10 Makanan Ekstrem di Indonesia, Ada Jus Cacing hingga Sate Biawak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia memiliki beragam makanan ekstrem yang menjadi favorit masyarakat. Sesuai dengan namanya, makanan ekstrem ini alih-alih menggugah selera tapi tidak biasa.
Seperti halnya ulat hingga biawak. Tertarik untuk mencobanya? Berikut makanan ekstrem di Indonesia seperti dikutip dari Travelingyuk, Sabtu (23/10/2021).
1. Ulat Sagu
Papua merupakan daerah di ujung timur Indonesia yang memiliki berjuta keunikan mulai dari suku, adat istiadat hingga kulinernya. Ada satu kuliner ekstrem dari Papua yang juga menjadi makanan khas suku Kamoro yaitu ulat sagu. Jika berlibur ke Papua jangan lupa untuk mencicipi makanan khas yang satu ini.
Ulat sagu ini bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati. Selain terdapat pada pohon sagu, binatang lunak ini juga dapat ditemui pada pohon kelapa yang sudah mati. Biasanya ulat sagu dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat. Makanan ini juga dipercaya mengandung vitamin yang tinggi.
2. Belalang Goreng
Kurang lengkap rasanya jika berlibur ke Gunung Kidul namun tidak mencicipi belalang goreng. Makanan ini menjadi kuliner ekstrem yang bisa dicicipi ketika mengunjungi kabupaten ini. Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar.
Biasanya hewan ini digoreng hingga renyah. Menu ekstrim ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul. Tidak seperti kuliner ekstrem di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunung Kidul ini belalang goreng diolah beraneka rasa, ada pedas, manis atau original.
3. Kelelawar
Di Manado, Sulawesi Utara, Anda bisa mencicipi kelelawar. Di sana ada satu makanan khas yang berasal dari daging kelelawar yang dinamai paniki. Paniki santan sendiri adalah hidangan kuah santan berbahan utama daging kelelawar.
Karena orang Manado suka pedas, maka kuliner satu ini sudah pasti dipenuhi dengan potongan cabai yang sangat banyak. Unsur pedas ini memiliki fungsi untuk menyamarkan aroma kelelawar yang cenderung sangat amis.
Selain diolah menjadi sayur santan yang pedas, biasanya daging kelelawar juga disajikan dalam bentuk sate dan di goreng.
4. Ulat Bulu
Menu yang satu ini berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Warga di sana sudah biasa mengkonsumsi makanan satu ini. Ulat bulu menjadi makanan yang biasa dikonsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Ulat bulu yang dikonsumsi bukan sembarang ulat, melainkan lyman tridae dan ulat pohon turi.
Penyajiannya bisa langsung digoreng atau di sate. Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Menurut orang yang sudah mencicipinya rasa dari ulat ini enak dan gurih.
5. Biawak
Daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Caranya adalah dengan cara dibikin sate. Bahkan menu satu ini sudah menjadi obat tradisional Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiat sate biawak.
Makan daging biawak dipercaya menyembuhkan gatal-gatal pada kulit bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan. Banyak sekali orang yang suka makan sate biawak ini lantaran rasanya lezat.
6. Hidung Sapi
Hidung sapi atau cingur biasanya digunakan sebagai bahan dasar rujak cingur, makanan khas Surabaya. Bahan-bahan yang ada dalam seporsi rujak cingur antara lain lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang dan nanas.
Bumbu yang digunakan rujak cingur ini sangat khas yaitu terbuat dari petis udang dan cingur. Untuk cita rasa yang sempurna, rujak cingur bersama dinikmati dengan kerupuk.
7. Cacing Tanah
Cacing tanah dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penambah nafsu makan. Ada berbagai cara untuk mengkonsumsinya, salah satunya dengan cara di jus. Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan jus.
Cacing tanah merupakan resep turun temurun untuk obat buat anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya.
8. Tikus Panggang
Tikus panggang merupakan makanan ekstrem Minahasa. Konon bagi yang sudah mencicipinya rasanya lezat seperti ayam bakar. Tikus ini diolah dengan cara dipanggang dengan diolesi mentega sehingga disebut tikus panggang mentega.
Meski demikian, ini bukan jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah atau ditangkap dari got yang kotor. Tikus tersebut ditangkap dari hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah manusia.
9. Babi
Di Bali babi diolah menjadi makanan khas, lawar. Makanan ini berbahan dasar daging babi, darah babi yang masih segar, parutan kelapa dan bumbu-bumbu rempah lainnya. Pada awalnya hidangan ini hanya khusus untuk disajikan pada upacara adat maupun keagamaan.
Namun kini hidangan tersebut telah menjadi menu yang disajikan di hotel berbintang di Bali. Bentuknya mirip dengan makanan khas Jawa bernama trancam, hanya saja ada tambahan daging babi cincang, darah babi, sayuran dan parutan kelapa.
10. Ikan Fermentasi
Pakasam merupakan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam. Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama dua hari.
Kemudian dibubuhi sumber bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu agar ikan berfermentasi. Barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi. Suku Banjar, Kalimantan Selatan menjadikan makanan ini sebagai menu khas sukunya.
Seperti halnya ulat hingga biawak. Tertarik untuk mencobanya? Berikut makanan ekstrem di Indonesia seperti dikutip dari Travelingyuk, Sabtu (23/10/2021).
1. Ulat Sagu
Papua merupakan daerah di ujung timur Indonesia yang memiliki berjuta keunikan mulai dari suku, adat istiadat hingga kulinernya. Ada satu kuliner ekstrem dari Papua yang juga menjadi makanan khas suku Kamoro yaitu ulat sagu. Jika berlibur ke Papua jangan lupa untuk mencicipi makanan khas yang satu ini.
Ulat sagu ini bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati. Selain terdapat pada pohon sagu, binatang lunak ini juga dapat ditemui pada pohon kelapa yang sudah mati. Biasanya ulat sagu dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat. Makanan ini juga dipercaya mengandung vitamin yang tinggi.
2. Belalang Goreng
Kurang lengkap rasanya jika berlibur ke Gunung Kidul namun tidak mencicipi belalang goreng. Makanan ini menjadi kuliner ekstrem yang bisa dicicipi ketika mengunjungi kabupaten ini. Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar.
Biasanya hewan ini digoreng hingga renyah. Menu ekstrim ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul. Tidak seperti kuliner ekstrem di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunung Kidul ini belalang goreng diolah beraneka rasa, ada pedas, manis atau original.
3. Kelelawar
Di Manado, Sulawesi Utara, Anda bisa mencicipi kelelawar. Di sana ada satu makanan khas yang berasal dari daging kelelawar yang dinamai paniki. Paniki santan sendiri adalah hidangan kuah santan berbahan utama daging kelelawar.
Karena orang Manado suka pedas, maka kuliner satu ini sudah pasti dipenuhi dengan potongan cabai yang sangat banyak. Unsur pedas ini memiliki fungsi untuk menyamarkan aroma kelelawar yang cenderung sangat amis.
Selain diolah menjadi sayur santan yang pedas, biasanya daging kelelawar juga disajikan dalam bentuk sate dan di goreng.
4. Ulat Bulu
Menu yang satu ini berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Warga di sana sudah biasa mengkonsumsi makanan satu ini. Ulat bulu menjadi makanan yang biasa dikonsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Ulat bulu yang dikonsumsi bukan sembarang ulat, melainkan lyman tridae dan ulat pohon turi.
Penyajiannya bisa langsung digoreng atau di sate. Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Menurut orang yang sudah mencicipinya rasa dari ulat ini enak dan gurih.
5. Biawak
Daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Caranya adalah dengan cara dibikin sate. Bahkan menu satu ini sudah menjadi obat tradisional Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiat sate biawak.
Makan daging biawak dipercaya menyembuhkan gatal-gatal pada kulit bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan. Banyak sekali orang yang suka makan sate biawak ini lantaran rasanya lezat.
6. Hidung Sapi
Hidung sapi atau cingur biasanya digunakan sebagai bahan dasar rujak cingur, makanan khas Surabaya. Bahan-bahan yang ada dalam seporsi rujak cingur antara lain lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang dan nanas.
Bumbu yang digunakan rujak cingur ini sangat khas yaitu terbuat dari petis udang dan cingur. Untuk cita rasa yang sempurna, rujak cingur bersama dinikmati dengan kerupuk.
7. Cacing Tanah
Cacing tanah dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penambah nafsu makan. Ada berbagai cara untuk mengkonsumsinya, salah satunya dengan cara di jus. Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan jus.
Cacing tanah merupakan resep turun temurun untuk obat buat anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya.
8. Tikus Panggang
Tikus panggang merupakan makanan ekstrem Minahasa. Konon bagi yang sudah mencicipinya rasanya lezat seperti ayam bakar. Tikus ini diolah dengan cara dipanggang dengan diolesi mentega sehingga disebut tikus panggang mentega.
Meski demikian, ini bukan jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah atau ditangkap dari got yang kotor. Tikus tersebut ditangkap dari hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah manusia.
9. Babi
Di Bali babi diolah menjadi makanan khas, lawar. Makanan ini berbahan dasar daging babi, darah babi yang masih segar, parutan kelapa dan bumbu-bumbu rempah lainnya. Pada awalnya hidangan ini hanya khusus untuk disajikan pada upacara adat maupun keagamaan.
Namun kini hidangan tersebut telah menjadi menu yang disajikan di hotel berbintang di Bali. Bentuknya mirip dengan makanan khas Jawa bernama trancam, hanya saja ada tambahan daging babi cincang, darah babi, sayuran dan parutan kelapa.
10. Ikan Fermentasi
Pakasam merupakan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam. Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama dua hari.
Kemudian dibubuhi sumber bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu agar ikan berfermentasi. Barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi. Suku Banjar, Kalimantan Selatan menjadikan makanan ini sebagai menu khas sukunya.
(dra)