PEN Film Bangkitkan Industri Perfilman di Tengah Pandemi Covid-19

Minggu, 05 Desember 2021 - 23:30 WIB
loading...
PEN Film Bangkitkan...
Pemerintah meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bidang perfilman atau disebut PEN Film. Foto Ilustrasi/Ist.
A A A
JAKARTA - Industri hiburan, utamanya perfilman, turut terdampak pandemi Covid-19. Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bidang perfilman atau disebut PEN Film.

Program PEN Film ini dinilai dapat memulihkan ekonomi melalui industri perfilman Tanah Air yang sempat mati suri selama masa pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan produser film pendek asal Malang, Arfan Adhi Perdana, yang karyanya terpilih untuk didanai oleh PEN Film.



Sebagai pelaku dunia film, Arfan dan timnya merasa bahagia karena program tersebut dapat membantu mereka berkarya lagi di tengah pandemi. Melalui bantuan tersebut, Arfan dan tim kini sedang menggodok sebuah film pendek berjudul Jangka Kala.

“Kemarin industri film sempat dikatakan mati suri dua tahun, selama pandemi. Tidak hanya kami yang bergerak di industri film pendek, tetapi juga tentu bagi mereka yang mengerjakan film-film panjang dan bioskop,” kata Arfan saat dihubungi MNC Portal, Minggu (5/12/2021).

“Saya rasa, kami yang mendapatkan bantuan ini akhirnya merasa bisa dipulihkan dan seperti diusahakan untuk kembali bangkit (di tengah pandemi ini),” ujarnya.

Arfan menjelaskan, proyek film pendek Jangka Kala bukanlah yang pertama dikerjakannya selama pandemi Covid-19. Namun, ini merupakan pertama kali dia mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memproduksi film pendek.

“Ini pertama kalinya kami mendapatkan support dari pemerintah lewat bantuan, dan kami satu-satunya yang berasal dari Malang Raya yang mendapatkan ini,” kata Arfan.

Dia berharap, program ini dapat terus berlangsung untuk memajukan lagi industri perfilman di Tanah Air.

“Semoga bantuan seperti ini bisa menjadi program reguler dan tiap tahun ada agar teman-teman yang lain juga bisa terbantu menghidupkan lagi ekonominya. Tidak hanya bagi para pekerja film, tetapi juga ekosistem film,” ujar dia.

Sebagai informasi, film Jangka Kala yang diproduseri oleh Arfan merupakan salah satu karya terpilih untuk menerima bantuan pemerintah.



Jangka Kala menceritakan tentang sepasang nelayan strata bawah yang sedang menantikan buah hati. Pasangan nelayan ini percaya dengan mitos-mitos tentang telur penyu yang diyakini mampu menjaga kandungan sang istri. Tetapi, pasangan ini kemudian berhadapan dengan regulasi konservasi penyu dan perubahan iklim di wilayahnya.

Mengangkat tentang mitos dan lingkungan di Malang, proses produksi film pendek Jangka Kala mengambil lokasi syuting di beberapa destinasi wisata di Malang, Jawa Timur. Di antaranya Pantai Clungup, Pantai Tiga Warna, dermaga perahu Kondang Buntung, dan pelabuhan ikan Sendang Biru.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)