Beranikan Diri Tampil di Depan Layar, Yudis Dwiko Rilis Tiga Single
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menjadi musisi belakang layar bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk menjaga eksistensinya. Kebanyakan yang mampu bertahan memiliki insting serta keahlian yang terus diasah dan terbiasa berinovasi. Hanya bermodal kemampuan bermusik dan menulis aransemen juga tidak dapat menjadi jaminan.
Selain itu semua, seorang musisi belakang layar harus mempunyai good attitude, open minded dan terus membangun network agar bisa terus eksis. Hal-hal itu pun yang dilakukan Yudis Dwiko atau Yudis Dwikorana alias Yudis DK dalam menjaga eksistensinya. Nama Yudis Dwiko memang kurang begitu populis.
Akan tetapi, jika menyimak torehan prestasi dan jam terbang, bakal membuat kagum. Dia pun menggeluti dunia tersebut selama dua dekade lamanya. Bukan hanya komposer dan memproduksi banyak karya single ataupun album, Yudis juga penggarap jingle/scoring iklan dan original soundtrack film.
Dengan catatan-catatannya yang cukup mentereng, lantas kenapa Yudis begitu betah menjadi musisi belakang layar. "Mungkin saya termasuk introvert. Maunya kerja, kerja dan kerja," jawab Yudis melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/6).
Sudah cukup banyak penyanyi kenamaan Tanah Air yang melibatkan Yudis sebagai penata musik maupun komposer. Beberapa di antaranya adalah Dewi Sandra, Krisdayanti, Titi DJ, Memes, Iwa K, Reza Artamevia, hingga Agnes Monica. Mereka semua pernah bekerjasama dengan Yudis. "Biasanya saya as composer sekaligus music arranger-nya," tegas Yudis.
Di samping itu, Yudis juga pernah bekerja bersama Melly Goeslaw dalam penggarapan Di Mana Malumu yang merupakan petikan soundtrack film Ada Apa dengan Cinta. Kala itu, Yudis mendukung sahabatnya, Anto Hoed, yang menjadi music director album soundtrack film fenomenal karya Mira Lesmana dan Riri Riza.
Yudis merupakan salah satu peletak dasar dance music di negeri ini. Dia meraih berbagai penghargaan saat berkiprah di genre ini, mulai dari BASF Awards, majalah Rolling Stone Indonesia, hingga AMI Awards. Dan jadi rada di luar perkiraan, apabila Yudis bermetamorfosa ke jenis akustik, bahkan tampil di depan layar. "Sebenarnya ini bukan gua banget. Tapi once in lifetime kayaknya perlu. Jika beruntung ya berlanjut," ujar Yudis, yang pernah mendirikan band Sinikini dengan menjadi gitaris.
Saat tampil di depan layar, Yudis pun merilis tiga single secara beruntun yang dikemas dengan bahasa sederhana dan mengalir begitu saja. Single pertama yang dirilis Yudis adalah Keinara, diikuti Semua Ingin Bahagia, dan Hingga. Single-single itu pun di luar dugaan memperoleh respons yang sangat baik.
"Tentu saya bersyukur, insting saya untuk menekuni accoustic music ternyata benar. Sekarang jenis musik ini paling banyak dimainkan dan didengar gen milenial," kata Yudis. "Di ketiga singgel tadi, saya ingin bertutur lewat dominasi instrumen guitar. Nyanyi pun sebisa saya. Musiknya jadi organik, simpel sekali. Meski ada bobot dan fase perenungan dan pendalaman."
Yudis memiliki rencana untuk menjilid seluruh singlenya menjadi satu album penuh yang seolah mempunyai rangkaian cerita. Dalam hal ini, dia bakal berkolaborasi dengan seorang cerpenis, dan juga merilisnya dalam format vinyl.
Terbaru, Yudis turut terlibat dalam pembuatan album EP Iwa K 2020 pada single I Wish featuring Mathhew Sawyer yang rilis 17 Mei lalu. Sepuluh hari sebelumnya, Yudis merilis lagu Sajjaad Ali dan Iwa K berjudul Just Say Bismillah yang dikemas dalam nuansa hip hop dan R&B modern sehingga terdengar fresh dan fun.
Lagu tersebut diciptakan serta diaransemen Yudis dengan cerita soal pentingnya sikap selalu tawakal, dengan lambaran cinta dan percaya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. "Kita boleh berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan kebaikan-kebaikan lainnya, tetapi jangan lupa untuk menyandarkan hati kita kepada Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu," tutup Yudis.
Selain itu semua, seorang musisi belakang layar harus mempunyai good attitude, open minded dan terus membangun network agar bisa terus eksis. Hal-hal itu pun yang dilakukan Yudis Dwiko atau Yudis Dwikorana alias Yudis DK dalam menjaga eksistensinya. Nama Yudis Dwiko memang kurang begitu populis.
Akan tetapi, jika menyimak torehan prestasi dan jam terbang, bakal membuat kagum. Dia pun menggeluti dunia tersebut selama dua dekade lamanya. Bukan hanya komposer dan memproduksi banyak karya single ataupun album, Yudis juga penggarap jingle/scoring iklan dan original soundtrack film.
Dengan catatan-catatannya yang cukup mentereng, lantas kenapa Yudis begitu betah menjadi musisi belakang layar. "Mungkin saya termasuk introvert. Maunya kerja, kerja dan kerja," jawab Yudis melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/6).
Sudah cukup banyak penyanyi kenamaan Tanah Air yang melibatkan Yudis sebagai penata musik maupun komposer. Beberapa di antaranya adalah Dewi Sandra, Krisdayanti, Titi DJ, Memes, Iwa K, Reza Artamevia, hingga Agnes Monica. Mereka semua pernah bekerjasama dengan Yudis. "Biasanya saya as composer sekaligus music arranger-nya," tegas Yudis.
Di samping itu, Yudis juga pernah bekerja bersama Melly Goeslaw dalam penggarapan Di Mana Malumu yang merupakan petikan soundtrack film Ada Apa dengan Cinta. Kala itu, Yudis mendukung sahabatnya, Anto Hoed, yang menjadi music director album soundtrack film fenomenal karya Mira Lesmana dan Riri Riza.
Yudis merupakan salah satu peletak dasar dance music di negeri ini. Dia meraih berbagai penghargaan saat berkiprah di genre ini, mulai dari BASF Awards, majalah Rolling Stone Indonesia, hingga AMI Awards. Dan jadi rada di luar perkiraan, apabila Yudis bermetamorfosa ke jenis akustik, bahkan tampil di depan layar. "Sebenarnya ini bukan gua banget. Tapi once in lifetime kayaknya perlu. Jika beruntung ya berlanjut," ujar Yudis, yang pernah mendirikan band Sinikini dengan menjadi gitaris.
Saat tampil di depan layar, Yudis pun merilis tiga single secara beruntun yang dikemas dengan bahasa sederhana dan mengalir begitu saja. Single pertama yang dirilis Yudis adalah Keinara, diikuti Semua Ingin Bahagia, dan Hingga. Single-single itu pun di luar dugaan memperoleh respons yang sangat baik.
"Tentu saya bersyukur, insting saya untuk menekuni accoustic music ternyata benar. Sekarang jenis musik ini paling banyak dimainkan dan didengar gen milenial," kata Yudis. "Di ketiga singgel tadi, saya ingin bertutur lewat dominasi instrumen guitar. Nyanyi pun sebisa saya. Musiknya jadi organik, simpel sekali. Meski ada bobot dan fase perenungan dan pendalaman."
Yudis memiliki rencana untuk menjilid seluruh singlenya menjadi satu album penuh yang seolah mempunyai rangkaian cerita. Dalam hal ini, dia bakal berkolaborasi dengan seorang cerpenis, dan juga merilisnya dalam format vinyl.
Terbaru, Yudis turut terlibat dalam pembuatan album EP Iwa K 2020 pada single I Wish featuring Mathhew Sawyer yang rilis 17 Mei lalu. Sepuluh hari sebelumnya, Yudis merilis lagu Sajjaad Ali dan Iwa K berjudul Just Say Bismillah yang dikemas dalam nuansa hip hop dan R&B modern sehingga terdengar fresh dan fun.
Lagu tersebut diciptakan serta diaransemen Yudis dengan cerita soal pentingnya sikap selalu tawakal, dengan lambaran cinta dan percaya kepada Allah subhanahu wa ta'ala. "Kita boleh berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rezeki yang halal dan kebaikan-kebaikan lainnya, tetapi jangan lupa untuk menyandarkan hati kita kepada Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu," tutup Yudis.
(nug)