Bangkitkan Ekonomi & Semangat Sineas yang Mati Suri, Program PEN Film Kemenparekraf Banjir Pujian
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kalangan sineas lokal mengaku sangat terbantu dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) Film Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Produser film dari program PEN Film Kemenparekraf "Jangka Kala" Arfan Adi Pardana mengaku bangga dan menyambut baik bantuan PEN Film dari Kemenparekraf RI bagi industri film.
Program PEN Film memberi angin segar baginya dan para sineas film untuk kembali berkarya.
"Selama 2 tahun kita ibarat mati suri, apalagi di tahun pertama itu masa-masa sulit. Ini mulai ada, tapi ya shooting kecil-kecil, seperti iklan layanan masyarakat dan ini memproduksi film yang dibiayai Kemenparekraf RI," ungkap Arfan di sela-sela shooting di Pantai Tiga Warna, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Senin (06/12/2021).
Puluhan pemuda di Malang itu terlibat dalam produksi film setelah hampir 2 tahun vakum tidak ada produksi. Film "Jangka Kala" menceritakan tentang program konservasi penyu di Kabupaten Malang.
Program PEN Film ini membangkitkan semangat Arfan untuk kembali berkarya. Bahkan, ia mengaku kaget dengan bantuan dana yang diberikan dari Kemenparekraf RI.
"Saya tidak menyangka jika diberikan hampir Rp250 juta," ujar pria asal Kota Batu ini.
Menurutnya, Program PEN Film ini dapat menjadi stimulus guna membangkitkan semangat sineas-sineas lokal untuk kembali berkarya.
Tidak hanya berkarya, program PEN Film ini juga dapat membangkitkan perekonomian para pembuat film dan keluarganya.
Produksi film pendek, seperti :Jangka Kala" melibatkan 50-an sineas lokal, mulai dari produser, sutradara, cameraman, lighting, audioman, hingga artistik. "Setidaknya ada rezeki yang dapat kita bagi-bagi dengan teman-teman yang lain," pungkas Arfan.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
Produser film dari program PEN Film Kemenparekraf "Jangka Kala" Arfan Adi Pardana mengaku bangga dan menyambut baik bantuan PEN Film dari Kemenparekraf RI bagi industri film.
Program PEN Film memberi angin segar baginya dan para sineas film untuk kembali berkarya.
"Selama 2 tahun kita ibarat mati suri, apalagi di tahun pertama itu masa-masa sulit. Ini mulai ada, tapi ya shooting kecil-kecil, seperti iklan layanan masyarakat dan ini memproduksi film yang dibiayai Kemenparekraf RI," ungkap Arfan di sela-sela shooting di Pantai Tiga Warna, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Senin (06/12/2021).
Baca Juga
Puluhan pemuda di Malang itu terlibat dalam produksi film setelah hampir 2 tahun vakum tidak ada produksi. Film "Jangka Kala" menceritakan tentang program konservasi penyu di Kabupaten Malang.
Program PEN Film ini membangkitkan semangat Arfan untuk kembali berkarya. Bahkan, ia mengaku kaget dengan bantuan dana yang diberikan dari Kemenparekraf RI.
"Saya tidak menyangka jika diberikan hampir Rp250 juta," ujar pria asal Kota Batu ini.
Menurutnya, Program PEN Film ini dapat menjadi stimulus guna membangkitkan semangat sineas-sineas lokal untuk kembali berkarya.
Tidak hanya berkarya, program PEN Film ini juga dapat membangkitkan perekonomian para pembuat film dan keluarganya.
Produksi film pendek, seperti :Jangka Kala" melibatkan 50-an sineas lokal, mulai dari produser, sutradara, cameraman, lighting, audioman, hingga artistik. "Setidaknya ada rezeki yang dapat kita bagi-bagi dengan teman-teman yang lain," pungkas Arfan.
Lihat Juga: Kemenparekraf Sulap Gedung Film Pesona Indonesia Jadi Bioskop untuk Dukung Karya Anak Bangsa
(hri)