Berkolaborasi, Mario Kahitna Puji Kemampuan Penyanyi Muda Eileen Pandjaitan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi solo Mario Ginanjar merasa nervous ketika berkolaborasi dengan penyanyi muda Eileen Pandjaitan atau akrab disapa Ei (Ay). Mereka secara bersama-sama merilis single May, Halfway.
Perasaan canggung vokalis band Kahitna itu timbul lantaran penyanyi berdarah Batak itu memiliki kemampuan komplet sebagai penyanyi. Selain jago olah suara, Ei juga mampu menulis lagu dan memainkan tuts piano.
"Jarang sekali momen nervous sama penyanyi baru, namun ketika lihat kemampuan dan mendengar lagunya ternyata di luar ekspektasi," ungkap Mario saat dijumpai usai jumpar pers peluncuran May, Halfway di Kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 9 Desember 2021.
Baca juga: Sang Ibunda Beri Dukungan Penuh, Willy Dozan Mantap Peluk Islam
Awal kolaborasi beda generasi itu sendiri terjadi ketika Ei mengunggah video dirinya sedang meng-cover lagu bersama pianonya. Lalu unggahan itu tanpa sengaja dilihat Yuke Sampurna, bassis Dewa 19. Singkat cerita Ei pun diundang hadir ke studionya.
Mendengar lagu yang dibuat Ei, Yuke memperkenalkannya pada Mario Ginanjar yang juga merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, dan salah satu dari trio vokalis band Kahitna.
Lagu May, Halfway, yang ditulis Ei, bercerita tentang dua orang yang sempat saling suka tapi kemudian berpisah. Saat berjarak, keduanya justru menyadari bahwa rasa itu lebih dari sekadar suka. Kemudian mereka pun saling mencari dan berusaha untuk bertemu kembali.
"Pertama gue denger lagu ini, gue langsung jatuh cinta. And the fact that this song is written by an 18 years old, is just amazing. Ei itu masih muda banget tapi dia dalem," puji Mario yang juga menceritakan kesannya terhadap Ei yang dia juluki Si Mata Merdu.
Pada kesempatan yang sama, Ei mengungkapkan jika kemampuannya dalam bermusik timbul berkat peran orang tuanya. Gadis kelahiran 2003 itu menunjukkan kecintaannya pada musik sejak usia 3 tahun.
Selain mulai membangun kariernya sebagai musisi, saat ini Ei juga tercatat sebagai mahasiswa jurusan Sound Engineering di salah satu universitas di Jakarta.
Sementara itu, terkait lagu May, Halfway, Ei mengungkapkan jika dirinya mengalami apa yang ditulisnya dalam lagu tersebut.
Baca juga: Sosok Jeff Smith, Meroket di Dunia Akting, Kembali Tersandung Kasus Narkoba
"I'm connected with the story and the experience then I tried to translate it into a song. Pengalaman, rasa, nada, semua biasanya dateng pas aku lagi sama piano aku. Dan aku senang sekaligus nervous bisa hadirkan lagu ini dengan Kak Mario Ginanjar," tuturnya.
Perasaan canggung vokalis band Kahitna itu timbul lantaran penyanyi berdarah Batak itu memiliki kemampuan komplet sebagai penyanyi. Selain jago olah suara, Ei juga mampu menulis lagu dan memainkan tuts piano.
"Jarang sekali momen nervous sama penyanyi baru, namun ketika lihat kemampuan dan mendengar lagunya ternyata di luar ekspektasi," ungkap Mario saat dijumpai usai jumpar pers peluncuran May, Halfway di Kawasan Menteng, Jakarta, Rabu, 9 Desember 2021.
Baca juga: Sang Ibunda Beri Dukungan Penuh, Willy Dozan Mantap Peluk Islam
Awal kolaborasi beda generasi itu sendiri terjadi ketika Ei mengunggah video dirinya sedang meng-cover lagu bersama pianonya. Lalu unggahan itu tanpa sengaja dilihat Yuke Sampurna, bassis Dewa 19. Singkat cerita Ei pun diundang hadir ke studionya.
Mendengar lagu yang dibuat Ei, Yuke memperkenalkannya pada Mario Ginanjar yang juga merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, dan salah satu dari trio vokalis band Kahitna.
Lagu May, Halfway, yang ditulis Ei, bercerita tentang dua orang yang sempat saling suka tapi kemudian berpisah. Saat berjarak, keduanya justru menyadari bahwa rasa itu lebih dari sekadar suka. Kemudian mereka pun saling mencari dan berusaha untuk bertemu kembali.
"Pertama gue denger lagu ini, gue langsung jatuh cinta. And the fact that this song is written by an 18 years old, is just amazing. Ei itu masih muda banget tapi dia dalem," puji Mario yang juga menceritakan kesannya terhadap Ei yang dia juluki Si Mata Merdu.
Pada kesempatan yang sama, Ei mengungkapkan jika kemampuannya dalam bermusik timbul berkat peran orang tuanya. Gadis kelahiran 2003 itu menunjukkan kecintaannya pada musik sejak usia 3 tahun.
Selain mulai membangun kariernya sebagai musisi, saat ini Ei juga tercatat sebagai mahasiswa jurusan Sound Engineering di salah satu universitas di Jakarta.
Sementara itu, terkait lagu May, Halfway, Ei mengungkapkan jika dirinya mengalami apa yang ditulisnya dalam lagu tersebut.
Baca juga: Sosok Jeff Smith, Meroket di Dunia Akting, Kembali Tersandung Kasus Narkoba
"I'm connected with the story and the experience then I tried to translate it into a song. Pengalaman, rasa, nada, semua biasanya dateng pas aku lagi sama piano aku. Dan aku senang sekaligus nervous bisa hadirkan lagu ini dengan Kak Mario Ginanjar," tuturnya.
(nug)