AS Larang Warganya Liburan ke Indonesia karena Covid-19 Masih Tinggi, Ini Kata Kemenparekraf

Selasa, 15 Februari 2022 - 13:30 WIB
loading...
AS Larang Warganya Liburan ke Indonesia karena Covid-19 Masih Tinggi, Ini Kata Kemenparekraf
Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia, karena menempatkan Indonesia pada Level 3 atau negara dengan risiko tinggi infeksi Covid-19. Foto/Ilustrasi/NDTV
A A A
JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke Indonesia, karena AS menempatkan Indonesia pada Level 3 atau negara dengan risiko tinggi infeksi Covid-19. Sementara Indonesia sendiri di 2022 ini menargetkan 280 juta wisatawan berwisata ke Nusantara.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kurieni Ukar mengatakan, minimnya kunjungan wisatawan dari Amerika Serikat tidak memengaruhi target wisatawan mancanegara (Wisman). Di mana saat ini tengah digenjot, guna memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi (Parekraf) akibat dampak Covid-19.

"Wisman dari AS tidak terlalu berpengaruh ya, terhadap target wisman kita," ujarnya dalam Seminar Pariwisata Nasional bertajuk 'Menjaga Momentum Pemulihan Pariwisata Mengejar Target 280 Juta Wisnus di 2022' yang diinisiasi oleh Forwaparekraf secara virtual, Selasa (15/2/22).

Ia melanjutkan, bahwa kedatangan wisman dari Amerika Serikat bisa kembali datang ke Indonesia untuk berwisata, ketika kondisi Covid-19 sudah dirasa semakin kondusif dan juga membaik.



Sementara itu, kata dia, negara yang saat ini sangat memengaruhi kondisi sektor pariwisata di seluruh dunia adalah China. Di mana China adalah outbound yang sangat besar, khsusnya bagi dunia pariwisata.

"Yang paling besar mungkin saat ini China yang masih melarang, karena China itu outbound nya sangat besar. Dan dia mempengaruhi seluruh pariwisata di seluruh dunia," terangnya.

Sementara itu ia menjelaskan, menurut data dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO 2021) pariwisata berbasis internasional hingga saat ini masih belum pulih sepenuhnya. Asumsi pulih 11 persen di 2022 dan 43 persen pada 2023 mendatang.

"Sehingga pariwisata lebih bertumpuk pada wisatawan domestik," katanya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)