Sandiaga Uno Terapkan Prinsip 4 AS untuk Pulihkan Parekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menyosialisasikan semangat inovasi dan adaptasi untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia lewat penerapan prinsip 4 AS.
Berfokus pada peningkatan resiliensi daya saing usaha, sosialisasi 4 AS ini mengacu pada empat poin yang menjadi prinsip Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno , di antaranya Kerja KerAS, CerdAS, TuntAS, dan IkhlAS.
Lewat prinsip 4 AS ini, Kemenparekraf berupaya mendorong industri pariwisata dan kreatif untuk kembali bangkit dan menghidupkan perekonomian nasional.
Baca juga: Rencanakan Perjalanan Aman dan Fleksibel Bersama Mister Aladin
Prinsip 4 AS Kemenparekraf dihadirkan untuk merespons dampak pandemi Covid-19, khususnya terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.
Sebelum ditetapkannya berbagai pembatasan sosial selama pandemi, tercatat ada sekitar 16,11 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2019 dan turun 75 persen menjadi 4,02 juta pada 2020.
Angka tersebut merupakan pukulan keras bagi perekonomian negara, khususnya pariwisata yang berkontribusi terhadap 5,7 persen produk domestik bruto (PDB) di Indonesia serta 12,6 juta lapangan pekerjaan di tahun 2019.
"Kita perlu bergerak cepat dan sigap, khususnya dalam memperkaya pengetahuan dan keterampilan baru yang berguna bagi pengembangan usaha. Oleh karena itu, berbagai inisiatif dan kolaborasi bersama para stakeholders perlu ditingkatkan sehingga kita dapat membuka kembali potensi-potensi pariwisata dan industri kreatif yang menghadirkan lapangan kerja baru," jelas Sandi dalam keterangannya, Jumat (26/11/2021).
"Dengan peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, kita dapat bersama-sama membangun kembali perekonomian bangsa," sambungnya.
Berbagai inisiatif dilakukan Kemenparekraf untuk memulihkan sektor pariwisata dan industri kreatif, di antaranya lewat Bantuan Insentif Pemerintah kepada masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami dampak paling berat.
Hingga paruh pertama 2020, industri pariwisata di Indonesia mengalami kerugian hingga Rp85 triliun, dengan kerugian industri hotel dan restoran hingga Rp70 triliun.
Sebagian besar sektor kreatif juga terkena dampak yang sangat berat. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali perekonomian nasional, Kemenparekraf juga meningkatkan berbagai program edukasi yang mendorong kewirausahaan.
Salah satu program yang digalakkan adalah Santri Digitalpreneur Indonesia. Program ini berfokus pada pelatihan dan pendampingan santri untuk mempelajari berbagai keterampilan digital serta mengaplikasikannya sebagai modal mereka untuk menjadi digitalpreneur atau berkarier di industri kreatif setalah mereka lulus.
Kemenparekraf juga memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan resiliensi daya usaha, yang dilakukan dengan penerapan prinsip 3C: Commitment, Competence, dan Champion.
Baca juga: RCTI dengan LangitMusik Persembahkan Indonesian Music Awards 2021 untuk Pertama Kalinya
"Bergerak cepat saja tidak cukup, kita harus bergerak bersama-sama dan garap semua potensi bisnis yang ada untuk ciptakan lapangan kerja baru. Lewat ide-ide yang inovatif dan kreatif, kita dapat kembali bangkit dan memajukan perekonomian Indonesia," pungkasnya.
Berfokus pada peningkatan resiliensi daya saing usaha, sosialisasi 4 AS ini mengacu pada empat poin yang menjadi prinsip Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno , di antaranya Kerja KerAS, CerdAS, TuntAS, dan IkhlAS.
Lewat prinsip 4 AS ini, Kemenparekraf berupaya mendorong industri pariwisata dan kreatif untuk kembali bangkit dan menghidupkan perekonomian nasional.
Baca juga: Rencanakan Perjalanan Aman dan Fleksibel Bersama Mister Aladin
Prinsip 4 AS Kemenparekraf dihadirkan untuk merespons dampak pandemi Covid-19, khususnya terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.
Sebelum ditetapkannya berbagai pembatasan sosial selama pandemi, tercatat ada sekitar 16,11 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia di tahun 2019 dan turun 75 persen menjadi 4,02 juta pada 2020.
Angka tersebut merupakan pukulan keras bagi perekonomian negara, khususnya pariwisata yang berkontribusi terhadap 5,7 persen produk domestik bruto (PDB) di Indonesia serta 12,6 juta lapangan pekerjaan di tahun 2019.
"Kita perlu bergerak cepat dan sigap, khususnya dalam memperkaya pengetahuan dan keterampilan baru yang berguna bagi pengembangan usaha. Oleh karena itu, berbagai inisiatif dan kolaborasi bersama para stakeholders perlu ditingkatkan sehingga kita dapat membuka kembali potensi-potensi pariwisata dan industri kreatif yang menghadirkan lapangan kerja baru," jelas Sandi dalam keterangannya, Jumat (26/11/2021).
"Dengan peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, kita dapat bersama-sama membangun kembali perekonomian bangsa," sambungnya.
Berbagai inisiatif dilakukan Kemenparekraf untuk memulihkan sektor pariwisata dan industri kreatif, di antaranya lewat Bantuan Insentif Pemerintah kepada masyarakat, khususnya pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mengalami dampak paling berat.
Hingga paruh pertama 2020, industri pariwisata di Indonesia mengalami kerugian hingga Rp85 triliun, dengan kerugian industri hotel dan restoran hingga Rp70 triliun.
Sebagian besar sektor kreatif juga terkena dampak yang sangat berat. Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali perekonomian nasional, Kemenparekraf juga meningkatkan berbagai program edukasi yang mendorong kewirausahaan.
Salah satu program yang digalakkan adalah Santri Digitalpreneur Indonesia. Program ini berfokus pada pelatihan dan pendampingan santri untuk mempelajari berbagai keterampilan digital serta mengaplikasikannya sebagai modal mereka untuk menjadi digitalpreneur atau berkarier di industri kreatif setalah mereka lulus.
Kemenparekraf juga memperkuat kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan resiliensi daya usaha, yang dilakukan dengan penerapan prinsip 3C: Commitment, Competence, dan Champion.
Baca juga: RCTI dengan LangitMusik Persembahkan Indonesian Music Awards 2021 untuk Pertama Kalinya
"Bergerak cepat saja tidak cukup, kita harus bergerak bersama-sama dan garap semua potensi bisnis yang ada untuk ciptakan lapangan kerja baru. Lewat ide-ide yang inovatif dan kreatif, kita dapat kembali bangkit dan memajukan perekonomian Indonesia," pungkasnya.
(nug)