Sedang Hopeless? Ini Pesan Motivator Maria Josefina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anda boleh marah, kesal, dan sedih serta mengasihani diri sendiri, tapi jangan terlalu lama. Karena kalau terlalu lama sama saja dengan memberi ruang bagi Anda untuk hidup mager (malas bergerak), memberi pembenaran kepada anggapan orang bahwa hidup Anda terjepit atau susah.
“Padahal masih banyak orang lain yang lebih susah yang saat ini berjuang dan bergerak dengan usaha apapun untuk hidupnya dan impiannya,” kata Maria Josefina.
Motivator kenamaan ini mengingatkan bahwa hidup itu pilihan, lakukan pilihan Anda untuk kehidupan masa depan Anda. “Pilihan hidup kita saat ini menentukan masa depan kita pada 3-5 tahun ke depan,” katanya.
Maria menekankan untuk berhenti menyalahkan diri sendiri. “Kalimat seperti ‘Aduh kok lama banget nggak dapat kerja,' atau 'Sedih banget hidupku, orang lain sudah bekerja, aku belum' atau 'Kok hidup bergini ya, udah lamar lamar tapi nggak dipanggil panggil,' atau “Kok temenku udah sukses, aku kok belum, gini gini aja.' atau 'Kok aku payah banget ya, gini aja nggak bisa' serta kalimat bernada sejenis itu makin lama membuat kita makin tidak maju. Kita sering pakai orang lain sebagai ‘benchmark’ buat hidup kita. Normal kalau kita masih memikirkan hal itu, tapi akhirnya, ujung ujungnya mengasihani diri sendiri, kamu akan membuat dirimu tidak berdaya dan lemah,” tuturnya.
Maria menegaskan, sekurangnya ada tiga cara untuk keluar dari situasi mengasihani diri sendiri, yaitu memberi batas waktu untuk kita bersedih; bangkit dan bergerak, dan; mengubah mindset (cara berpikir). "Rasa sedih itu normal, justru kalau pura pura bahagia malah nggak baik buat diri kita. Tapi harus punya batasan untuk tahu sampai kapan kamu bersedih," katanya.
Lalu, bangkit dan bergerak dengan melakukan hal yang berguna bagi diri dan impianmu. "Kalau kehilangan pekerjaan, melamar lagi, bisnis gagal cari ide bisnis lain, kalau masih nganggur ya udah cari hobby baru," kata Maria.
Menurutnya mindset adalah kunci untuk keluar dari siklus mengasihani diri sendiri. Mindset dan pola pikir untuk berjuang dan berkreasi lebih dari yang biasanya. CM
“Padahal masih banyak orang lain yang lebih susah yang saat ini berjuang dan bergerak dengan usaha apapun untuk hidupnya dan impiannya,” kata Maria Josefina.
Motivator kenamaan ini mengingatkan bahwa hidup itu pilihan, lakukan pilihan Anda untuk kehidupan masa depan Anda. “Pilihan hidup kita saat ini menentukan masa depan kita pada 3-5 tahun ke depan,” katanya.
Maria menekankan untuk berhenti menyalahkan diri sendiri. “Kalimat seperti ‘Aduh kok lama banget nggak dapat kerja,' atau 'Sedih banget hidupku, orang lain sudah bekerja, aku belum' atau 'Kok hidup bergini ya, udah lamar lamar tapi nggak dipanggil panggil,' atau “Kok temenku udah sukses, aku kok belum, gini gini aja.' atau 'Kok aku payah banget ya, gini aja nggak bisa' serta kalimat bernada sejenis itu makin lama membuat kita makin tidak maju. Kita sering pakai orang lain sebagai ‘benchmark’ buat hidup kita. Normal kalau kita masih memikirkan hal itu, tapi akhirnya, ujung ujungnya mengasihani diri sendiri, kamu akan membuat dirimu tidak berdaya dan lemah,” tuturnya.
Maria menegaskan, sekurangnya ada tiga cara untuk keluar dari situasi mengasihani diri sendiri, yaitu memberi batas waktu untuk kita bersedih; bangkit dan bergerak, dan; mengubah mindset (cara berpikir). "Rasa sedih itu normal, justru kalau pura pura bahagia malah nggak baik buat diri kita. Tapi harus punya batasan untuk tahu sampai kapan kamu bersedih," katanya.
Lalu, bangkit dan bergerak dengan melakukan hal yang berguna bagi diri dan impianmu. "Kalau kehilangan pekerjaan, melamar lagi, bisnis gagal cari ide bisnis lain, kalau masih nganggur ya udah cari hobby baru," kata Maria.
Menurutnya mindset adalah kunci untuk keluar dari siklus mengasihani diri sendiri. Mindset dan pola pikir untuk berjuang dan berkreasi lebih dari yang biasanya. CM
(ars)