Mengenal Egg Freezing, dari Harga hingga Risikonya

Rabu, 26 Januari 2022 - 17:16 WIB
loading...
Mengenal Egg Freezing,...
Pembekuan sel telur dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesuburan wanita. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pengakuan Luna Maya yang telah melakukan egg freeizing, membuat pembekuan sel telur ini mendadak booming.Diketahui, artis yang mengawali kariernya sebagai model ini melakukan egg freezing atau pembekuan sel telur sejak 2021. Apa dan bagaimana egg freezing? Berikut serba-serbi tentang egg freezing.

Egg freezing adalah proses pembekuan sel telur. Dalam metode ini, sel telur diambil dari rahim dan dibekukan. Sel telur tersebut dibekukan saat tidak dibuahi dan disimpan untuk kemudian digunakan saat wanita telah siap mempunyai seorang anak.

Pembekuan sel telur dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kesuburan wanita dengan cara membekukan sel telur ketika muda serta dalam kualitas terbaik. Sebab, seiring usia yang bertambah, sel telur cenderung akan mengalami penurunan kualitas. Terlebih lagi adanya menopause yang mengintai wanita di akhir usia 40 tahun atau awal 50 tahun, sehingga tubuh tidak lagi berovulasi.

Prosedur untuk melakukan egg freezing ini serupa dengan program bayi tabung atau In Vitro Fertilisation (IVF). Di Indonesia, sudah banyak rumah sakit yang melayani program bayi tabung . Salah satunya Morula IVF Indonesia, yang biayanya berada di kisaran Rp50 juta.


Sedangkan di Inggris, biaya untuk melakukan pembekuan sel telur adalah 3.350 poundsterling atau Rp64 juta lebih. Biaya tambahan obat sebesar 500-1.500 poundsterling. Adapun biaya penyimpanan antara 125-350 poundsterling per tahun.

Sedangkan proses mencairkan telur dan memindahkannya ke rahim menghabiskan biaya rata-rata 2.500 poundsterling. Jadi, seluruh proses pembekuan dan pencairan telur menelan biaya rata-rata 7 ribu -8 ribu poundsterling atau sekira Rp155 juta.

Risiko

Pembekuan sel telur mempunyai risiko, antara lain:

1. Kondisi yang berhubungan dengan penggunaan obat kesuburan

Penggunaan obat kesuburan suntik, seperti hormon perangsang folikel sintetis atau hormon luteinizing untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri setelah ovulasi atau pengambilan sel telur.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)