Selama Pandemi, Pendapatan Sektor Hotel Hilang Rp60 Triliun

Rabu, 22 April 2020 - 13:13 WIB
loading...
Selama Pandemi, Pendapatan Sektor Hotel Hilang Rp60 Triliun
Suasana salah satu hotel di Jakarta sebelum wabah Covid 19 terjadi, masih cukup ramai pengunjung. Foto SINDOnews/Isra
A A A
JAKARTA-Ketua Umum PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Hariyadi B S Sukamdani, menjelaskan Pandemi Covid 19 memberi dampak luar biasa terhadap pendapatan sektor hotel dan restoran. Setidaknya, potensi hilangnya pendapatan devisa sektor pariwisata selama Januari - April mencapai USD4 miliar dan potensi hilangnya pendapatan hotel dan restoran dari konsumen domestik sedikitnya sebesar Rp 60 triliun.

“Penurunan angka turis Tiongkok saja sudah dapat dihitung kerugiannya sebesar 1,1 miliar dolar AS, jika termasuk dengan angka penurunan turis asing lainnya paling sedikit ada kerugian sebesar 400 miliar dolar AS”ujar Hariyadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima SINDOnews, Rabu (22/4).

Menurut Hariyadi, saat ini diperkirakan 2 juta pekerja sektor hotel dan restoran sangat terdampak pandemi Covid 19, dimana sebagian besar mereka mengalami unpaid leave dan dirumahkan karena perusahaan mengalami kesulitan cash flow. Data ini juga didukung dari catatan Depnaker yang menyebut, 2,8 juta pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan akibat dari pandemi COVID-19

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, B Satrio Lelono, mengatakan, di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertrans) Provinsi DKI Jakarta, telah mencatat sebanyak 16.065 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan 72.770 pekerja harus dirumahkan tanpa menerima gaji. "Sektor hotel dan restoran menjadi sektor yang paling rentan setelah 1.642 hotel untuk sementara menutup operasionalnya,"papar Satrio.

Melihat fenomena tersebut PHRI berinisiatif untuk menggandeng Cakap, perusahaan rintisan teknologi di bidang edukasi berbasis aplikasi digital, melalui program Cakap for Hospitality. Program kerjasama dirancang khusus untuk mengakomodir serta mendukung para pelaku usaha pariwisata dan perhotelan dengan memanfaatkan program bantuan pemerintah berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi di industri hospitality melalui program Kartu Prakerja.

"Kami berharap adanya kartu Prakerja sangat membantu mereka untuk mendapatkan insentif tunai dan kesempatan meningkatkan kompetensi profesi. Modul pelatihan yang disiapkan oleh Cakap dan didukung oleh PHRI diharapkan dapat digunakan oleh seluruh pekerja dibidang hotel dan restoran penerima kartu Prakerja,” ungkap Hariyadi.

Kerjasama ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi seluruh pelaku perhotelan dan restoran di Indonesia. PHRI dan Cakap akan menyediakan sertifikat bagi peserta pelatihan hospitality yang mendaftar menggunakan Kartu Prakerja.
PT Cerdas Digital Nusantara Jl. Makaliwe Raya No.36, RT.2/RW.5, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11450 Ph: (+62) 812 1833 8653.

Beberapa hotel sudah bergabung dalam inisiatif ini salah satunya Hotel Gran Melia Jakarta. Menurut Rudi Santoso, HR Director Gran Melia Jakarta, mengatakan, program ini merupakan terobosan yang sangat tepat untuk membangun SDM Indonesia yang tangguh di tengah situasi saat ini. Materi pembelajaran bahasa Inggris disampaikan oleh pengajar profesional secara interaktif dan berhubungan dengan pekerjaan kami sehari-hari, harapannya setelah pandemi berakhir kemampuan bahasa Inggris karyawan dapat menjadi lebih baik,” ujar Rudi.

Sedangkan Tomy Yunus, CEO Cakap menjelaskan, pemanfaatan teknologi pada saat pandemi COVID-19 ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya dengan cara memanfaatkan waktu downtime di industri pariwisata secara efektif, terutama bagi yang terdampak secara langsung.” Program kerjasama dengan PHRI ini akan memberikan akses belajar secara daring untuk menambah dan meningkatkan skill bahasa asing maupun konten konten seputar hospitality. Kami yakin hal ini akan memberikan dampak positif secara nyata kepada para pekerja pariwisata dan perhotelan di tengah lesunya industri ini akibat pandemi,"tutupnya.
(wid)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.140)