Wajarkah Seseorang Mengadopsi Boneka Arwah? Ini Kata Dosen Psikologi Unpad
loading...
A
A
A
Akan tetapi, saat dewasa masih memperlakukan boneka sebagaimana anak-anak, maka terdapat sesuatu dari kondisi psikologisnya yang mencetuskannya untuk membutuhkan cara tersebut.
"Kalau kita lihat, pada umumnya, berdasarkan tradisi dan budaya, perilaku itu bisa jadi tidak lazim. Akan tetapi, kenyataannya ada orang yang memilih cara itu untuk membuatnya memiliki teman berkomunikasi atau teman hidup," paparnya.
Dalam mengantisipasi perilaku tersebut, dibutuhkan peran orang tua atau keluarga, serta kerabat. "Apabila orang tersebut masih dalam asuhan orang tua, maka orang tua perlu memberikan pengasuhan yang seharusnya, agar anak bisa berkembang dengan optimal," ujar Ninin.
Baca juga: Asal Usul Boneka Arwah dan Faktanya, dari Pemanggil Hujan hingga Beri Keberuntungan
"Ketika seseorang yang mengalaminya sudah dewasa, yang seharusnya secara psikologis sudah mandiri, orang tua maupun anggota keluarga lain bisa menjadi support system," katanya lagi.
"Kalau kita lihat, pada umumnya, berdasarkan tradisi dan budaya, perilaku itu bisa jadi tidak lazim. Akan tetapi, kenyataannya ada orang yang memilih cara itu untuk membuatnya memiliki teman berkomunikasi atau teman hidup," paparnya.
Dalam mengantisipasi perilaku tersebut, dibutuhkan peran orang tua atau keluarga, serta kerabat. "Apabila orang tersebut masih dalam asuhan orang tua, maka orang tua perlu memberikan pengasuhan yang seharusnya, agar anak bisa berkembang dengan optimal," ujar Ninin.
Baca juga: Asal Usul Boneka Arwah dan Faktanya, dari Pemanggil Hujan hingga Beri Keberuntungan
"Ketika seseorang yang mengalaminya sudah dewasa, yang seharusnya secara psikologis sudah mandiri, orang tua maupun anggota keluarga lain bisa menjadi support system," katanya lagi.
(nug)