Malam Tahun Baru 2022, Ahli Kesehatan Sarankan Tetap di Rumah

Jum'at, 31 Desember 2021 - 09:43 WIB
loading...
Malam Tahun Baru 2022, Ahli Kesehatan Sarankan Tetap di Rumah
Malam tahun baru 2022 tinggal hitungan jam. Ahli kesehatan Prof Ari Fahrial menyarankan masyarakat tetap di rumah lantaran kasus varian Omicron semakin banyak. Foto/Reuters.
A A A
JAKARTA - Malam tahun baru 2022 tinggal hitungan jam. Ahli kesehatan Prof Ari Fahrial Syam menyarankan masyarakat untuk tetap di rumah lantaran kasus varian Omicron semakin banyak.

"Ayo kompak malam tahun baru 2022 di rumah saja," ungkap Prof Ahli di Twitter dikutip pada Jumat (31/12/2021).

Tidak adanya pesta pergantian tahun akan meminimalisir penyebaran Omicron ataupun Covid-19 secara umum di masyarakat. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pun meminta kepada pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan larangan tersebut.

"Pemerintah daerah (disarankan) mengumumkan larangan pesta malam tahun baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada malam tahun baru," terang Prof Ari.

Selain menyarankan pelarangan pesta malam tahun baru 2022, Prof Ari juga merekomendasi beberapa upaya pencegahan Omicron meluas di RI. Berikut ulasannya.


1. Masyarakat memperketat protokol kesehatan, gunakan masker dengan baik dan benar karena masker dapat mencegah menularkan atau tertular. Lalu, hindari kerumunan dan menunda berangkat ke luar negeri, apalagi ke negara dengan jumlah kasus Omicron tinggi. Kemudian, vaksinasi untuk yang belum vaksinasi.

2. Pemerintah pusat juga harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat. Tak hanya itu, karantina 10 hari untuk semua yang datang ke Indonesia tetap konsisten dijalankan tanpa tebang pilih. Sekuensing terus ditingkatkan khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia, lab dengan fasilitas NGS disupport pengadaan reagennya.

3. Semua stakeholder yang terkait pemeriksaan PCR diharapkan meng-upgrade agar kemampuan pemeriksaan PCR meliputi juga untuk mendeteksi Omicron dengan menggunakan primer yang meliputi spike gene (S-gen) target failure (SGTF).

"Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran Omicron ini. Mestinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi mengendalikan pandemi di bumi pertiwi tercinta," tutup Prof Ari.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3584 seconds (0.1#10.140)