5 Hal Penting yang Perlu Diketahui dari Pembasmian Nyamuk DBD dengan Fogging

Sabtu, 29 Januari 2022 - 22:04 WIB
loading...
5 Hal Penting yang Perlu Diketahui dari Pembasmian Nyamuk DBD dengan Fogging
Dengan alasan membasmi nyamuk aedes aegypti, fogging sering dilakukan di beberapa pemukiman padat penduduk. / Foto: ilustrasi/SINDOphoto/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19, masyarakat tidak boleh lengah dengan ancaman demam berdarah dengue (DBD). Pada musim penghujan seperti sekarang ini, DBD rawan menyerang masyarakat.

DBD merupakan penyakit bersifat zoonotis yang ditularkan nyamuk aedes aegypti . Penyakit ini pun dapat berakibat fatal, bahkan dalam beberapa kondisi tertentu DBD bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Hal tersebut kerap memicu masyarakat untuk meminta dilakukannya fogging di kawasan tinggalnya. Fogging atau lebih dikenal dengan istilah pengasapan adalah metode menyemburkan racun pembunuh nyamuk dewasa atau biasa disebut insektisida.

Baca juga: Angkak dan Sari Kurma Bantu Trombosit Pasien DBD Naik? Ini Faktanya!

Dengan alasan membasmi nyamuk aedes aegypti, fogging sering dilakukan di beberapa pemukiman padat penduduk. Namun apakah prosedur fogging yang selama ini dilakukan sudah benar?

Dalam penjelasannya, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyebutkan jika fogging yang dilakukan terlalu sering, sebenarnya tidak dianjurkan.

Merangkum dari laman resmi Dinas Kesehatan Jakarta, Sabtu (29/01/2022), berikut beberapa fakta-fakta penting tentang fogging.

1. Fogging Bukan Pencegahan

Faktanya fogging bukan merupakan cara mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes yang ada di sekitar manusia. Cara utama dan penting untuk pencegahan nyamuk DBD yaitu dengan melakukan PSN3M Plus.

Selain itu, fogging juga hanya mematikan nyamuk dewasa saja, sedangkan telur dan jentik nyamuk, tidak akan mati dengan fogging. Mereka akan tetap hidup dan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-6 hari.

2. Fogging yang Terlalu Sering Bisa Mengakibatkan Nyamuk Kebal

Melakukan fogging secara terus-menerus bukan membuat nyamuk mati, justru menjadikan nyamuk kebal terhadap racun serangga yang terdapat di asap fogging, atau biasa disebut (resisten).

Nyamuk sudah mengalami resistensi terhadap racun tersebut karena sudah mengenali jenis racun yang disemprotkan, sehingga bisa menghindari asap.

Selain itu, metabolisme tubuh nyamuk juga sudah mengenali jenis racun sehingga jika terpapar kembali, tubuh nyamuk sudah kebal alias terbentuknya antibodi nyamuk.

3. Fogging Penting Dilakukan untuk Pengendalian Kasus

Kondisi ini biasanya disebut dengan Fogging Fokus, karena tujuannya untuk mengentaskan nyamuk dewasa penyebab DBD atau memutus penularan kasus di suatu wilayah/area.

Syarat dilakukan Fogging Fokus adalah penyelidikan epidemiologi menunjukkan hasil positif di wilayah penderita DBD, dan ditemukan penderita DBD lainnya atau ada penderita demam lain.

Fogging akan dilakukan pada saat aktivitas puncak nyamuk DBD, seperti pagi hari pukul 07.00-10.00 dan sore hari di pukul 16.00-18.00. Fogging Fokus akan dilakukan saat kondisi cuaca sedang tidak hujan, berangin kencang atau terik matahari dan dilakukan baik di luar maupun di dalam rumah.

Foging dilakukan dalam radius 100 meter dari rumah penderita DBD sebanyak 2 siklus dengan interval waktu 1 minggu.

4. Dilakukan Puskesmas dan Menunjuk Tenaga Terlatih

Fogging fokus dilakukan dua siklus interval dalam satu minggu, dan wajib dilakukan tenaga terlatih. Pasalnya, pada dasarnya fogging itu menyebarkan racun sehingga seseorang harus hati-hati dalam menggunakannya.

Tenaga terlatih ini mengetahui jenis kandungan cairan yang digunakan, alat dan perlindungan diri yang dibutuhkan, serta titik-titik penyemprotan yang harus dilakukan di mana saja.

5. Satu Rumah Difogging, Semua Rumah Wajib Fogging

Ini sifatnya wajib, karena jika ada satu rumah di wilayah fogging tidak diikutsertakan, maka ada kemungkinan nyamuk DBD ini akan pindah atau lari ke rumah tersebut dan kembali menyebar setelah racun fogging hilang.

Baca juga: 3 Gejala Kolesterol Tinggi di Jari Kaki yang Sering Tak Disadari

Oleh karena itu, baiknya pihak RT memberitahukan ke warga 1X24 Jam jika ingin melakukan fogging fokus.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)