Mengenal Luk Thep Doll, Boneka Arwah yang Hebohkan Thailand 2015 Silam dan Kini Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Boneka arwah atau spirit doll belakangan ini terus diperbincangkan publik tanah air setelah sejumlah publik figur, seperti Ivan Gunawan, Lucinta Luna hingga Sarwendah mengadopsi dan memperlakukannya bak anak manusia.
Informasi diperoleh, ternyata fenomena mengadopsi boneka arwah ini sudah lama terjadi di sejumlah negara, diantaranya Thailand.
Pasalnya, publik negara gajah putih itu menyebut boneka arwah dengan sebutan Luk Thep Doll yang artinya boneka bayi dewa.
Saat itu, Luk Thep Doll juga sama seperti di Indonesia, dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat mistis. Bahkan dianggap sebagai sebuah inovasi baru dalam takhayul.
Banyak orang membawa boneka di kereta, pergi ke mall, makan di restoran, pergi ke spa, sambil memakai kereta dorong di taman dengan gerakan membelai seperti bayi.
Fenomena tersebut sempat menuai banyak kritikan dan sejumlah kalangan di Thailan juga menilai prilaku tersebut dianggap seperti orang yang mengalami gangguan jiwa.
Menyikapi fenomena ini, sebagaimana dilansir Post Today, 2015 lalu fenomena ini hampir mirip seperti di Indonesia ada yang menyindir dan menertawakan.
Boneka Luk Thep diadaptasi dari Reborn Baby Dolls, mainan terkenal. Terbuat dari bahan vinyl yang lembut, dicat di kulit dan di make up seperti bayi sungguhan. Di luar negeri, populer untuk mengumpulkan teman-teman untuk bersantai kesepian.
Namun di Thailand, boneka digunakan untuk melakukan ritual yang ditahbiskan oleh para biksu untuk beribadah di bawah keyakinan bahwa hidup akan makmur.
“Boneka Lukthep sudah populer hampir setahun ini. Terkenal karena selebriti terkenal melakukan media Jadi penduduk desa berbondong-bondong untuk memberi mereka makan," kata Raja-Dechadul Nachariyangkun, pemilik Toko Boneka Luk Thep 'Baan Luk Thep'
Di masa lalu, hanya sekelompok pecinta boneka yang akan bermain. Tapi kemudian, boneka kosong dibawa ke Luang Por untuk melakukan mantra dan kemudian gunakan kata anak para dewa.
"Bahkan menjadi cerita baru di industri jimat," ujarnya.
Sejak demam Luk Thep Doll digandrungi publik Thailand, ratusan toko boneka Luk Thep terus bermunculan.
"Ada yang hanya jualan, urapan, atau tidak satu paket dari jualan, urapan, tata rambut, make up, baju, banyak candi, bahkan investasi sendiri yang berkaitan dengan boneka Luk Thep Doll," tuturnya.
Hampir sama seperti di Indonesia, fenomena boneka arwah ini semakin digemari setelah artis Thailand tanpa malu-malu membesarkan boneka Luk Thep.
Artis Thailand yang sempat membuat heboh publik yakni DJ Book Goh-Thanachaphan Buranachiwawilai dan Nong Wansai.
Bahkan mereka juga memberi nama boneka yang diadopsi itu dengan sebutan Hiso Manfah-Orapapat, Chandrasak dan Luk Thep yang bernama Nong Nanfa Kaschan-Jeera Phithakphontrakul dengan Nong Ta Wan.
Dari mulut itu ke mulut ini menyebar ke semua kalangan. Alhasil, fenomena boneka arwah di Thailand kala itu menjadi sebuah industri kreatif.
Banyak usaha lanjutan seperti menjahit pakaian boneka, menata rambut, merias wajah, les khusus, menyewa jemputan dewa untuk makan di luar.
Bahkan di bagian lain, saking istimewanya, maskapai penerbangan Thai Smile Airways sempat mengumumkan bahwa penumpang dapat membeli tiket untuk boneka yang akan mendapatkan kursi, makanan ringan, dan minuman mereka sendiri.
Penumpang dapat membeli kursi kedua dengan nama mereka dan menempatkan luk theps mereka di sana, tambahnya.
Perlakuan istimewa pada spirit doll ini sempat mendapat reaksi dan peringatan dari otoritas Thailand. Para pejabat sejak itu turun tangan.
"Berdasarkan aturan penerbangan internasional, penumpang adalah manusia. Jadi maskapai penerbangan tidak diperbolehkan menjual tiket boneka," kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Thailand seperti dilaporkan The Bangkok Post, dikutip dari BBC, 28 Januari 2016.
Tren spirit doll di Thailand membuat salah satu restoran di Bangkok mengambil kesempatan. Restoran Neta Grill sempat menawarkan menu untuk luk theps dengan harga anak-anak.
Beberapa pemilik mengatakan bahwa boneka itu lebih dari sekadar jimat, mereka memperlakukan mereka seperti anak-anak mereka sendiri.
Pemilik yang menyayanginya juga suka memasangkan aksesori dan perhiasan mahal untuk boneka mereka.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha memperingatkan warga Thailand untuk tidak terbawa oleh tren dan tidak membeli boneka jika mereka tidak mampu membelinya.
Polisi juga menyatakan keprihatinan bahwa penjual boneka telah menghindari pajak impor, dan boneka itu dapat digunakan untuk menyelundupkan narkoba jika diizinkan di pesawat.
Lihat Juga: Ivan Gunawan Ungkapkan Prinsip Hidup dan Masa Depan di MAMPIR BENTAR Bersama Robby Purba
Informasi diperoleh, ternyata fenomena mengadopsi boneka arwah ini sudah lama terjadi di sejumlah negara, diantaranya Thailand.
Pasalnya, publik negara gajah putih itu menyebut boneka arwah dengan sebutan Luk Thep Doll yang artinya boneka bayi dewa.
Saat itu, Luk Thep Doll juga sama seperti di Indonesia, dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat mistis. Bahkan dianggap sebagai sebuah inovasi baru dalam takhayul.
Banyak orang membawa boneka di kereta, pergi ke mall, makan di restoran, pergi ke spa, sambil memakai kereta dorong di taman dengan gerakan membelai seperti bayi.
Fenomena tersebut sempat menuai banyak kritikan dan sejumlah kalangan di Thailan juga menilai prilaku tersebut dianggap seperti orang yang mengalami gangguan jiwa.
Menyikapi fenomena ini, sebagaimana dilansir Post Today, 2015 lalu fenomena ini hampir mirip seperti di Indonesia ada yang menyindir dan menertawakan.
Boneka Luk Thep diadaptasi dari Reborn Baby Dolls, mainan terkenal. Terbuat dari bahan vinyl yang lembut, dicat di kulit dan di make up seperti bayi sungguhan. Di luar negeri, populer untuk mengumpulkan teman-teman untuk bersantai kesepian.
Namun di Thailand, boneka digunakan untuk melakukan ritual yang ditahbiskan oleh para biksu untuk beribadah di bawah keyakinan bahwa hidup akan makmur.
“Boneka Lukthep sudah populer hampir setahun ini. Terkenal karena selebriti terkenal melakukan media Jadi penduduk desa berbondong-bondong untuk memberi mereka makan," kata Raja-Dechadul Nachariyangkun, pemilik Toko Boneka Luk Thep 'Baan Luk Thep'
Di masa lalu, hanya sekelompok pecinta boneka yang akan bermain. Tapi kemudian, boneka kosong dibawa ke Luang Por untuk melakukan mantra dan kemudian gunakan kata anak para dewa.
"Bahkan menjadi cerita baru di industri jimat," ujarnya.
Sejak demam Luk Thep Doll digandrungi publik Thailand, ratusan toko boneka Luk Thep terus bermunculan.
"Ada yang hanya jualan, urapan, atau tidak satu paket dari jualan, urapan, tata rambut, make up, baju, banyak candi, bahkan investasi sendiri yang berkaitan dengan boneka Luk Thep Doll," tuturnya.
Hampir sama seperti di Indonesia, fenomena boneka arwah ini semakin digemari setelah artis Thailand tanpa malu-malu membesarkan boneka Luk Thep.
Artis Thailand yang sempat membuat heboh publik yakni DJ Book Goh-Thanachaphan Buranachiwawilai dan Nong Wansai.
Bahkan mereka juga memberi nama boneka yang diadopsi itu dengan sebutan Hiso Manfah-Orapapat, Chandrasak dan Luk Thep yang bernama Nong Nanfa Kaschan-Jeera Phithakphontrakul dengan Nong Ta Wan.
Dari mulut itu ke mulut ini menyebar ke semua kalangan. Alhasil, fenomena boneka arwah di Thailand kala itu menjadi sebuah industri kreatif.
Banyak usaha lanjutan seperti menjahit pakaian boneka, menata rambut, merias wajah, les khusus, menyewa jemputan dewa untuk makan di luar.
Bahkan di bagian lain, saking istimewanya, maskapai penerbangan Thai Smile Airways sempat mengumumkan bahwa penumpang dapat membeli tiket untuk boneka yang akan mendapatkan kursi, makanan ringan, dan minuman mereka sendiri.
Penumpang dapat membeli kursi kedua dengan nama mereka dan menempatkan luk theps mereka di sana, tambahnya.
Perlakuan istimewa pada spirit doll ini sempat mendapat reaksi dan peringatan dari otoritas Thailand. Para pejabat sejak itu turun tangan.
"Berdasarkan aturan penerbangan internasional, penumpang adalah manusia. Jadi maskapai penerbangan tidak diperbolehkan menjual tiket boneka," kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Thailand seperti dilaporkan The Bangkok Post, dikutip dari BBC, 28 Januari 2016.
Tren spirit doll di Thailand membuat salah satu restoran di Bangkok mengambil kesempatan. Restoran Neta Grill sempat menawarkan menu untuk luk theps dengan harga anak-anak.
Beberapa pemilik mengatakan bahwa boneka itu lebih dari sekadar jimat, mereka memperlakukan mereka seperti anak-anak mereka sendiri.
Pemilik yang menyayanginya juga suka memasangkan aksesori dan perhiasan mahal untuk boneka mereka.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha memperingatkan warga Thailand untuk tidak terbawa oleh tren dan tidak membeli boneka jika mereka tidak mampu membelinya.
Polisi juga menyatakan keprihatinan bahwa penjual boneka telah menghindari pajak impor, dan boneka itu dapat digunakan untuk menyelundupkan narkoba jika diizinkan di pesawat.
Lihat Juga: Ivan Gunawan Ungkapkan Prinsip Hidup dan Masa Depan di MAMPIR BENTAR Bersama Robby Purba
(hri)