BPOM Beberkan 5 Jenis Vaksin yang Jadi Booster Covid-19

Senin, 10 Januari 2022 - 14:05 WIB
loading...
BPOM Beberkan 5 Jenis Vaksin yang Jadi Booster Covid-19
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito mengumumkan lima jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan Emergency Use Autorization (EUA). Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) , Penny Lukito mengumumkan lima jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan Emergency Use Autorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksinasi booster Covid-19. Pemberian EUA ini setelah BPOM melakukan evaluasi dan penelitian terhadap efektivitas dan keamanan vaksin Covid-19.

Dalam siaran pers yang disiarkan langsung di channel YouTube BPOM, Penny menjelaskan ada lima vaksin Covid-19 yang akan dijadikan booster. Vaksinasi booster ini sendiri dijadwalkan dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang. Adapun kelima vaksin Covid-19 tersebut adalah:

1. Vaksin Coronavac Covid-19 Biofarma

Untuk booster homolog yang akan diberikan sebanyak 1 dosis setelah enam bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap Coronavac Covid-19 untuk usia 18 tahun. Berdasarkan pertimbangan dari uji klinik, keamanan yang tidak diinginkan dan sering terjadi berhubungan dengan vaksin yaitu seperti nyeri di tempat suntikan, kemerahan, umumnya tingkat keparahannya level 1 dan 2.

Imugenitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 31-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster pada subjek dewasa.



2. Vaksin Pfizer

Untuk booster homolog dengan platform mRNA diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan setelah vaksinasi primer untuk usia 18 tahun ke atas. Data-data menunjukkan keamanan dan kejadian yang tidak diinginkan umumnya nyeri pada tempat suntikan, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2. Imugeniotas menunjukkan rata-rata titer netralisasi antibodi setelah 1 bulan sebesar 3,3 kali.

3. Vaksin AstraZeneca

Untuk booster homolog berbasis non replicating. Data keamanan menunjukkan efeknya bersifat ringan 55 persen, sedang 37 persen. Imugenitasnya menunjukkan antibodi sebesar 3,5 kali.

4. Vaksin Moderna

Untuk homolog dan heterolog booster dengan dosis setengah. Untuk heterolognya Moderna untuk vaksin AstraZeneca, Pfixer, dan J&J. Baksin ini menunjukkan respon antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah pemberian dosis booster. Dan subjek dewasa 18 tahun ke atas.



5. Vaksin Zivifax

Untuk booster heterolog dengan primer Sinovac atau Sinopharm dengan pemberian setelah 6 bulan ke atas. Menujukkan titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali dengan subjek pada subjek yang telah mendapatkan vaksin Sinovac atau Sinopharm.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)