Efek Sering Menonton Film Porno bagi Otak, Pengaruhi Kesehatan Mental hingga Fisik

Selasa, 26 Oktober 2021 - 10:28 WIB
loading...
Efek Sering Menonton...
Efek sering menonton film porno bagi otak bisa memengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Foto Ilustrasi/Getty Images
A A A
JAKARTA - Efek sering menonton film porno bagi otak bisa memengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Dari saraf otak yang terkikis hingga disfungsi ereksi.

Bagi sebagian orang menonton film porno adalah hal yang biasa. Namun, tanpa disadari, kebiasaan menonton film panas itu dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.



Hal ini diungkapkan seorang mahasiswa asal Kanada yang menyebut bahwa menonton film porno dapat mengikis bagian penting pada saraf otak. Kegemaran menonton film porno bisa mengubah pikiran seseorang kembali seperti dalam kondisi remaja.

Ahli Saraf Rachel Anne Barr yang merupakan seorang peneliti di Canada’s Universite Laval membenarkan hal tersebut. Ia mengklaim, konsumsi pornografi dan kepuasan secara instan dapat membuat efek yang merusak perkembangan jalur saraf otak.

Barr menyebut, kabel-kabel saraf ini akan memengaruhi proses belajar dan memori setiap orang. Video porno bakal mengubah saraf-saraf tersebut yang membuat kemampuan otak untuk beradaptasi berubah dan lebih rentan terhadap efek hiperstimulasi.

"Di lab kami mempelajari kabel saraf yang mendasari proses belajar dan memori. Sifat-sifat video porno menjadikannya pemicu yang kuat untuk plastisitas, kemampuan otak untuk berubah, dan beradaptasi. Video porno juga sangat rentan terhadap efek hiper-stimulasi,” terang Barr, menyadur dari VT, Senin (26/10/2021).

Lebih lanjut Barr menjelaskan bahwa terlalu sering mengonsumsi pornografi dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai hal negatif. Seperti depresi, disfungsi ereksi, dan kematangan emosi yang terhambat bagi para penggunanya.

Pernyataan yang diungkapkan Barr bukan berdasarkan fakta. Ia pun telah mengutip dua penelitian untuk memperkuat gagasan tersebut. Salah satunya adalah perubahan dalam transmisi dopamin yang dapat menimbulkan depresi dan kecemasan.

Hal itu terbukti dengan laporan bahwa pengonsumsi video porno memiliki gejala depresi yang lebih besar, kualitas hidup yang lebih rendah. Selain itu, mereka juga akan memiliki kesehatan mental yang jauh lebih buruk dibandingkan yang tidak menontonnya.

Sementara penelitian kedua mengklaim bahwa pornografi membuat para penggunanya mengalami desensitisasi terhadap materi grafis atau kekerasan seksual. Kondisi ini sesuai dengan apa yang disebutkan oleh seorang psikiater bernama Norman Doidge.



"Pornografi memenuhi setiap prasyarat untuk perubahan neuroplastik. Ketika para pornografer mendorong untuk memperkenalkan tema baru yang lebih keras, maka mereka harus melakukannya. Pasalnya pelanggan video porno membangun toleransi,” ucap Doidge.

Saat ini klaim Barr tidak dapat diperdebatkan. Tetapi saat ini banyak orang yang telah menyadari bahwa pornografi berdampak buruk bagi manusia.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0971 seconds (0.1#10.140)