kelahiran Jakarta, 14 Juli 1971 itu.
"Ini adalah salah satu ungkapan dari kita untuk selalu bersyukur. Karena di tengah pandemi, justru ada begitu banyak upaya untuk saling membantu dan semangat berkarya yang tidak terhenti,” lanjutnya.
Melalui "Satu Hari Satu Kebaikan" para pekerja seni, budaya, dan film bisa memotivasi masyarakat untuk tetap berempati serta memperluas jaringan kolaborasi untuk menghasilkan kreasi-kreasi baru di tengah keterbatasan akibat wabah COVID-19 . ( )
“Pandemi ini telah mengajari kita bersabar, namun tetap bergerak untuk melihat segala peluang serta memadukan ide kreatif lalu menyebarkannya lewat teknologi sehingga membuat kita terbiasa dan berdamai dengan situasi sekarang,” tutup Lukman.
Gerakan tersebut akan menjadi ajang silaturahmi akbar virtual para pekerja kreatif di Indonesia, yang dapat ditonton secara daring. Lukman berharap, gerakan "Satu Hari Satu Kebaikan" mampu membangkitkan semangat sekaligus kolaborasi antarpekerja kreatif di dunia seni dan film Tanah Air. ( )
“Manusia pada dasarnya terlahir baik, orang-orang yang selalu bersosialisasi, bertanggung jawab, dan saling membutuhkan. Di masa pandemi ini justru kita harus saling menyemangati. Dengan "Satu Hari Satu Kebaikan" kita bisa menebar manfaat untuk semua, termasuk diri sendiri,” ungkap Lukman melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (2/6).
Lukman menambahkan, kegiatan yang bakal diselenggarakan pada 14 Juni 2020 itu berkonsep silaturahmi untuk memberikan semangat pada semua pekerja seni, budaya, dan film. Acara akan diisi dengan nyanyian, puisi, talkshow, serta narasi yang dibawakan dari kediaman para pengisi acara melalui beberapa platform digital demi memperluas jangkauan penonton sekaligus memberi alternatif hiburan di rumah.
“Gerakan ini akan berjalan seperti sebuah rentetan di mana kita saling menanyakan kabar satu sama lain. Berdekatan dengan momen Idul Fitri, silaturahmi terasa semakin penting dan memberikan semangat positif bagi kita semua," kata aktor kelahiran Jakarta, 14 Juli 1971 itu.
"Ini adalah salah satu ungkapan dari kita untuk selalu bersyukur. Karena di tengah pandemi, justru ada begitu banyak upaya untuk saling membantu dan semangat berkarya yang tidak terhenti,” lanjutnya.
Melalui "Satu Hari Satu Kebaikan" para pekerja seni, budaya, dan film bisa memotivasi masyarakat untuk tetap berempati serta memperluas jaringan kolaborasi untuk menghasilkan kreasi-kreasi baru di tengah keterbatasan akibat wabah COVID-19 . ( )
“Pandemi ini telah mengajari kita bersabar, namun tetap bergerak untuk melihat segala peluang serta memadukan ide kreatif lalu menyebarkannya lewat teknologi sehingga membuat kita terbiasa dan berdamai dengan situasi sekarang,” tutup Lukman.
(tsa)