Pentingnya Membatasi Gula Garam Lemak Selama Pandemi Corona

Kamis, 23 April 2020 - 17:30 WIB
loading...
Pentingnya Membatasi Gula Garam Lemak Selama Pandemi Corona
Membatasi Gula Garam Lemak (GGL) menjadi sangat penting. Apalagi saat pandemi covid-19. Hal ini dapat menekan Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti jantung dan stroke. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi kondisi yang perlu diwaspadai saat ini. Alasannya angka kejadiannya semakin tinggi. Sebut saja, jantung, stroke, diabetes atau hipertensi. Semua penyakit PTM ini semakin sering dijumpai di dunia, bahkan di Indonesia.

Lalu bagaimana mengatasinya? Untuk mencegah PTM, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya menerapkan gaya hidup sehat dengan membatasi konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) serta mencermati informasi nilai gizi pada kemasan makanan dan minuman, khususnya pada masa pandemi Coronavirus (COVID-19) ini.

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM mengatakan Peningkatan jumlah penyandang diabetes di Indonesia sangat erat kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah konsumsi GGL (Gula, Garam, Lemak) yang berlebih dan kurang mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan.

“Perlu diketahui, sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mencegah prediabetes maupun diabetes, konsumsi GGL per individu harus dibatasi, yaitu 50 gram gula atau 4 sendok makan gula per hari, 5 gram garam atau 1 sendok teh garam per hari dan 67 gram lemak atau 5 sendok makan lemak per hari,” ujar dr Endang dalam Media Workshop Online Edukasi Batasi Konsumsi GGL bersama Nutrifood, Rabu (22/4).

Selain membatasi konsumsi GGL, masyarakat juga harus mencermati informasi nilai gizi pada kemasan pangan olahan supaya asupan nutrisi harian tidak berlebih.

Informasi nilai gizi yang harus diperhatikan oleh masyarakat terdiri dari takaran sajian per kemasan, energi total per sajian, zat gizi yang terdiri dari lemak, protein, karbohidrat, zat gizi mikro dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Selain untuk individu yang sehat (belum terdiagnosa prediabetes maupun diabetes), anjuran batasi konsumsi GGL dan cermati informasi nilai gizi juga berlaku untuk penyandang diabetes, terutama di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini sedang mewabah di Indonesia.

“Seperti yang kita ketahui, Pada kondisi saat ini di mana COVID-19 sangat mudah menyebar dan menginfeksi, para ahli menganjurkan penyandang diabetes untuk mengonsumsi nutrisi rendah GGL. Pasalnya, orang dengan diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol, sehingga amat rentan mengalami komplikasi serius jika positif terinfeksi COVID-19, bahkan dapat berakibat fatal,” papar dr Endang.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)