Cokelat Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cokelat berasal dari biji kakao yang dapat diolah menjadi beragam jenis makanan dan minuman. Selain itu, cokelat juga sering digunakan sebagai campuran untuk membuat kue, biskuit, es krim, ataupun permen. Cokelat juga kaya kandungan antioksidan, termasuk polifenol, flavanol, dan katekin.
Makan cokelat dalam jumlah sedang mungkin akan menjadi pendekatan pola makan yang bermanfaat dalam pencegahan kolesterol tinggi pada beberapa kelompok tertentu.
Terdapat satu studi yang memperlihatkan bahwa di antara 19.300 orang, mereka yang makan paling banyak cokelat memiliki tekanan darah lebih rendah dan menghadapi kemungkinan lebih kecil untuk menderita stroke atau serangan jantung selama 10 tahun ke depan.
Ketika semua studi dianalisis secara bersama, para peneliti mendapati bahwa makan cokelat mengurangi tingkal LDL atau kolesterol jahat sampai lima miligram, dan mengurangi total kolesterol dalam jumlah yang sama.
Namun cokelat tak memiliki dampak pada kolesterol di dalam tiga studi berkualitas paling tinggi. Analisis lebih jauh memperlihatkan hanya orang yang makan sedikit cokelat yang berisi 260 miligram polyphenols atau lebih sedikitnya mengalami dampak yang menurunkan kolesterol.
Para peneliti juga mendapati bahwa orang yang sehat tak memperoleh dampak menurunkan kolesterol dari cokelat. Tapi, orang dengan faktor risiko sakit jantung seperti diabetes, seluruh kolesterolnya turun sampai dengan delapan miligram.
Dikutip dalam lama Alodokter, Kamis (6/1/2022), cokelat dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Oleh karena itu, manfaat cokelat ini baik untuk mencegah penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah, sehingga menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. MG03-Annisa Nurul Puspadewi
Lihat Juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi pada Wanita, Awas Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung dan Stroke
Makan cokelat dalam jumlah sedang mungkin akan menjadi pendekatan pola makan yang bermanfaat dalam pencegahan kolesterol tinggi pada beberapa kelompok tertentu.
Terdapat satu studi yang memperlihatkan bahwa di antara 19.300 orang, mereka yang makan paling banyak cokelat memiliki tekanan darah lebih rendah dan menghadapi kemungkinan lebih kecil untuk menderita stroke atau serangan jantung selama 10 tahun ke depan.
Ketika semua studi dianalisis secara bersama, para peneliti mendapati bahwa makan cokelat mengurangi tingkal LDL atau kolesterol jahat sampai lima miligram, dan mengurangi total kolesterol dalam jumlah yang sama.
Namun cokelat tak memiliki dampak pada kolesterol di dalam tiga studi berkualitas paling tinggi. Analisis lebih jauh memperlihatkan hanya orang yang makan sedikit cokelat yang berisi 260 miligram polyphenols atau lebih sedikitnya mengalami dampak yang menurunkan kolesterol.
Para peneliti juga mendapati bahwa orang yang sehat tak memperoleh dampak menurunkan kolesterol dari cokelat. Tapi, orang dengan faktor risiko sakit jantung seperti diabetes, seluruh kolesterolnya turun sampai dengan delapan miligram.
Dikutip dalam lama Alodokter, Kamis (6/1/2022), cokelat dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Oleh karena itu, manfaat cokelat ini baik untuk mencegah penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah, sehingga menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. MG03-Annisa Nurul Puspadewi
Lihat Juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi pada Wanita, Awas Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung dan Stroke
(tsa)