Profesor Farmasi Unair Perkenalkan Kapsul Herbal untuk Diabetes Minim Efek Samping
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat tidak terkendalinya asupan makan. Terbiasa mengonsumsi makanan manis dan berkarbohidrat tinggi membuat orang Indonesia rentan untuk mengalami diabetes .
Di sisi lain, diabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia. Untuk mengatasi diperlukan terapi yang tepat, salah satunya dengan kapsul herbal .
Ketika seseorang menderita diabetes, kualitas hidupnya akan menurun. Gangguan penglihatan, gangguan jantung, dan gangguan ginjal dapat mengganggu aktivitas seseorang. Itu mengapa pengobatan diabetes melibatkan obat-obatan dalam jangka panjang.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Indonesia Capai Target WHO, Kemenkes: Tetap Jalankan Prokes
Akan tetapi, mengonsumsi obat dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping. Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS, untuk meramu dan memformulasikan herbal antidiabetes bernama Diabetkol.
Diabetkol merupakan suplemen terapi diabetes minim efek samping yang aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Suplemen ini bisa menjadi pengganti obat-obatan diabetes yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan.
Kapsul herbal ini merupakan inovasi farmasi hasil dari formulasi campuran ekstrak terstandar tanaman kumis kucing (orthosiphon stamineus) dan kulit buah manggis (garcinia mangostana). Ekstrak dari keduanya menghasilkan kapsul dengan kandungan antioksidan tinggi yang mengandung flavonoid dan xanthone yang dapat menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah, yang telah dibuktikan pada uji preklinik dengan hewan coba.
Selain data aktivitas antidiabetes dan antikolestrol, Diabetkol juga telah dilakukan uji toksisitas akut dan sub-akut pada hewan coba. Hasilnya, Diabetkol relatif aman terhadap fungsi organ vital seperti hepar dan ginjal.
Menurut data Kementerian Keseharan RI diketahui bahwa saat ini penderita diabetes di Tanah Air mencapai 10 juta orang. Angka ini diprediksi akan berlipat ganda pada 2030 jika gaya hidup masyarakat tidak berubah menjadi lebih sehat.
Oleh karenanya, Diabetkol hadir menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terapi herbal yang tidak memiliki efek samping.
Bersamaan dengan peringatan HUT Universitas Airlangga ke-67 tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2021, Diabetkol diluncurkan dan tersedia di berbagai marketplace di Indonesia. Menurut Prof. Sukardiman, ini merupakan bentuk dari kontribusinya bagi almamater dan sebagai anak bangsa Indonesia.
"10 tahun terakhir, Kelompok Bidang Keahlian Farmakognosi dan Fitokimia, Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga meneliti berbagai tanaman untuk dikembangkan menjadi produk herbal terapi diabetes," ungkap Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
"Hasilnya adalah kombinasi terbaik antara ekstrak kulit buah manggis dan daun kumis kucing dengan merek Diabetkol. Produk herbal telah terstandar bahan baku, dan lulus uji preklinis, teregistrasi BPOM dan bersertifikat halal," jelasnya.
Baca juga: 4 Penyanyi Dangdut Cantik Tanah Air yang Membangun Karier dari Nol, Nomor 3 Sempat Dikecam dan Dicekal
"Kita tidak hanya menghasilkan laporan penelitian, menghasilkan publikasi atau menghasilkan paten. Tetapi yang tidak kalah penting, produk penelitian ini bisa bermanfaat sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia," katanya lagi.
Di sisi lain, diabetes merupakan penyakit paling mematikan ketiga di Indonesia. Untuk mengatasi diperlukan terapi yang tepat, salah satunya dengan kapsul herbal .
Ketika seseorang menderita diabetes, kualitas hidupnya akan menurun. Gangguan penglihatan, gangguan jantung, dan gangguan ginjal dapat mengganggu aktivitas seseorang. Itu mengapa pengobatan diabetes melibatkan obat-obatan dalam jangka panjang.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Indonesia Capai Target WHO, Kemenkes: Tetap Jalankan Prokes
Akan tetapi, mengonsumsi obat dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping. Terbatasnya pilihan terapi diabetes herbal mendorong Guru besar dan Profesor Fakultas Farmasi dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS, untuk meramu dan memformulasikan herbal antidiabetes bernama Diabetkol.
Diabetkol merupakan suplemen terapi diabetes minim efek samping yang aman dikonsumsi dalam jangka panjang. Suplemen ini bisa menjadi pengganti obat-obatan diabetes yang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan efek samping pada kesehatan.
Kapsul herbal ini merupakan inovasi farmasi hasil dari formulasi campuran ekstrak terstandar tanaman kumis kucing (orthosiphon stamineus) dan kulit buah manggis (garcinia mangostana). Ekstrak dari keduanya menghasilkan kapsul dengan kandungan antioksidan tinggi yang mengandung flavonoid dan xanthone yang dapat menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam darah, yang telah dibuktikan pada uji preklinik dengan hewan coba.
Selain data aktivitas antidiabetes dan antikolestrol, Diabetkol juga telah dilakukan uji toksisitas akut dan sub-akut pada hewan coba. Hasilnya, Diabetkol relatif aman terhadap fungsi organ vital seperti hepar dan ginjal.
Menurut data Kementerian Keseharan RI diketahui bahwa saat ini penderita diabetes di Tanah Air mencapai 10 juta orang. Angka ini diprediksi akan berlipat ganda pada 2030 jika gaya hidup masyarakat tidak berubah menjadi lebih sehat.
Oleh karenanya, Diabetkol hadir menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan terapi herbal yang tidak memiliki efek samping.
Bersamaan dengan peringatan HUT Universitas Airlangga ke-67 tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2021, Diabetkol diluncurkan dan tersedia di berbagai marketplace di Indonesia. Menurut Prof. Sukardiman, ini merupakan bentuk dari kontribusinya bagi almamater dan sebagai anak bangsa Indonesia.
"10 tahun terakhir, Kelompok Bidang Keahlian Farmakognosi dan Fitokimia, Departemen Ilmu Kefarmasian, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga meneliti berbagai tanaman untuk dikembangkan menjadi produk herbal terapi diabetes," ungkap Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS dalam keterangan persnya, baru-baru ini.
"Hasilnya adalah kombinasi terbaik antara ekstrak kulit buah manggis dan daun kumis kucing dengan merek Diabetkol. Produk herbal telah terstandar bahan baku, dan lulus uji preklinis, teregistrasi BPOM dan bersertifikat halal," jelasnya.
Baca juga: 4 Penyanyi Dangdut Cantik Tanah Air yang Membangun Karier dari Nol, Nomor 3 Sempat Dikecam dan Dicekal
"Kita tidak hanya menghasilkan laporan penelitian, menghasilkan publikasi atau menghasilkan paten. Tetapi yang tidak kalah penting, produk penelitian ini bisa bermanfaat sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia," katanya lagi.
(nug)