Kartu Pos Wini Sajikan Kisah Penyintas Kanker dari Sudut Pandang Berbeda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sinemata didukung Yayasan Kanker Indonesia menghadirkan film layar lebar berjudul Kartu Pos Wini (KPW). Film ini menyuguhkan sebuah kisah penderita kanker dari sudut pandang kisah yang berbeda dari kebanyakan atau tidak mainstream.
" Kisah Kartu Pos Wini ini mewakili problem kita kebanyakan. Problem keinginan atau harapan yang sering dipatahkan oleh keadaan," ujar Aris Muda Irawan, Produser Sinemata, saat dijumpai pada Sabtu, 13 November 2021.
"Kita ingin menggambarkan kanker tapi bukan dari sisi kesedihan dan air mata. Kita enggak jual air mata," sambungnya.
Baca juga: Kolaborasi dengan Penyanyi Korea, Raisa Perkenalkan Single Someday
Ditulis Ruwi Meyta, KPW tidak sekadar tentang cita-cita, tapi lanjutan cerita setelah si tokoh utama yakni Ruth Dewayani menjadi staf kantor pos yang jauh lebih menarik. Perjumpaan dengan seorang anak penyandang leukemia, Wini semakin menguatkan keinginannya menjadi penolong si anak.
Makin intens drama kisah KPW ini ketika sahabat pena Ruth memberi hadiah kejutan, meluluskan proposal pengobatan ke Amsterdam, Belanda. Twist cerita Kartu Pos Wini tak terduga sehingga membuat film ini memiliki kisah yang menarik.
"Kadang ketidakpedulian melemahkan sifat-sifat kemanusiaan, ketidakpedulian terhadap penderita kanker, terhadap mereka yang berharap memperpanjang usia karena kanker, sering bukan menjadi problem mereka yang sehat jasmaninya," tutur Aris.
Di sisi lain, sutradara Tarmizi Abka mengaku bahwa dia awalnya ragu untuk menggarap film Kartu Pos Wini. "Awalnya saya agak ragu untuk ambil job karena Pak Aris (penulis skenario) begitu datang langsung bisa enggak syuting bulan depan," ucapnya.
"Jadi, apapun yang terjadi harus syuting dan dengan berbagai macam waktu yang mepet akhirnya kita mulai syuting dengan pemain yang sudah punya nama," katanya lagi.
Baca juga: Gemar Bikin Kue, Sarwendah Tekuni Bisnis Toko Pastry Thabenia
Sinemata rencananya merrilis Kartu Pos Wini di bioskop pada 4 Februari 2022 atau bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia.
" Kisah Kartu Pos Wini ini mewakili problem kita kebanyakan. Problem keinginan atau harapan yang sering dipatahkan oleh keadaan," ujar Aris Muda Irawan, Produser Sinemata, saat dijumpai pada Sabtu, 13 November 2021.
"Kita ingin menggambarkan kanker tapi bukan dari sisi kesedihan dan air mata. Kita enggak jual air mata," sambungnya.
Baca juga: Kolaborasi dengan Penyanyi Korea, Raisa Perkenalkan Single Someday
Ditulis Ruwi Meyta, KPW tidak sekadar tentang cita-cita, tapi lanjutan cerita setelah si tokoh utama yakni Ruth Dewayani menjadi staf kantor pos yang jauh lebih menarik. Perjumpaan dengan seorang anak penyandang leukemia, Wini semakin menguatkan keinginannya menjadi penolong si anak.
Makin intens drama kisah KPW ini ketika sahabat pena Ruth memberi hadiah kejutan, meluluskan proposal pengobatan ke Amsterdam, Belanda. Twist cerita Kartu Pos Wini tak terduga sehingga membuat film ini memiliki kisah yang menarik.
"Kadang ketidakpedulian melemahkan sifat-sifat kemanusiaan, ketidakpedulian terhadap penderita kanker, terhadap mereka yang berharap memperpanjang usia karena kanker, sering bukan menjadi problem mereka yang sehat jasmaninya," tutur Aris.
Di sisi lain, sutradara Tarmizi Abka mengaku bahwa dia awalnya ragu untuk menggarap film Kartu Pos Wini. "Awalnya saya agak ragu untuk ambil job karena Pak Aris (penulis skenario) begitu datang langsung bisa enggak syuting bulan depan," ucapnya.
"Jadi, apapun yang terjadi harus syuting dan dengan berbagai macam waktu yang mepet akhirnya kita mulai syuting dengan pemain yang sudah punya nama," katanya lagi.
Baca juga: Gemar Bikin Kue, Sarwendah Tekuni Bisnis Toko Pastry Thabenia
Sinemata rencananya merrilis Kartu Pos Wini di bioskop pada 4 Februari 2022 atau bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia.
(nug)