Plataran Kampung Korea, Destinasi Wisata Bandung Rasa Negeri Ginseng
loading...
A
A
A
BANDUNG - Bandung memiliki banyak destinasi wisata menarik. Salah satunya Plataran Kampung Korea yang berada di Kompleks Kiara Artha Park, Kiaracondong yang menghadirkan beragam budaya Korea untuk mengobati rasa penasaran dan kerinduan terhadap budaya Negeri Ginseng itu.
Tempat unik ini dibangun sedemikian rupa hingga menyerupai suasana sesungguhnya Kota Seoul di Korea Selatan . Tidak hanya bentuk bangunan yang menjadi ciri khasnya, beragam variasinya pun dibuat semirip mungkin dengan wajah asli Kota Seoul.
Plataran Kampung Korea yang sebelumnya bernama Kampung Korea ini sebenarnya telah hadir sejak Agustus 2019. Namun, terpaksa tutup total akibat pandemi Covid-19 . Setelah hampir 1,5 tahun berlalu, pihak pengelola menghidupkan kembali Kampung Korea dengan mengubah nama menjadi Plataran Kampung Korea.
"Pembangunan dimulai pada 2017 atas inisiatif Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung saat itu. Keberadaan kampung Korea ini ditujukan untuk meningkatkan pariwisata Kota Bandung," kata Fikri Fernanda selaku pihak pengelola, Sabtu (20/11/2021).
Selain menjadi tempat wisata unik, Plataran Kampung Korea ini juga menjadi pusat ekosistem UMKM di Bandung. Selama vakum akibat pandemi, pihak pengelola melakukan perubahan, salah satunya memperbanyak tenant UMKM.
Mulai dari tenant kuliner ala Korea hingga fesyen. Tenant-tenant itu pun dibangun mirip dengan tenant yang kerap ditemui di negara tersebut.
"Konsepnya sebenarnya sih kita tuh Plataran Kampung Korea sebenarnya bergerak di bidang pariwisata kemudian kita ada food and beverage juga dan goals kita adalah menyatukan banyak budaya di sini. Makanya namanya kita tuh pelataran Korea culture space," jelasnya.
Lebih jauh, Fikri juga ingin memajukan UMKM di Bandung. Bukan hanya numpang eksis, namun pihaknya ingin membantu membangun UMKM agar lebih maju. Hingga kini, sudah ada 40 UMKM baik kuliner maupun fesyen yang telah bergabung di Plataran Kampung Korea.
"Sebenarnya, kita adalah lebih giat untuk mendukung UMKM-nya, kita fokus ke UMKM karena untuk yang sebelumnya hanya memberikan space untuk barang. Siapa yang mau masuk, tapi tidak dibantu, kalau kita juga bantu mendevelop para UMKM," tuturnya.
Nuansa Korea pun semakin terasa karena di Plataran Kampung Korea juga tersedia penyewaan hanbok atau baju khas Korea dengan harga sewa Rp100 ribu untuk dewasa dan Rp50 ribu untuk anak-anak. Di sini pengunjung bisa berfoto menggunakan hanbok dengan latar bangunanan ala Korea.
"Ciri khasnya sendiri sih dari bangunan kita ambience ketika pengunjung datang, kita akan memberikan bagaimana caranya mereka ada di Korea dengan adanya tempat foto yang berbau nuansa Korea dan ada tempat penyewaan baju Korea juga dan lainnya," ujarnya.
Tempat unik ini dibangun sedemikian rupa hingga menyerupai suasana sesungguhnya Kota Seoul di Korea Selatan . Tidak hanya bentuk bangunan yang menjadi ciri khasnya, beragam variasinya pun dibuat semirip mungkin dengan wajah asli Kota Seoul.
Plataran Kampung Korea yang sebelumnya bernama Kampung Korea ini sebenarnya telah hadir sejak Agustus 2019. Namun, terpaksa tutup total akibat pandemi Covid-19 . Setelah hampir 1,5 tahun berlalu, pihak pengelola menghidupkan kembali Kampung Korea dengan mengubah nama menjadi Plataran Kampung Korea.
"Pembangunan dimulai pada 2017 atas inisiatif Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung saat itu. Keberadaan kampung Korea ini ditujukan untuk meningkatkan pariwisata Kota Bandung," kata Fikri Fernanda selaku pihak pengelola, Sabtu (20/11/2021).
Selain menjadi tempat wisata unik, Plataran Kampung Korea ini juga menjadi pusat ekosistem UMKM di Bandung. Selama vakum akibat pandemi, pihak pengelola melakukan perubahan, salah satunya memperbanyak tenant UMKM.
Baca Juga
Mulai dari tenant kuliner ala Korea hingga fesyen. Tenant-tenant itu pun dibangun mirip dengan tenant yang kerap ditemui di negara tersebut.
"Konsepnya sebenarnya sih kita tuh Plataran Kampung Korea sebenarnya bergerak di bidang pariwisata kemudian kita ada food and beverage juga dan goals kita adalah menyatukan banyak budaya di sini. Makanya namanya kita tuh pelataran Korea culture space," jelasnya.
Lebih jauh, Fikri juga ingin memajukan UMKM di Bandung. Bukan hanya numpang eksis, namun pihaknya ingin membantu membangun UMKM agar lebih maju. Hingga kini, sudah ada 40 UMKM baik kuliner maupun fesyen yang telah bergabung di Plataran Kampung Korea.
"Sebenarnya, kita adalah lebih giat untuk mendukung UMKM-nya, kita fokus ke UMKM karena untuk yang sebelumnya hanya memberikan space untuk barang. Siapa yang mau masuk, tapi tidak dibantu, kalau kita juga bantu mendevelop para UMKM," tuturnya.
Nuansa Korea pun semakin terasa karena di Plataran Kampung Korea juga tersedia penyewaan hanbok atau baju khas Korea dengan harga sewa Rp100 ribu untuk dewasa dan Rp50 ribu untuk anak-anak. Di sini pengunjung bisa berfoto menggunakan hanbok dengan latar bangunanan ala Korea.
"Ciri khasnya sendiri sih dari bangunan kita ambience ketika pengunjung datang, kita akan memberikan bagaimana caranya mereka ada di Korea dengan adanya tempat foto yang berbau nuansa Korea dan ada tempat penyewaan baju Korea juga dan lainnya," ujarnya.
(dra)