; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Angkat Keunikan Kain Tenun Suku Baduy, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Janggawari
loading...
Nina Nugroho, label busana muslimah milik Nina Septiana, menghadirkan koleksi baru bertema Janggawari. Foto-Foto/Dok Nina Nugroho
A
A
A
JAKARTA - Nina Nugroho, label busana muslimah milik Nina Septiana, menghadirkan koleksi baru bertema Janggawari dalam Hybrid Fashion Show 2021 yang digelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) belum lama ini.
Tema Janggawari diambil dari nama kain tenun nan unik dan langka yang berasal dari Suku Baduy, Banten.
![Angkat Keunikan Kain Tenun Suku Baduy, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Janggawari]()
"Filosofi menenun, terutama kain tenun Janggawari, menarik diangkat karena terkait erat dengan keberdayaan perempuan dalam hal menjaga fitrah dan harga diri, sekaligus menjaga kedisiplinan dan sosial budayanya," ujar Nina, yang juga merupakan penggagas gerakan #akuberdaya, Rabu (3/11/2021).
![Angkat Keunikan Kain Tenun Suku Baduy, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Janggawari]()
Kain tenun Janggawari didominasi warna alam, yang oleh masyarakat Baduy diartikan sebagai suci dan kukuh mempertahankan martabat suku dari pengaruh budaya luar. Coraknya yang sederhana mencerminkan sikap hidup dan adat istiadat yang masih ketat dijaga sebagai warisan nenek moyang.
![Angkat Keunikan Kain Tenun Suku Baduy, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Janggawari]()
Cara suku Baduy menjaga kehormatannya, mengajarkan kedisiplinan, dan menghormati adat istiadat leluhur melalui kegiatan menenun seiring dengan filosofi Nina Nugroho sebagai busana kerja wanita yang dalam setiap desainnya menjunjung tinggi nilai-nilai seorang perempuan. Setiap detailnya juga merupakan upaya menjaga kehormatan dan kesopanan perempuan Indonesia.
![Angkat Keunikan Kain Tenun Suku Baduy, Nina Nugroho Hadirkan Koleksi Janggawari]()
Tema Janggawari diambil dari nama kain tenun nan unik dan langka yang berasal dari Suku Baduy, Banten.
"Filosofi menenun, terutama kain tenun Janggawari, menarik diangkat karena terkait erat dengan keberdayaan perempuan dalam hal menjaga fitrah dan harga diri, sekaligus menjaga kedisiplinan dan sosial budayanya," ujar Nina, yang juga merupakan penggagas gerakan #akuberdaya, Rabu (3/11/2021).
Kain tenun Janggawari didominasi warna alam, yang oleh masyarakat Baduy diartikan sebagai suci dan kukuh mempertahankan martabat suku dari pengaruh budaya luar. Coraknya yang sederhana mencerminkan sikap hidup dan adat istiadat yang masih ketat dijaga sebagai warisan nenek moyang.
Cara suku Baduy menjaga kehormatannya, mengajarkan kedisiplinan, dan menghormati adat istiadat leluhur melalui kegiatan menenun seiring dengan filosofi Nina Nugroho sebagai busana kerja wanita yang dalam setiap desainnya menjunjung tinggi nilai-nilai seorang perempuan. Setiap detailnya juga merupakan upaya menjaga kehormatan dan kesopanan perempuan Indonesia.
Explore More