Mengenal Penyakit Kanker Cardiac Angiosarcoma yang Diidap Virgil Abloh

JAKARTA - Desainer mode Virgil Abloh , pendiri label Off-White Louis Vuitton meninggal dunia pada Minggu 28 November kemarin. Virgil menghembuskan napas terakhirnya di usia 41 tahun.

Virgil diketahui selama dua tahun belakangan ini diam-diam berjuang melawan penyakit kanker cardiac angiosarcoma, kanker langka dan bertipe agresif. Tak begitu familiar terdengar, apakah yang dimaksud dengan cardiac angiosarcoma alias penyakit angiosarcoma jantung tersebut?

Menurut laman Johns Hopkins Medicine, seperti dikutip Today, Senin (29/11/2021) sarkoma jantung, yang paling sering didiagnosis sebagai angiosarcoma merupakan jenis tumor yang terbentuk di organ jantung. Tumor jantung primer yang dimulai di organ vital ini disebutkan jarang terjadi.

National Cancer Institute menyebutkan, angiosarcoma ini adalah tipe kanker langka yang berkembang di lapisan dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening.



Biasanya paling sering ditemukan di kulit, payudara, hati dan limpa, tapi secara umum memang kanker ini dapat terjadi di bagian mana saja pada tubuh.

Dalam laman resminya, National Cancer Institute menerangkan kalau yang namanya tumor itu bisa muncul permukaan luar jantung, di dalam satu ruang atau lebih dari satu ruang jantung (intracavitary) atau bahkan di dalam jaringan otot jantung.

Sebagian besar kasus angiosarcoma jantung, biasanya muncul di bagian atrium kanan yang mana ini berdampak pada aliran masuk atau keluar darah di dalam tubuh.

Jika tumor terletak di pericardium (kantung tipis yang mengelilingi jantung) maka cairan bisa menumpuk dan mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah dalam tubuh manusia.



Lalu apa saja sih gejalanya? Gejala penyakit satu ini seperti disebutkan Stanford Health Care, mulai dari pembengkakan di bagian kaki, tungkai, pergelangan kaki dan perut, lalu terjadinya distensi vena leher yang mana bisa terjadi sebagai akibat atrium kanan tersumbat.

Tanda-tanda bahwa angiosarcoma jantung sudah terbentuk pada pericardium, biasanya ditandai dengan nyeri dada, sesak napas, kelelahan dan palpitasi.

Sebagai informasi, penyakit satu ini bisa terdeteksi lewat berbagai macam tes. Mulai dari ekokardiogram, CT scan, MRI scan serta rontgen dada.