Desa Wisata Sade Didukung Terus Lestarikan Budaya Asli Sasak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Desa Wisata Sade di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat memiliki keunikan tersendiri. Di sini, meski desanya berada di tepi jalan raya yang mulus, namun masyarakatnya sangat memegang teguh adat asli Suku Sasak dan melestarikan keaslian desa.
Hal tersebut merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dipertahankan bersama.
Menurut Kepala Desa Sade, Kurdap Salake, masyarakat Suku Sasak yang ada di Desa Wisata Sade telah ada kurang lebih 15 generasi.
Baca juga: Ahli Vaksin Prediksi Pandemi Selanjutnya Lebih Fatal Dibandingkan Covid-19
Mereka semua masih teguh mempertahankan eksistensi kesasakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari khasanah kebudayaan bangsa.
Sahabat Ganjar pun memberikan dukungannya kepada masyarakat Desa Wisata Sade. Dukungan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan gratis.
"Kami datang ingin berbagi dan berbakti. Khususnya kepada suku adat yang ada terkait pemeriksaan kesehatan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Sahabat Ganjar, Mawing Goso dalam keterangan persnya, Selasa (7/12/2021).
Upaya itu pun disambut dengan baik oleh Kurdap Salake. Bahkan, mereka disambut dengan tarian dan musik tradisional Gendang Beleq.
"Semoga ini memberikan dukungan inspirasi kepada kami untuk menjaga eskistensi kami sebagai masyarakat di sini," ungkap Kurdap.
Sementara, Mawing menambahkan jika pada prinsipnya Sahabat Ganjar memberikan dukungan penuh kepada pemangku adat. Ke depannya, kekayaan budaya di nusantara mesti dikelola dengan baik agar bisa terus eksis.
Untuk diketahui, Desa Wisata Sade berdiri di atas lahan seluas 5,5 hektare, dan terdapat sekitar 150 bangunan yang masing-masing dihuni satu kepala keluarga.
Baca juga: Belanja Hemat Kebutuhan Natal dan Tahun Baru, Yuk Manfaatkan Voucher PSBBI
Menariknya, masyarakat di desa ini benar-benar menjaga keutuhan adat dan budayanya, yang diwariskan leluhur mereka sejak 600 tahun lalu. Jika Anda berkunjung ke Desa Wisata Sade, maka akan ditemui banyak keunikan budaya masyarakat setempat.
Hal tersebut merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus terus dipertahankan bersama.
Menurut Kepala Desa Sade, Kurdap Salake, masyarakat Suku Sasak yang ada di Desa Wisata Sade telah ada kurang lebih 15 generasi.
Baca juga: Ahli Vaksin Prediksi Pandemi Selanjutnya Lebih Fatal Dibandingkan Covid-19
Mereka semua masih teguh mempertahankan eksistensi kesasakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari khasanah kebudayaan bangsa.
Sahabat Ganjar pun memberikan dukungannya kepada masyarakat Desa Wisata Sade. Dukungan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan gratis.
"Kami datang ingin berbagi dan berbakti. Khususnya kepada suku adat yang ada terkait pemeriksaan kesehatan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Sahabat Ganjar, Mawing Goso dalam keterangan persnya, Selasa (7/12/2021).
Upaya itu pun disambut dengan baik oleh Kurdap Salake. Bahkan, mereka disambut dengan tarian dan musik tradisional Gendang Beleq.
"Semoga ini memberikan dukungan inspirasi kepada kami untuk menjaga eskistensi kami sebagai masyarakat di sini," ungkap Kurdap.
Sementara, Mawing menambahkan jika pada prinsipnya Sahabat Ganjar memberikan dukungan penuh kepada pemangku adat. Ke depannya, kekayaan budaya di nusantara mesti dikelola dengan baik agar bisa terus eksis.
Untuk diketahui, Desa Wisata Sade berdiri di atas lahan seluas 5,5 hektare, dan terdapat sekitar 150 bangunan yang masing-masing dihuni satu kepala keluarga.
Baca juga: Belanja Hemat Kebutuhan Natal dan Tahun Baru, Yuk Manfaatkan Voucher PSBBI
Menariknya, masyarakat di desa ini benar-benar menjaga keutuhan adat dan budayanya, yang diwariskan leluhur mereka sejak 600 tahun lalu. Jika Anda berkunjung ke Desa Wisata Sade, maka akan ditemui banyak keunikan budaya masyarakat setempat.
(nug)