5 Film Jepang Dilarang Tayang di Indonesia, Penuh Adegan Ranjang dan Vulgar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Jepang ini dilarang tayang di Indonesia. Pasalnya, film ini memuat adegan ranjang dan terlalu vulgar . Selain di Indonesia, film berikut ini juga dicekal di beberapa negara lainnya.
Tertarik untuk menontonnya? Berikut film Jepang yang dilarang tayang di Indonesia dilansir dari Taste of Cinema, Rabu (24/11/2021).
1. Battle Royale
Film Jepang yang dilarang tayang pertama adalah Battle Royale. Merupakan pelopor dari genre battle royale yang menginspirasi Hunger Games dan film lainnya, film ini dicekal di beberapa negara karena menampilkan banyak adegan sadis dan seksual yang terlalu vulgar antara anak-anak SMA.
Namun, film ini juga berhasil menarik perhatian internasional karena kisahnya yang unik dan menjadi jendela untuk melihat kehidupan sosial orang Jepang pada kala itu.
2. Audition
Merupakan karya magnum opus Takashi Miike, Audition berkisah tentang seorang pengusaha yang kehilangan istrinya dan enggan meneruskan hidup. Sang putra membuat sebuah audisi demi mencari istri baru untuk sang ayah, namun malah bertemu perempuan misterius dengan banyak rahasia. Film ini sempat dilarang karena banyak adegan sadis yang serta adegan ranjang.
3. Grotesque
Sesuai judulnya, Grotesque menampilkan adegan-adegan sadis yang dilakukan seorang dokter yang tentu saja membuat film ini dicekal. Sang sutradara sendiri, Koji Shiraishi, mengungkap bahwa ia membuat film ini demi melihat sejauh mana Grotesque bisa dipasarkan secara internasional.
Koji juga sempat mengaku bahwa ia gembira ketika filmnya harus dihapus dari berbagai situs penjualan DVD karena terlalu menjijikkan.
4. Imprint
Imprint juga merupakan garapan Takashi Miike. Berjudul Imprint, film ini berkisah tentang seorang jurnalis Amerika yang pergi ke Jepang untuk mencari kekasihnya. Sayangnya, seorang pekerja seks komersial (PSK) bercerita bahwa kekasihnya sudah meninggal karena disiksa secara sadis.
Kisah sang PSK pun kemudian menampilkan kilas balik berbentuk adegan-adegan penyiksaan yang sangat sadis dan membuat banyak negara enggan menampilkan film ini di layar lebar maupun DVD.
5. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang dilarang tayang terakhir adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood. Film ini berfokus pada seorang pembunuh berantai dengan pakaian samurai yang mengejar seorang perempuan dan menyiksanya. Ia berusaha membuat sebuah flower of flesh and blood alias bunga dari daging dan darah.
Diciptakan oleh Hideshi Hino, film ini sempat menarik perhatian penegak hukum sehingga membuat sang sutradara harus membuat surat pernyataan bahwa Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood bersifat fiktif dan tak ada aktor yang disakiti sama sekali. Film ini dicekal dan baru diedarkan saat ada gulungan film yang ditemukan oleh perusahaan Jerman.
Tertarik untuk menontonnya? Berikut film Jepang yang dilarang tayang di Indonesia dilansir dari Taste of Cinema, Rabu (24/11/2021).
1. Battle Royale
Film Jepang yang dilarang tayang pertama adalah Battle Royale. Merupakan pelopor dari genre battle royale yang menginspirasi Hunger Games dan film lainnya, film ini dicekal di beberapa negara karena menampilkan banyak adegan sadis dan seksual yang terlalu vulgar antara anak-anak SMA.
Namun, film ini juga berhasil menarik perhatian internasional karena kisahnya yang unik dan menjadi jendela untuk melihat kehidupan sosial orang Jepang pada kala itu.
2. Audition
Merupakan karya magnum opus Takashi Miike, Audition berkisah tentang seorang pengusaha yang kehilangan istrinya dan enggan meneruskan hidup. Sang putra membuat sebuah audisi demi mencari istri baru untuk sang ayah, namun malah bertemu perempuan misterius dengan banyak rahasia. Film ini sempat dilarang karena banyak adegan sadis yang serta adegan ranjang.
3. Grotesque
Sesuai judulnya, Grotesque menampilkan adegan-adegan sadis yang dilakukan seorang dokter yang tentu saja membuat film ini dicekal. Sang sutradara sendiri, Koji Shiraishi, mengungkap bahwa ia membuat film ini demi melihat sejauh mana Grotesque bisa dipasarkan secara internasional.
Koji juga sempat mengaku bahwa ia gembira ketika filmnya harus dihapus dari berbagai situs penjualan DVD karena terlalu menjijikkan.
4. Imprint
Imprint juga merupakan garapan Takashi Miike. Berjudul Imprint, film ini berkisah tentang seorang jurnalis Amerika yang pergi ke Jepang untuk mencari kekasihnya. Sayangnya, seorang pekerja seks komersial (PSK) bercerita bahwa kekasihnya sudah meninggal karena disiksa secara sadis.
Kisah sang PSK pun kemudian menampilkan kilas balik berbentuk adegan-adegan penyiksaan yang sangat sadis dan membuat banyak negara enggan menampilkan film ini di layar lebar maupun DVD.
5. Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood
Film Jepang yang dilarang tayang terakhir adalah Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood. Film ini berfokus pada seorang pembunuh berantai dengan pakaian samurai yang mengejar seorang perempuan dan menyiksanya. Ia berusaha membuat sebuah flower of flesh and blood alias bunga dari daging dan darah.
Diciptakan oleh Hideshi Hino, film ini sempat menarik perhatian penegak hukum sehingga membuat sang sutradara harus membuat surat pernyataan bahwa Guinea Pig: Flower of Flesh and Blood bersifat fiktif dan tak ada aktor yang disakiti sama sekali. Film ini dicekal dan baru diedarkan saat ada gulungan film yang ditemukan oleh perusahaan Jerman.
(dra)