MNC Pictures-IDN Pictures Kolaborasi Garap Film Srimulat: Hil Yang Mustahal

JAKARTA - Dua perusahaan film MNC Pictures dan IDN Pictures bakal menghadirkan film Srimulat: Hil Yang Mustahal. Film yang akan digarap oleh sutradara Fajar Nugros ini dibuat untuk mengenang kembali kejayaan grup komedi pertama yang tampil di televisi nasional itu.

Srimulat merupakan salah satu pelopor seni pertunjukan di Indonesia yang lahir dari kesenian tradisional seperti keroncong dan ludruk. Didirikan pada era ‘50-an, grup lawak Srimulat sempat menjadi mega bintang di tahun ‘80 dan ‘90-an.



Sampai sekarang, lelucon-lelucon Srimulat masih dinilai relavan dengan kondisi saat ini. Hal itulah yang mendorong MNC Pictures dan IDN Pictures untuk menghadirkan film Srimulat: Hil Yang Mustahal dengan deretan nama aktor dan aktris ternama lintas generasi.

“Karena kesamaan visi misi dengan IDN Pictures, kita berharap kolaborasi ini mampu menghasilkan sesuatu yang sangat besar dan baik, serta menghidupkan guyonan-guyonan ala Srimulat,” kata Direktur Utama MNC Pictures Titan Hermawan dalam konferensi pers film Srimulat: Hil Yang Mustahal di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (6/12/2021).

Karena itu, sambung dia, dalam penggarapannya akan melibatkan aktor dan aktris yang mempunyai ikatan kuat dengan generasi milenial maupun gen Z.

“Dengan segala apa yang kami miliki masing-masing, baik dari IDN dan MNC, kita bisa kolaborasi menjadi kekuatan yang sangat besar untuk menghasilkan sebuah karya film Srimulat dan diharapkan dapat menjadi film yang sukses,” ujarnya.



Sementara itu, Fajar Nugros selaku Head of IDN Pictures sekaligus sutradara film mengatakan, Srimulat: Hil Yang Mustahal mencoba menghadirkan kembali tawa-tawa penonton yang dilahirkan oleh grup lawak Srimulat dengan sentuhan yang lebih fresh.

“Film ini memperkenalkan ulang siapa Srimulat, mengenalkan peran besar mereka, di mana mereka diminta menghibur seluruh rakyat dan meninggalkan kepouleran di daerah. Srimulat yang saat itu adalah grup entertain paling ngetop di daerah, mereka diminta ke Jakarta dan ngejokes dengan bahasa Indonesia. Film ini akan mengingatkan lagi bagaimana mereka berperan untuk menghibur masyarakat Indonesia,” kata Fajar Nugros.